Tribun Lampung Barat

Kawanan Gajah Rusak 6 Rumah Warga di Suoh, Kepala TNBBS: Belum Digiring karena Kami Belum Ahli

Kawanan Gajah Rusak 6 Rumah Warga di Suoh, Kepala TNBBS: Belum Digiring karena Kami Belum Ahli

Penulis: Ade Irawan | Editor: Noval Andriansyah
dokumentasi TNBBS
Ilustrasi - Kawanan Gajah Rusak 6 Rumah Warga di Suoh, Kepala TNBBS: Belum Digiring karena Kami Belum Ahli. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SUOH - Sedikitnya 6 rumah warga di Suoh, Lampung Barat, rusak akibat di serang oleh sekawanan gajah.

Hal tersebut diungkapkan Kepala TNBBS Resort Suoh, Sulki, kepada Tribunlampung.co.id, Minggu (06/10/2019) malam.

"Ada 6 rumah yang rusak, itu posisinya yang berada di talang-talang yang nunggal-nunggal, namun untuk evakuasi warga yang berada di sekitar talang sudah diarahkan oleh peratin dan pihak kepolisian," kata Sulki, Minggu (6/10/2019) malam.

Saat ini, kata Sulki, pihak TNBBS dan aparat lainnya masih berada di lokasi untuk melakukan pantauan.

"Sampai hari ini pihak TNBBS, masih di lokasi, dan memang belum ada penggiringan karena terkendala tenaga kami yang belum ahli untuk penanganan gajah liar ini," ungkap Sulki.

Sulki memastikan, pihaknya telah mendatangkan pawang gajah (mahout) untuk membaca situasi, ke arah mana gajah akan digiring.

620 Peserta Marga Lie Lampung Hadiri Pelantikan Ketua Sekaligus Syukuran HUT Ke-1 di Graha Wangsa

Jenderal TNI Ini Sempat Jadi Anak Emas Soeharto, Tersingkir karena Omongan

"Kami juga sudah mendapatkan izin untuk mendatangkan gajah dari (Taman Nasional) Way Kambas, untuk membantu dalam penggiringan," papar Sulki.

"Namun, gajah dari Way Kambas baru bisa didatangkan pada pertengahan bulan ini, karena terkendala dana pengangkutan dan persiapan pakannya," jelas Sulki.

Gajah masuk ke daerah talang, imbuh Sulki, sudah hampir satu pekan berlangsung.

Hal tersebut, tambah Sulki, disebabkan banyaknya sumber makanan dan dekat dari air.

"Khususnya yang di talang Jeporo, talang Bagio, Tulung Agung, Mekar Jaya, Madak, Tritunggal," kata Sulki.

"Sekarang gajahnya (berada) di talang Rowo Agung, pekon Rowo Rejo, karena di sana banyak makanan dan dekat dari air," jelas Sulki.

Sulki pun mengimbau agar masyarakat sabar dan tetap waspada bersama petugas.

"Masyarakat resah, namun kami minta kepada masyarakat sabar untuk sementara, dan kami mengimbau kepada masyarakat tetap waspada bersama petugas, kurangi berkeliaran di malam hari, buat perapian di dekat pemukiman seperti obor," imbau Sulki

Sulki memastikan, pihaknya bersama aparat lainnya terus berusaha semaksimal mungkin agar gajah tidak masuk ke dalam pemukiman warga.

"Di Lapangan memang sudah ada satgasnya baik dari Kota Agung maupun dari TNBBS Suoh, Babinsa, polisi, pamong praja dari kecamatan, intinya semua aparat sudah di lokasi," pasti Sulki.

"Jadi kami bersama aparat pekon dan warga sekitar, pihak kecamatan, kepolisian dan TNBBS sudah semaksimal mungkin berjaga karena gajah pada malam hari bergerak, agar gajah tidak masuk dalam pemukiman, karena tanpa gajah dari Way Kambas, kami sulit untuk penggiringan," tandas Sulki.

Warga Was-was

Masyarakat Kecamatan Suoh, Lampung Barat, kini dilanda perasaan was-was.

Pasalnya, kawanan gajah liar kerap memasuki area perkebunan warga beberapa hari terakhir.

Sedikitnya ada 12 gajah yang memasuki areal perkebunan warga Pekon Roworejo dan Sidorejo, Kecamatan Suoh, Lampung Barat.

"Kami bersama warga sekitar dan TNI/Polri telah melakukan upaya pengusiran gajah-gajah itu agar mereka dapat kembali masuk ke dalam hutan, tapi hingga saat ini belum berhasil," jelas Kabid TNBBS Wilayah II Liwa, Amri, Rabu (25/9).

Amri mengatakan, pihaknya akan tetap melakukan pengusiran dengan segala cara agar tidak terjadi korban jiwa.

Humas TNBBS Dencis Maroba menambahkan, penyebab gajah masuk ke perkebunan warga karena beberapa faktor.

Namun sayang, Dencis Maroba belum bisa mengungkapkan secara detail penyebabnya.

Menurut Dencis Maroba, kejadian kawanan gajah memasuki perkebunan warga sudah berlangsung dua tahun terakhir.

"Ini bukan yang pertama kali terjadi, sudah dua tahun terakhir gajah sering masuk ke dalam perkebunan," jelas Dencis Maroba.

Disinggung terkait korban jiwa, Dencis Maroba mengatakan, kalau untuk kasus saat ini belum ada korban jiwa.

Namun, terus Dencis Maroba, selama dua tahun terakhir, ada dua korban karena gajah liar masuk pedesaan.

Camat Suoh Novi Andri mengatakan, kawanan gajah sudah masuk di perbatasan antara Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS) dan Kecamatan Suoh.

"Mereka sudah melalui perjalanan panjang, sekarang sudah masuk diperbatasan BNS dan Suoh," kata Novi Andri.

"Namun kami tidak bisa berbuat banyak dan hanya memantau dan menjaga agar gajah tidak masuk pemukiman warga," ucap Novi Andri.

"Kami semua pihak telah bekerja sama, namun kami tidak dapat memaksa untuk menggiring, karena mereka liar," tandas Novi Andri.

Kasus Serupa

Kasus serupa pernah terjadi juga di awal Tahun 2019.

Kawanan gajah memasuki perkebunan di Pekon Roworejo dan Siderejo, Kecamatan Suoh, Lampung Barat

Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) pun berupaya menghalau gajah-gajah tersebut bersama warga dan aparat Pemkab Lambar. 

Kepala TNBBS Resort Suoh, Sulki, mengungkapkan, jumlah gajah yang masuk ke perkebunan sekitar 12 ekor.

"Kawanan gajah merusak gubuk dan pondok di kebun-kebun warga. Juga merusak tanaman pisang milik warga. Belum ada korban jiwa dari kejadian ini," kata Sulki melalui ponsel, Minggu (17/2/2019).

Sampai saat ini, Sulki menjelaskan, pihaknya bersama warga dan Pemkab Lambar masih bersiaga untuk menghalau kawanan gajah agar tidak masuk ke perkampungan.

Caranya, beber dia, masih tradisional. Seperti memukul kentongan dan membawa obor ke perbatasan kampung-kampung.

"Tadi pagi (Minggu) terpantau (ada gajah) di Pekon Roworejo. Jaraknya masih 500 meter dari perkampungan warga," ujar Sulki.

"Kami terus berkoordinasi dengan aparat pemerintah (Pemkab Lambar) untuk melakukan ronda setiap hari. Jumlah personel yang ronda bisa sampai 50 orang setiap hari," sambungnya. 

Senada, Decis Maroba dari Bagian Hubungan Masyarakat Balai TNBBS mengungkapkan, pihaknya bersama warga dan aparat Pemkab Lambar mengadakan ronda  secara intensif untuk menghalau gajah.

"Tim kami bersama masyarakat sudah berupaya menghalau gajah. Sampai saat ini tidak ada korban,” kata Decis.

Hingga September 24 Warga Tulangbawang Positif Idap HIV

Harga Mobil LCGC Bekas Mulai Rp 60 Juta hingga Rp 140 Juta, Ada Daihatsu Ayla dan Honda Brio

Terkait 12 gajah masuk perkebunan di Lampung Barat ini, Decis menyatakan, tim TNBBS terus melakukan upaya persuasif  untuk menahan kawanan gajah agar tidak masuk ke perkampungan.

"Kami juga terus mengimbau agar masyarakat tidak menganggu habitat gajah liar," ujar Decis.

"Kita tetap siaga bersama masyarakat dan pemerintah daerah untuk ronda. Bahkan, kami sudah memasang alat deteksi pada gajah betina untuk memantau pergerakaan mereka melalui satelit,” tandasnya. (tribunlampung.co.id/ade irawan)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved