Bamsoet dan Muzani Berebut Kursi Ketua MPR, Jika Voting Diprediksi Ada 342 Suara Menentukan 

Perebutan kursi ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) antara Fraksi Partai Golkar dan Fraksi Partai Gerindra semakin panas.

Penulis: Romi Rinando | Editor: muhammadazhim
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)
Pelantikan Anggota DPR, DPD, dan MPR periode 2019 - 2024 pada sidang paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/9/2019) pagi.(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO) 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Perebutan kursi ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) antara Fraksi Partai Golkar dan Fraksi Partai Gerindra semakin panas.

Keduanya saling ngotot dan melancarkan lobi ke seluruh fraksi agar masing-masing kandidatnya terpilih. Partai Golkar mengajukan mantan Ketua DPR periode lalu, Bambang Soesatyo atau akrab disapa Bamsoet.

Sementara, Partai Gerindra mencalonkan Ahmad Muzani. Berdasarkan Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD yang baru direvisi, pimpinan MPR berjumlah 10 orang. Jumlah itu terdiri dari perwakilan sembilan fraksi dan satu unsur DPD.

Artinya, setiap fraksi akan mendapat jatah kursi pimpinan. Setiap fraksi akan menyerahkan nama anggotanya yang akan diusulkan menjadi pimpinan MPR. Setelah itu akan dipilih satu orang menjadi Ketua MPR.

Lima Kandidat Pimpinan DPR dan MPR, Ada Nama Mantan Menteri di Kabinet Jokowi

Janji-janji Manis Anggota DPR Asal Lampung setelah Dilantik, untuk Petani hingga Infrastruktur

Jadi Anggota DPR, Krisdayanti Dapat Pesan Penting dari Anang Hermansyah

Ketua Fraksi Partai Golkar di MPR Zainuddin Amali menuturkan bahwa pihaknya telah melobi seluruh fraksi. Amali mengklaim Fraksi Partai Nasdem dan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memberikan sinyal dukungan kepada Bambang Soesatyo.

"Semua fraksi sudah dikomunikasikan tapi ada yang menyatakan terbuka, ada yang belum. Nasdem sudah, PPP sudah," ujar Amali di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/10/2019).

Menurut Amali, pihaknya sudah menyampaikan ke seluruh fraksi akan mencalonkan Bambang Soestyo sebagai Ketua MPR.

Ia berharap status Bambang Soesatyo sebagai mantan Ketua DPR dapat menjadi pertimbangan seluruh fraksi dalam memberikan dukungan. Selain itu, kata Amali, sebagai partai yang memperoleh jumlah kursi DPR terbanyak kedua setelah PDI-P, Golkar berhak menempati posisi Ketua MPR.

"Tentu dinamika di DPR lebih dari yang di MPR jadi pengalaman Pak Bambang Soesatyo di DPR, kami harapkan juga bisa jadi pertimbangan fraksi-fraksi untuk memberikan dukungan kepada Bapak Bambang Soesatyo," kata Amali. Bambang Soesatyo saat menjabat ketua DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (27/9/2019).

S
(KOMPAS.com/HARYANTI PUSPA SARI)

Juru Bicara Fraksi Partai Gerindra di MPR Andre Rosiade mengungkapkan bahwa fraksinya juga telah melobi seluruh fraksi terkait posisi Ketua MPR, termasuk ke PDI-P.

Andre mengatakan, untuk menciptakan kestabilan politik nasional maka posisi Ketua MPR seharusnya menjadi milik Partai Gerindra. Sebab, posisi Ketua DPR telah ditempati oleh PDI-P sebagai partai politik pendukung pemerintah.

"Kalau soal lobi sampai saat ini kami sudah membangun komunikasi dengan seluruh fraksi di MPR dan DPD. Kita komunikasi juga dengan partainya Pak Utut, PDI-P," ujar Andre.

"Kan pemerintah sudah direpresentasikan oleh Pak Jokowi, di DPR oleh Puan Maharani dari PDI-P," kata Andre.

D
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/2/2019).(KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

Diminta berembuk Secara terpisah,

Ketua Fraksi PDI-P di MPR Ahmad Basarah meminta Golkar dan Gerindra berembuk untuk menentukan posisi Ketua MPR.

"Silakan mereka berembuk berdua, silakan musyawarah. Setelah itu baru kita akan lakukan penetapan ketua dan wakil. Prinsipnya karena jumlah pimpinan sudah 10, kita harapkan bisa bermusyawarah," kata Basarah.

Basarah pun membantah pernyataan politsi Partai Gerindra Andre Rosiade yang menyebut adanya lobi-lobi oleh Bambang Soesatyo saat makan siang bersama pimpinan fraksi di sebuah hotel mewah di kawasan Senayan, Jakarta Selatan.

Ia menjelaskan bahwa saat itu pimpinan fraksi menggelar rapat untuk membahas mekanisme pemilihan pimpinan MPR. Sebagai kandidat, Bambang Soesatyo ikut hadir dalam rapat, sedangkan Ahmad Muzani diwakili oleh Sekretaris Fraksi Partai Gerindra Elnino.

Perwakilan seluruh fraksi hadir, kecuali Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Nah, dari hasil itu disepakati pemilihan pimpinan MPR harus dilakukan dengan cara musyawarah mufakat," ujar dia.

 "Terhadap calon-calon yang ingin maju sebagai ketua MPR silakan saling bermusyawarah. Setelah itu baru dilakukan paripurna untuk menetapkan ketua dan wakil ketua MPR," ucap Basarah.

Dari 10 nama pimpinan MPR RI hanya partai Demokrat yang belum mengusulkan nama 

PDIP memasukan nama Ahmad Basarah, Golkar menunjuk Bambang Soesatyo (Bamsoet). Gerindra Ahmad Muzani, NasDem mendelegasikan Lestari Moerdijat, PKB Jazilul Fawaid, PAN Zulkifli Hasan, PKS Hidayat Nur Wahid, PPP menunjuk Arsul Sani. Untuk DPD, Fadel Muhammad. 

"Kami belum menentukan, lagi diurus oleh Ketua Fraksi Demokrat di MPR pak Benny K Harman," kata Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan, Kamis, (3/10/2019).

Sembilan fraksi dan ditambah satu fraksi DPD nantinya akan menentukan siapa Calon Ketua MPR.

Hingga saat ini terdapat dua Calon kuat yakni Bamsoet dan Muzani.

Namun, terakhir Fadel Muhammad juga bertekad menjadi Ketua MPR.

"Fraksi DPD terbesar di MPR, jadi selayaknya Ketua MPR dari DPD," kata Fadel.

Pemilihan Ketua MPR kemungkinan tidak dilakukan melalui musyawarah mufakat.

Dua calon kuat yang akan maju sebagai ketua MPR yakni Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang sebelumnya menjabat ketua DPR, dan Ahmad Muzani yang sebelumnya menjabat Wakil Ketua MPR.

Keduanya merasa paling berhak menduduki posisi Ketua MPR.

"Kami mengedepankan mufakat, tapi akan terus berjuang apabila tidak ada titik temu, untuk voting berapapun itu dukungannya," kata Juru Bicara Gerindra di MPR, Andre Rosiade, Kamis (3/10/2019).

Partai Golkar merasa paling berhak karena merupakan partai kedua peraih suara terbanyak di Parlemen di bawah PDIP.

Sementara itu Partai Gerindra menganggap bahwa Ketua MPR sebaiknya tidak berasal dari partai koalisi pemerintah.

Hal itu telah ditunjukan oleh kepemimpinan MPR sebelumnya yakni Taufiq Kiemas dan Zulkifli Hasan.

"Masa the winners takes all, kan Presidennya dapat, Ketua DPR dari koalisi pemerintah, sehingga MPR sebaiknya diberikan kepada partai penyeimbang," katanya.

Bila narasi tersebut tidak berubah maka Ketua MPR akan ditentukan melalui mekanisme pemungutan suara. Bamsoet telah mengumumpulkan pimpinan Fraksi untuk mengkonsolidasikan kekuatan di Hotel Fairmont, pada Rabu kemarin.

Beberapa fraksi telah menyatakan dukungan secara terbuka yakni PPP, NasDem, PDIP, dan tentunya Golkar sendiri.

Sementara itu belum ada yang menyatakan dukungan secara terbuka kepada partai Gerindra.

Di lain pihak Partai Demokrat, PAN, dan PKB menginginkan pemilihan dilakukan secara musyawarah tanpa voting.

Berdasarkan hitung-hitungan kursi di Parlemen, maka Bamsoet mendapatkan 291 suara dari partai yang sudah menyatakan dukungan secara terbuka.

Muzani hanya mendapatkan 78 suara, sementara sisanya 206 suara plus 136 suara DPD masih ditengah-tengah.

Andre mengaku tidak khawatir bila Bamsoet sudah mendapatkan banyak dukungan.

Menurutnya Gerindra akan meminta voting pemilihan Ketua MPR dilakukan secara tertutup.

"Kalau tertutup kan cair, kita masih yakin pak Muzani yang terpilih sebagai Ketua MPR," pungkasnya.

DPD Ajukan Fadel Muhammad

Anggota DPD dari Gorontalo Fadel Muhammad terpilih sebagai pimpinan MPR dari unsur DPD.

Fadel terpilih melalui pemungutan suara pada Rabu malam, (2/10/2019).

Tak hanya menjadi pimpinan, Fadel mengungkapkan DPD mempercayainya maju sebagai Ketua MPR periode 2019-2024.

"Maka DPD hari ini menentukan sikap, DPD menyampaikan mengusulkan saya sebagai Ketua MPR," kata Fadel di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10/2019).

Untuk memuluskan jalannya menuju Kursi MPR-1, Fadel mengatakan telah menjalin komunikasi dengan fraksi partai politik yang ada di MPR.

Fadel juga berencana akan bertemu dengan fraksi Partai Gerindra yang mengusung Ahmad Muzani di pimpinan tertinggi di MPR.

"Kita akan bicarakan ini dengan partai-partai, kita sudah bicarakan dengan Partai Golkar dengan PDIP, dan Nasdem kemudian PKB dan ini satu full, yang di sana kelompok berikutnya Gerindra, sudah janjian mau ketemu mereka untuk membicarakan bagaimana posisi yang ada," ujarnya. (SUMBER KOMPAS.COM)

 Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Manuver Golkar dan Gerindra Berebut Kursi Ketua MPR...", 

 Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ini 9 Nama Calon Pimpinan MPR, Hanya Demokrat yang Belum Memutuskan

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved