Bamsoet dan Muzani Berebut Kursi Ketua MPR, Jika Voting Diprediksi Ada 342 Suara Menentukan
Perebutan kursi ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) antara Fraksi Partai Golkar dan Fraksi Partai Gerindra semakin panas.
Penulis: Romi Rinando | Editor: muhammadazhim
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Perebutan kursi ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) antara Fraksi Partai Golkar dan Fraksi Partai Gerindra semakin panas.
Keduanya saling ngotot dan melancarkan lobi ke seluruh fraksi agar masing-masing kandidatnya terpilih. Partai Golkar mengajukan mantan Ketua DPR periode lalu, Bambang Soesatyo atau akrab disapa Bamsoet.
Sementara, Partai Gerindra mencalonkan Ahmad Muzani. Berdasarkan Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD yang baru direvisi, pimpinan MPR berjumlah 10 orang. Jumlah itu terdiri dari perwakilan sembilan fraksi dan satu unsur DPD.
Artinya, setiap fraksi akan mendapat jatah kursi pimpinan. Setiap fraksi akan menyerahkan nama anggotanya yang akan diusulkan menjadi pimpinan MPR. Setelah itu akan dipilih satu orang menjadi Ketua MPR.
• Lima Kandidat Pimpinan DPR dan MPR, Ada Nama Mantan Menteri di Kabinet Jokowi
• Janji-janji Manis Anggota DPR Asal Lampung setelah Dilantik, untuk Petani hingga Infrastruktur
• Jadi Anggota DPR, Krisdayanti Dapat Pesan Penting dari Anang Hermansyah
Ketua Fraksi Partai Golkar di MPR Zainuddin Amali menuturkan bahwa pihaknya telah melobi seluruh fraksi. Amali mengklaim Fraksi Partai Nasdem dan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memberikan sinyal dukungan kepada Bambang Soesatyo.
"Semua fraksi sudah dikomunikasikan tapi ada yang menyatakan terbuka, ada yang belum. Nasdem sudah, PPP sudah," ujar Amali di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/10/2019).
Menurut Amali, pihaknya sudah menyampaikan ke seluruh fraksi akan mencalonkan Bambang Soestyo sebagai Ketua MPR.
Ia berharap status Bambang Soesatyo sebagai mantan Ketua DPR dapat menjadi pertimbangan seluruh fraksi dalam memberikan dukungan. Selain itu, kata Amali, sebagai partai yang memperoleh jumlah kursi DPR terbanyak kedua setelah PDI-P, Golkar berhak menempati posisi Ketua MPR.
"Tentu dinamika di DPR lebih dari yang di MPR jadi pengalaman Pak Bambang Soesatyo di DPR, kami harapkan juga bisa jadi pertimbangan fraksi-fraksi untuk memberikan dukungan kepada Bapak Bambang Soesatyo," kata Amali. Bambang Soesatyo saat menjabat ketua DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (27/9/2019).

Juru Bicara Fraksi Partai Gerindra di MPR Andre Rosiade mengungkapkan bahwa fraksinya juga telah melobi seluruh fraksi terkait posisi Ketua MPR, termasuk ke PDI-P.
Andre mengatakan, untuk menciptakan kestabilan politik nasional maka posisi Ketua MPR seharusnya menjadi milik Partai Gerindra. Sebab, posisi Ketua DPR telah ditempati oleh PDI-P sebagai partai politik pendukung pemerintah.
"Kalau soal lobi sampai saat ini kami sudah membangun komunikasi dengan seluruh fraksi di MPR dan DPD. Kita komunikasi juga dengan partainya Pak Utut, PDI-P," ujar Andre.
"Kan pemerintah sudah direpresentasikan oleh Pak Jokowi, di DPR oleh Puan Maharani dari PDI-P," kata Andre.

Diminta berembuk Secara terpisah,
Ketua Fraksi PDI-P di MPR Ahmad Basarah meminta Golkar dan Gerindra berembuk untuk menentukan posisi Ketua MPR.