Tribun Tulangbawang

Anak-anak Sekolah Lintasi Jembatan Roboh di Atas Sungai

Jembatan penghubung Kampung Yuda Karya Jitu dan Kampung Karya Jitu Mukti Kecamatan Rawajitu Selatan, Tulangbawang kondisinya memprihatinkan

Penulis: Endra Zulkarnain | Editor: soni
TRIBUN LAMPUNG/ENDRA ZULKARNAIN
JEMBATAN PATAH - Jembatan penghubung Kampung Yuda Karya Jitu dan Kampung Karya Jitu Mukti Kecamatan Rawajitu Selatan, Tulangbawang yang patah, Senin (30/9). Kendati demikian, jembatan patah itu masih digunakan untuk anak-anak untuk mengaji dan pergi sekolah. 

Anak-anak Sekolah Lintasi Jembatan Roboh di Atas Sungai 

Laporan Reporter Tribun Lampung Endra Zulkarnain 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, RAWAJITU - Jembatan penghubung Kampung Yuda Karya Jitu dan Kampung Karya Jitu Mukti Kecamatan Rawajitu Selatan, Tulangbawang kondisinya memprihatinkan.

Telah berbulan-bulan, badan jembatan yang membentang di atas tanggul penangkis (kanal) di wilayah setempat patah pada bagian tengah.

Kondisi tersebut mengakibatkan mobilitas warga yang melintas menggunakan perahu di kanal tersebut menjadi terganggu.

Jadi Korban Jembatan Roboh saat Swafoto dengan Penggemar, Begini Kondisi Terbaru Pedangdut Ini

Selain itu, akses masyarakat, terutama anak-anak yang biasa melintas melalui jembatan tersebut menjadi terganggu.

Adit (30), warga Kampung Karya Jitu Mukti mengatakan, setiap harinya biasanya jembatan tersebut digunakan anak-anak berangkat ke sekolah dan mengaji.

"Anak-anak harus melewati jembatan penyeberangan yang telah lama roboh, kadang kala orangtua harus menggendong anaknya untuk sampai ke seberang kampung, karena khawatir jatuh ke kanal," terang Adit, Senin (30/9).

Adi mengatakan, jembatan tersebut merupakan akses vital yang menghubungkan Kampung Yuda Karya Jitu dan Kampung Karya Jitu Mukti.

Namun sayang aparat kedua kampung itu tidak memperdulikan keselamatan warganya menyeberang jembatan roboh.

"Kami berharap dinas terkait bisa membuatkan jembatan baru, menggantikan jembatan lama yang dibangun bersama kedua kampung itu, menggunakan dana Gerakan Serentak Membangun Kampung (GSMK) ratusan juta rupiah di era Bupati Hanan A Rozak," papar Adi.

Jembatan tersebut membentang sepanjang 20 meter dengan lebar 2 meter, berdiri melintang diatas saluran tanggul penangkis.

"Warga khawatir bangkai jembatan itu masih teronggok jatuh ke sungai. Jembatan itu masih digunakan anak-berangkat mengaji dan ke sekolah setiap harinya, para orangtua khawatir anaknya akan jatuh terpeleset ke dalam sungai," imbuhnya.

Bangkai jembatan itu selain merusak pemandangan, juga menghalangi keluar masuknya kendaraan air ke sungai Way Tulangbawang.

"Ada sih jembatan lain, tapi jaraknya lebih jauh, kalau pulang pergi bisa empat kilo lebih jaraknya," tandas Adi. 

Gunakan Anggaran Desa

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved