Aksi Unjuk Rasa Berujung Ricuh, DPR: Kami Sudah Penuhi Tuntutan Mahasiswa
DPR RI akhirnya memutuskan untuk menunda pengesahan revisi Undang- Undang KUHP dan RUU Pemasyarakatan, sebagai respons terhadapsituasi politik terkini
Massa ada yang bertahan di Jalan Gatot Subroto dan masuk ke jalan tol dalam kota depan Hotel Sultan. Beberapa polisi pun terlihat menembakkan gas air mata dari atas jembatan layang tersebut.
Puluhan mobil ambulan terlihat mondar-mandir membawa mahasiswa yang terkena gas air mata maupun pingsan.
Tidak jarang, mahasiswa yang terluka dibawa oleh temamnya menggunakan sepeda motor ke rumah sakit terdekat.
Hingga pukul 17.55 WIB, mahasiswa tetap bertahan di Jalan Gatot Subroto di arah Semanggi.
Massa yang sebelumnya menggelar aksi di gedung DPR mulai bergeser ke Jalan Gerbang Pemuda Senayan pada Selasa malam.
Di sana massa merusak sejumlah fasilitas umum termasuk membakar pos polisi.
Hingga pukul 21.00 WIB, kerusuhan masih terjadi di sekitar kawasan gedung DPR/MPR RI.
Namun memasuki pukul 21.10 WIB, massa mulai berangsur-angsur meninggalkan lokasi.
Suasana pun mulai mencair.
Massa mahasiswa tampak bersenda gurau dengan puluhan pasukan pasukan marinir gabungan Cilandak dan Kodam Jaya di jalan tol Gatot Subroto, Jakarta Pusat, pukul 21.13 WIB.
Pasukan marinir tampak mencairkan suasana yang sebelumnya sempat memanas.
Bahkan beberapa mahasiswa sempat sesekali melempar canda dengan para anggota marinir.
• Kronologi Unjuk Rasa Tolak Revisi UU KPK Ricuh di DPR, Mahasiswa Tumbang Kena Gas Air Mata
• 3 Pos Polisi Dibakar dan 1 Pos Polisi Dirusak Massa
Tawa pun pecah, beberapa kali saat mereka berkumpul.
Di sela-sela momen keakraban tersebut, dua elemen berbeda ini bahkan sempat bershalawat bersama.
Dari pantauan Kompas.com, mahasiswa tampak duduk di aspal sedangkan pasukan TNI berdiri menghadap mahasiwa. (cr5/tribunnews.com/kompas.com)