Densus 88 Amankan Terduga Teroris

Ke Lampung Jenguk Anak, Pria Diduga Jaringan Teroris Penusuk Wiranto Ditangkap Densus 88

Pria itu disebut memiliki keterkaitan dalam aksi penusukan Menkopolhukam Jenderal Purn TNI Wiranto beberapa waktu lalu.

Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa
Pimpinan Khilafatul Muslimin di Bandar Lampung, Khalifah Abdul Baraja. Ke Lampung Jenguk Anak, Pria Diduga Jaringan Teroris Penusuk Wiranto Ditangkap Densus 88. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap terduga teroris di Lampung pada Minggu (13/10/2019) sekitar pukul 07.00 WIB.

Pria itu disebut memiliki keterkaitan dalam aksi penusukan Menkopolhukam Jenderal Purn TNI Wiranto beberapa waktu lalu.

Tim Densus 88 Antiteror menjemput seorang terduga teroris jaringan Abu Zee dan Abu Rara di Bandar Lampung, Minggu (13/10/2019) sekitar pukul 07.00 WIB.

Pria dengan inisial NAS (45) menyerahkan diri ke kantor Khilafatul Muslimin, saat sedang menjenguk anaknya di Bandar Lampung.

NAS tinggal di daerah Bekasi, Jawa Barat.

Diketahui, Abu Zee merupakan orang yang menikahkan penyerang Menkopolhukam Jenderal Purn TNI Wiranto yakni, Abu Rara dan Fitri Andriana.

Abu Zee juga pimpinan kelompok JAD Bekasi.

Sementara, Abu Rara merupakan penyerang utama Wiranto di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes, Argo Yuwono mengatakan, NAS terlibat dalam kelompok media sosial pendukung ISIS atau Daulah.

Dia juga diketahui berbaiat kepada Al Baghdadi bersama dengan kelompok Abu Zee.

 

"Dia berbaiat kepada Al Baghdadi bersama dengan kelompok Abu Zee."

"Bahkan, dia juga pernah membahas tentang khilafah bersama dengan kelompok Abu Zee," kata Argo, Minggu.

Argo mengungkapkan, NAS merupakan ustaz dari organisasi bernama Khilafatul Muslimin.

"(Yang bersangkutan) merupakan ustaz dari Khilafatul Muslimin," ujar Argo.

Saat penggeledahan kontrakan NAS di daerah Tambun, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (13/10), polisi menemukan sejumlah barang bukti terkait ISIS.

Di antaranya, buku panduan jihad, delapan dabiq buku ISIS, sebuah buku Al Khilafah.

Jumat lalu, polisi juga menangkap terduga teroris anggota kelompok Abu Zee, berinisial TH.

Terduga teroris tersebut ditangkap di sebuah rumah di Jalan Bambu Larangan, Cengkareng, Jakarta Barat.

Dalam penggerebekan di kediaman TH, polisi menemukan sejumlah barang bukti.

Di antaranya, dua buah bendera, satu ikat kepala, dua topi, dan satu lembar foto pahlawan pembela Islam.

Mereka juga menemukan tujuh buah buku, tiga bundel catatan, delapan kertas catatan ISIS, serta sebilah pisau lipat di dalam tas selempang hitam yang digunakan TH.

Sementara, pimpinan Khilafatul Muslimin di Bandar Lampung, Khalifah Abdul Baraja mengakui, ada seorang jemaah berinisial NAS dibawa oleh Densus 88.

"Ya, dicurigai."

"Awalnya kami dapat informasi, dan namanya disebut, maka saya panggil, dan tadi dibawa oleh polisi," terangnya.

Khalifah Abdul Baraja pun membantah bahwa NAS menyerahkan diri namun lebih tepatnya memberi keterangan ke pihak berwajib.

"Yang bersangkutan tidak tahu apa-apa, dan dia tidak merasa pelarian," tuturnya.

"Jadi kecurigaan ini karena memang dia (NAS) aktif di Medsos, di Facebook, dan sering berbalas komentar dengan (terduga teroris) yang (diamankan) di Jakarta," terangnya.

Identitas Pelaku Penusuk Wiranto

Satu demi satu identitas pelaku penusukan Menkopolhukam Jenderal Purn TNI Wiranto mulai terkuak.

Diketahui, pelaku penusuk Wiranto bernama Syahril Alamsyah alias Abu Rara.

Ia beraksi bersama istrinya Fitri Andriana (Fritia).

Kedua beraksi saat Menkopolhukam Jenderal Purn TNI Wiranto berada di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).

Berdasarkan data yang dirilis kepolisian, Abu Rara teridentifikasi berasal dari Medan, Sumatera Utara.

Pria kelahiran 24 Agustus 1988 itu tercatat sebagai warga Jalan Syahrial VI No 104 LK, Desa Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan.

Ia tercatat sebagai warga Desa Sitanggal Kecamatan Karangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Abu Rara dan Fitri tinggal di rumah kontrakan di Kampung Sawah Desa Menes, Pandeglang.

Di masa lalu, Abu Rara diketahui menyelesaikan kuliahnya di fakultas hukum di sebuah universitas ternama di Sumatera Utara.

Ia juga pernah 'dekat' dengan narkotika.

Demikian kata Alex (39), sahabat Abu Rara, yang sama-sama tinggal di  Jalan Alfakah V, Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli.

Istri pertama

Abu Rara menikah dengan istri pertamanya bernama Kanti Netta pada 1995.

Pernikahan tersebut hanya bertahan 3 tahun.

Setelah itu, dia sempat frustrasi dan mengonsumsi pil kurtak.

Ada satu momen ketika Abu Rara menelan 12 butir kurtak.

Ia menyundutkan api rokok ke keningnya berkali-kali.

Judi togel pun dilakukannya.

"Sampai hitam keningnya disundutnya dengan api rokok setelah makan 12 butir kurtak. Itu di depanku," kata Alex, kepada wartawan saat diwawancarai di sebuah warung kopi di Jalan Alfakah V, Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, sekitar 500 meter dari bekas rumah SA yang kini telah digusur oleh pembangunan jalan tol, Kamis (10/10/2019).

Tak lama kemudian, sekitar tahun 1999, Abu Rara berangkat ke Malaysia hanya untuk jalan-jalan.

Abu Rara berada di Malaysia selama 5 bulan.

Alex mengaku, ia tak mengetahui Abu Rara bersama siapa saat di Malaysia.

Sepulangnya dari Malaysia, penampilan Abu Rara berubah.

"Sepulangnya dia itulah, saya bilang oh udah Islam dia. Bercanda aja. Maksudnya dia sudah pakai peci."

"Ke musala, mengisi pengajian, ceramah tapi kurang disukai warga."

"Akhirnya, dia pun tarik diri," katanya.

Pernah mendekam di penjara

Abu Rara sempat bekerja serabutan.

Hal itu mulai dari depot air, membuka rental PlayStation, dan sebagainya.

Namun, semua usahanya berakhir kegagalan.

Dari situ, kerjaan apapun dilakukannya.

Dia juga berkenalan dengan Yuni hingga akhirnya menikah 'tembak' di Hamparan Perak, Deli Serdang pada awal tahun 2000-an.

Dengan Yuni, SA dikaruniai dua anak perempuan.

Rumah tangga mereka sebetulnya tak dapat restu dari orangtua Yuni.

Maka, saat anak kedua mereka berusia 10 hari, Yuni diambil paksa oleh orangtuanya.

Tak sampai di situ, orangtua Yuni melaporkan SA dengan tuduhan telah membawa lari anak orang.

SA dipenjara selama tiga bulan karena tuduhan tersebut.

"Orangtua Yuni kan tak setuju dengan hubungan mereka."

"Keluarga Yuni berontak. Diambillah Yuni sama orangtuanya, dikasuskan dia sama orangtuanya karena melarikan orang. Dipolisikan," katanya.

Pernikahan ketiga

Di tahun 2015, dia ketemu dengan istrinya ketiganya.

Syahril Alamsyah bersama dua orang anak perempuannya dan istri serta dua anak laki-lakinya, tinggal sekitar dua bulan di Alfakah VI.

"Sampai akhirnya, dia meninggalkan rumah itu tak tahu ke mana. Sampai akhirnya sekarang. Tak tahu aku sampai begini. Berarti tekad dia sudah bulat. Gemblung," katanya.

Keluarga Abu Rara menolak diwawancara.

Petugas Kepolisian, TNI, dan pemerintah setempat melakukan pemeriksaan terhadap keluarga pelaku Syahrial Alamsyah alias Alam yang beralamat di Jalan Alfaka V, Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan.

Pihak kepolisian melakukan pemeriksaan terhadap kakak ipar dari pelaku yang bernama Trisna.

Pemeriksaan berakhir sekitar pukul 19.30 WIB.

Sejumlah petugas kepolisian masih terlihat di sekitaran rumah Trisna.

Saat awak media mencoba melakukan wawancara terhadap keluarga pelaku, dengan cara memanggil dari luar, mereka menolak.

Mereka enggan membuka pagar rumah yang sudah dalam posisi tertutup.

"Maaf ya enggak bisa, tadi pesan polisi itu enggak boleh terima tamu, enggak boleh ditanya-tanya dulu," kata seorang wanita bertubuh gempal mengenakan batik dan rambut dikuncir berbicara dari depan pintu rumah, Kamis (10/10/2019) malam.

Terbaru, Tim Densus 88 Antiteror menjemput seorang terduga teroris jaringan Abu Zee dan Abu Rara di Bandar Lampung, yang diduga terkait penusukan Menkopolhukam Jenderal Purn TNI Wiranto, Minggu (13/10/2019) sekitar pukul 07.00 WIB. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa/kompas.com)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved