Siswa SLB Tewas Tenggelam
BREAKING NEWS - Siswa SLB di Pringsewu Ditemukan Tewas Tenggelam di Embung
BREAKING NEWS - Siswa SLB di Pringsewu Ditemukan Tewas Tenggelam di Embung
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Siswa kelas empat Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Kabupaten Pringsewu, Victor Rifaldi (16) tewas tenggelam di embung Dusun 7 RT 18 Pekon Waringinsari Barat, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu.
Tewasnya putra bungsu pasangan Sarwan dan Sutarsih warga Dusun 3 RT 7 Pekon Waringinsari Barat ini diketahui pada Kamis (10/10/2019) malam sekira pukul 21.30 WIB.
Sarwan tidak menduga bila anak keenamnya tersebut belum pulang ke rumah selepas maghrib.
Sebab, pada Kamis pukul 16.00 WIB, Sarwan mengaku masih melihat putranya di lapangan sepak bola Jaya Sakti Pekon Waringinsari Barat.
Ketika itu mereka menonton bola Piala Soeratin U-17 zona Lampung Tahun 2019. Namun, ketika Sarwan kembali ke rumah sekira pukul 17.30 WIB tidak menemukan Victor.
"Saya kaget begitu anak saya (kakak Victor), menanyakan adiknya kok belum pulang," kata Sarwan ketika ditemui di rumah duka, Jumat (11/10/2019).
Lantas Sarwan bergegas keluar mengendarai sepeda motor mencari Victor. Ia mengaku selama dua jam keliling-keliling mencari putra bungsunya tersebut. Bahkan dia sempat mencari ke lapangan yang hanya di belakang rumah.
• VIDEO - Derai Air Mata Iringi Pemakaman Ikbal Firmansyah, Mahasiswa UIN yang Tewas Tenggelam
Tapi juga tidak menemukan Victor. Sarwan mendapat kabar ada yang sempat melihat putranya tersebut di embung yang ada di Dusun 7, kurang lebih 1 KM dari rumah.
Lantas Sarwan bersama sejumlah warga mendatangi embung tersebut. Sampai empat kali Sarwan berputar-putar di lokasi embung yang juga tidak menemukan Victor.
Sarwan mengaku lemas begitu ada orang yang menemukan baju dan sandal korban, kemudian dihantar ke rumah.
Ia semakin tak berdaya begitu mengetahui warna baju yang dikenakan Victor sama dengan baju yang dihantar tersebut.
Ketua RT 7 Dusun 3 Pekon Waringinsari Barat Paridin mengatakan, bahwa baju dan sandal korban itu ditemukan di tepi embung.
Atas temuan tersebut lantas pencarian fokus ke dalam embung. Ada sekitar tiga orang nyebur ke embung yang kedalamannya hingga enam meter tersebut.
• Azrul Tenggelam di Embung UIN Lampung, Hafiz Quran Ini Tewas di Hari Perayaan Ulang Tahunnya
Ternyata benar, Victor ditemukan sudah tidak benyawa di dalam embung. Kemudian jenazahnya diangkat dan dibawa ke rumah duka. Jenazahnya dimakamkan ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Dusun IV Pekon Waringinsari Barat.
Kepala Pekon Waringinsari Barat Woto Siswoyo mengatakan, terkait peristiwa tersebut sudah ada dari pihak kepolisian dan medis yang datang untuk melakukan identifikasi terhadap korban.
"Berdasar hasil pemeriksaan medis dan hasil identifikasi dari polisi menyatakan tidak ditemukan ada tanda-tanda kekerasan. Murni karena kecelakaan," kata Woto.
Mahasiswa Tewas di Embung UIN Raden Intan Lampung
Kasus tewas di embung sebelumnya terjadi di Bandar Lampung. Yakni dua mahasiswa UIN Raden Intan Bandar Lampung.
kronologi 2 mahasiswa tewas tenggelam di embung UIN Raden Intan Lampung berawal saat perayaan ulang tahun Azrul.
Azrul tewas tenggelam saat merayakan hari ulang tahunnya di tepi embung di belakang Fakultas Tarbiyah.
Azrul tenggelam saat hendak mengambil sepatunya yang dilempar ke tengah embung.
Satu orang lain yang tenggelam adalah Ikbal Firmansyah (18).
Ikbal tewas tenggelam saat hendak menolong Azrul.

Korban Hafiz Quran
Azrul Amin (18) dikenal sebagai penghafal atau hafiz Quran.
Kakak sepupu Azrul, Arif mengatakan, adiknya itu merupakan alumnus pondok pesantren.
Ia juga seorang hafiz Quran.
Sejak awal kuliah di Jurusan Keguruan Matematika Fakultas Tarbiyah, Azrul tinggal di rumah Arif di Taman Prasanti Sukarame.
“Azrul ini memang alumni pondok pesantren yang memang hafiz Quran."
"Adik saya ini juga mengajar di pondok pesantren Gerning Pesawaran,” kata Arif, saat ditemui di depan kamar jenazah Rumah Sakit Abdul Moeloek (RSAM), Senin (7/10/2019) sore.
Menurut Arif, adik sepupunya itu seminggu dua kali mengajar mengaji di pondok pesantren tersebut.
Sejak lulus dari pondok pesantren, kata Arif, Azrul ikut salah satu ustaz yang mengajar mengaji di pondok pesantren itu.
Keluarga Datangi RSUDAM
Setelah ditemukan, jenazah kedua korban tewas dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM).
Pantauan reporter Kompas.com di depan ruang jenazah forensik RSUDAM, keluarga dan sejumlah rekan kedua korban terlihat.
Ibunda Ikbal terlihat sangat terpukul dengan kematian anaknya.
Dia menahan tangis saat sejumlah rekan mengucapkan belasungkawa.
Ayahanda Ikbal, Indra Gandhi mengaku kaget mengetahui kejadian itu.
Keluarga pun sangat terpukul dengan kematian Ikbal.
Indra mengatakan, Ikbal tipe anak yang tidak mau menyusahkan orangtua.
Terbukti, Ikbal juga bekerja sebagai driver ojek online untuk membantu biaya kuliah.
“Saya tahu tadi sore, istri saya telepon Ikbal meninggal dunia,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, kedua mahasiswa itu tenggelam saat merayakan hari ulang tahun salah satu korban.
Dari informasi yang dihimpun, korban Azrul tenggelam saat mengambil sepatunya yang dilempar ke tengah embung oleh korban Ikbal.
Korban Ikbal yang hendak menolong Azrul pun ikut tenggelam.
Dugaan awal, keduanya tidak bisa berenang sehingga tenggelam.
Dicari Satu Jam
Pencarian dua mahasiswa UIN Raden Intan Lampung memakan waktu lebih dari satu jam.
Keduanya tewas tenggelam saat merayakan hari ulang tahun salah satu korban.
Pantauan reporter Kompas.com di lokasi kejadian, embung (danau buatan) yang berada di belakang Fakultas Tarbiyah UIN Radin Intan, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung memerlukan waktu lebih dari satu jam untuk menemukan jasad kedua mahasiswa tersebut.
Dua orang mahasiswa yang tenggelam itu yakni Azrul Amin (18) dan Ikbal Firmansyah (18).
Keduanya adalah mahasiswa Jurusan Keguruan Matematika Fakultas Tarbiyah.
Peristiwa nahas itu berawal saat korban Azrul dan Ikbal serta tiga orang temannya merayakan hari ulang tahun Azrul di tepi embung, Senin (7/10/2019) sekira pukul 14.00 WIB.
Jasad korban Ikbal ditemukan sekitar pukul 15.00 WIB, satu jam setelah kejadian.
Sementara, jasad Azrul ditemukan sekira 30 menit setelah jasad Ikbal dievakuasi.
Kedua korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Abdul Moeleok (RSAM) Lampung.
Kapolsek Sukarame AKP Poeloeng Arsa Sidanu mengatakan, pihaknya akan memeriksa saksi-saksi terkait peristiwa tersebut.
Poeloeng menjelaskan, untuk sementara, belum ada kesimpulan atas kejadian itu.
“Belum kami simpulkan, akan kami dalami dahulu. Namun, yang pasti kedua korban tenggelam di embung kampus UIN,” katanya di lokasi kejadian. (Tribunlampung.co.id/R Didik Budiawan C)