Kerusuhan di Wamena
Kerusuhan di Wamena, Kantor Bupati Jayawijaya Ikut Dibakar Demonstran
Kerusuhan di Wamena, Kantor Bupati Jayawijaya Ikut Dibakar Demonstran.
"Setiap harinya, ada sekitar 20 kali penerbangan dari dan ke Wamena dari Bandara Sentani," imbuh Anthonius Praptono.
Sebelumnya, Kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, kembali terjadi, Senin 23 September 2019.
Aksi unjuk rasa didominasi usia muda di Kota Wamena.
Aksi unjuk rasa di Kota Wamena, Papua, Senin (23/9/2019) berujung rusuh.
Dilansir Kompas.com, demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, PLN dan beberapa kios masyarakat.
Unjuk rasa yang berujung rusuh itu diduga dipicu oleh perkataan bernada rasial di Wamena.
"Sampai saat ini, Wamena masih dikuasai pengunjuk rasa," kata Kontributor Kompas.com di Wamena, John Roy Purba, via telepon.
Dilaporkan, aparat kepolisian dan TNI berusaha memukul mundur para demonstran.
Hal itu berlangsung sekitar 4 jam.
Namun, para demonstran tetap bertahan dan kian bertindak anarkistis.
"Suara tembakan terdengar di mana-mana selama 3 jam," ujar John.
Memang dalam percakapan dengan John, terdengar suara rentetan tembakan senjata api.
Hingga saat ini, aktivitas di Kota Wamena lumpuh.
Masyarakat memilih mengungsi di kantor Polres Wamena dan Kodim.
Penembakan di Wamena

Sebelumnya, penembakan terjadi di Wamena antara pasukan TNI-Polri dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Dilansir Kompas.com, peristiwa ini terjadi di Pasar Ajibana, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Jumat (23/8/2019) siang.