Densus 88 Amankan Terduga Teroris
BREAKING NEWS, Saat Diamankan Densus 88, 4 Orang Diduga Terpapar Jaringan Teroris Sedang Lakukan Ini
BREAKING NEWS, Saat Diamankan Densus 88, 4 Orang Diduga Terpapar Jaringan Teroris Sedang Lakukan Ini
Penulis: hanif mustafa | Editor: Noval Andriansyah
Sebelumnya, Tim Densus 88 Anti Teror Polri mengamankan empat orang di Lampung, yang diduga terpapar jaringan teroris.
Informasi yang dihimpun Tribunlampung.co.id, keempat orang tersebut berinisial R, APD, Y dan T.
Keempatnya diamankan di tempat terpisah, Senin, 14 Oktober 2019.
APD, T dan Y diamankan di seputaran Jalan Antasari, Bandar Lampung, saat tengah membeli bahan material.
Sementara R diamankan di Gang Buntu, Jalan Pusri, Pahoman, Bandar Lampung.
Dari hasil penggeledahan di kediaman para pelaku, Tim Densus 88 Anti Teror mendapatkan barang bukti berupa empat amunisi, laptop, serta kabel-kabel.
Saat ini, tim Densus 88 masih melakukan penggeledahan di salah satu rumah di Jalan H Agus Salim, Kaliawi, Bandar Lampung.
Pantauan Tribunlampung.co.id di lokasi penggeledahan, tim Densus 88 menggeledah kamar di bagian atas rumah.
Terlihat tim membawa dua tas dari lokasi penggeledahan.

Amankan Terduga Teroris
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror dikabarkan menjemput salah seorang terduga terorisme jaringan Abu Zee di Lampung, Minggu, 13 Oktober 2019.
Pimpinan Khalifatul Muslimin, Khalifah Abdul Baraja membenarkan, jika salah seorang jemaahnya berinisial NAS dibawa oleh 2 orang anggota Densus 88 antiteror.
NAS, kata Khalifah Abdul Baraja, dijemput oleh Densus 88 Antiteror secara baik-baik.
NAS sendiri di jemput di Kantor Khilafatul Muslimin Jalan WR Supratman, Kecamatan Telukbetung, Minggu 13 Oktober 2019, sekitar pukul 07.00 wib.
Pimpinan Khalifatul Muslimin, Khalifah Abdul Baraja mengatakan NAS dijemput oleh Polisi sekitar pukul 07.00 wib.
"Tadi pagi, saya panggil dia (NAS), dan kami sudah berkoordinasi (dengan polisi)," tutur Khalifah Abdul Baraja.
Selanjutnya, kata Khalifah Abdul Baraja, ia menanyakan perihal yang dicuragai oleh pihak berwajib sembari menunggu pihak kepolisian.
"Lalu datang, intel Mabes," kata Khalifah Abdul Baraja.