Kebakaran Lahan di Kupang Teba, 1 Orang Tewas, di Mesuji Lahan Gambut Terbakar Tak Padam 2 Hari

Kebakaran Lahan di Kupang Tebak, 1 Orang Tewas, di Mesuji Lahan Gambut Terbakar Tak Padam 2 Hari

Dok Polres Mesuji
Ilustrasi - Personel gabungan Polres Mesuji dan Koramil Simpang Pematang memadamkan kebakaran lahan di kebun sawit milik PT BSMI di Kecamatan Tanjung Raya, Mesuji, Sabtu (21/9/2019). Kebakaran Lahan di Kupang Tebak, 1 Orang Tewas, di Mesuji Lahan Gambut Terbakar Tak Padam 2 Hari. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kebakaran lahan terjadi di Mesuji dan Bandar Lampung pada Sabut-Minggu (22/9/2019).

Di Mesuji, ada 10 hektare kebun sawit yang terbakar.

Sementara di Bandar Lampung, lahan kosong yang ditumbuhi ilalang terbakar.

Dari dua peristiwa ini, kebakaran di Bandar Lampung tepatnya di Jalan KH Ahmad Dahlan Kupang Raya Kupang Teba Telukbetung Utara, menimbulkan satu korban jiwa.

Pemilik lahan meninggal dunia di lokasi.

Diduga korban kehabisan oksigen saat api membakar alang-alang yang ada di sekitar rumahnya.

Berita Tribun Lampung Terpopuler Minggu 22 September 2019 - Kehadiran Mantan Rusak Pesta Pernikahan?

BREAKING NEWS - Daihatsu Terios Tabrak Pembatas Jalan di Jalintim Mesuji, Satu Orang Tewas

"Kebakaran terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Korban bernama Koh Awik (67). Kebetulan rumah saya di belakang ini. Begitu ada asap, saya kaget dan langsung lihat, ternyata api sudah gede," tutur Ujang, tetangga korban.

Ujang meneruskan, dirinya berusaha memadamkan api bersama warga lainnya.

Namun sebelum warga berdatangan, Koh Awik sudah tergeletak di areal lahan yang terbakar.

"Katanya sih dia baru bakar-bakar sampah. Mungkin apinya gede terus dia kaget, jantungan, akhirnya jatuh meninggal dunia. Tubuhnya masih utuh sama bajunya," tambah dia.

Ketua RT 012 Kupang Raya, Kelurahan Kupang Tebak, Narwanti menambahkan, korban meninggal dunia diduga panik saat api membesar.

"Saya kebetulan tinggal di depan. Jadi tahu aktivitas Koh Awi. Dia itu rajin nyapu bersih-bersih, dan bakar sampah," terangnya, di lokasi kejadian, kemarin.

Lanjutnya, dimungkinkan karena api besar korban kaget dan terjatuh.

"Mungkin jantungan. Koh Awi sudah tua, dan memang tinggal sendiri. Keluarga di Kebon Jeruk Jakarta," terangnya.

Narwanti pun mengetahui jika api membakar lahan Koh Awik bermula saat mendengar kegaduhan dua orang pria yang menggedor pintu gudang eks Dinasti Tour.

"Sekarang jasa paket BNR, nah pas gedor-gedor itu saya keluar, saya tanya ada apa, rupanya api sudah membesar," ujarnya.

Narwanti pun mengaku memerintahkan warganya untuk menjebol salah satu pintu gudang tersebut.

"Begitu dibuka, kita cari air dulu, buat madamin, eh orangnya tergeletak di sini meninggal," tandasnya.

Kebun Sawit

Sementara kebun sawit yang terbakar di Mesuji merupakan milik PT BSMI.

Kebakaran terjadi sejak Sabtu, namun api kembali muncul pada Minggu karena kebun sawit merupakan lahan gambut.

Ada sekitar 50 personel gabungan Polres Mesuji dan Koramil Simpang Pematang berjibaku memadamkan api di areal Perkebunan PT LIV / PT BSMI Kecamatan Tanjung Raya kemarin.

Kapolres Mesuji AKBP Edi Purnomo mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan penyebab kebakaran tanaman sawit milik PT BSMI itu. Sebab, lahannya gambut.

Ia memastikan, pihaknya akan terus memantau kondisi lahan yang terbakar kendati api telah berhasil dipadamkan.

Sebab, dikhawatirkan api kembali membara karena areal kebun sawit BSMI itu lahan gambut.

Untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan, Kapolres mengimbau masyarakat tidak membakar hutan serta tidak membuang puntung rokok sembarangan.

"Bila ada masyarakat melihat seseorang atau kelompok yang sengaja membakar hutan atau lahan segera melaporkan ke kami. Kami tidak akan segan-segan menindak tegas pelaku," tegas Kapolres.

Rutin Patroli

Kepala BPBD Mesuji Syahril mengatakan, di Mesuji sendiri sudah ada empat kasus kebakaran lahan.

Untuk kebakaran lahan PT BSMI, dirinya justru belum mengetahui.

Meski begitu, Syahril mengaku pihaknya telah melakukan langkah antisipasi agar tidak terjadi kebakaran lahan dan hutan (Karhutla) di Mesuji.

Salah satunya, dengan menggelar patroli rutin bersama Satgas Karhutla Mesuji yang dipimpin Danramil.

"Untuk distribusi air bersih kita siagakan sebanyak tiga armada Damkar. Tim satgas saat ini dalam kondisi siaga jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran hutan dan lahan," tandas Syahril.

Titik Panas

Terpisah, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Raden Inten Lampung, Rudi Haryanto mengatakan, masyarakat harus tetap waspada terkait kebakaran lahan ataupun hutan.

Sebab, titik panas (hotspot) masih cenderung naik.

Artis Cantik Ini Sempat Dipasung Sang Ibu karena Derita Penyakit Mental, Begini Kondisinya Sekarang

Tulis Surat Terbuka di Facebook, Kapolres Halalkan Darah Begal

"Jadi setiap hari ya beda-beda jumlahnya, tetapi untuk terakhir ini mencapai 30 titik panas menyebar di Way Kanan Tulang Bawang, Tulangbawang Barat, Mesuji dan Lampung Timur," katanya, kemarin.

Ia meneruskan, saat ini di Lampung status masih kemarau dengan suhu panas mencapai 35 derajat.

"Prediksi hujan perkiraan kita awal November. Untuk kecepatan angin saat ini 5 sampai 15 knot, kisaran normal tapi memang ada peningkatan 18 knot pada sore hari," bebernya. (tribunlampung.co.id hanif mustafa/endra zulkarnain)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved