Truk Masuk Sungai Sedalam 10 Meter di Bandar Lampung, 2 Penumpang Tewas

Selain memuat tangkil, truk ini juga mengangkut 11 orang termasuk sopir. Dari 11 orang tersebut dua orang dikabarkan meninggal dunia.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribun Lampung/Hanif
Truk terjun ke Sungai Kali Akar sedalam 10 meter di Jalan Raden Raja Kusuma Yudha, Telukbetung Barat, Bandar Lampung, Sabtu (12/10/2019) malam. Dua orang tewas dalam peristiwa itu. 

Sementara sejumlah penumpang yang berada di dalam mobil boks mengaku sempat tak mengetahui saat truk terjun bebas ke dalam sungai.

Yusrizal, salah satu penumpang truk, menceritakan, tak tahu jika truk mengalami rem blong.

"Sudah gak tahu apa-apa. Pokoknya sudah di bawah sungai, kegoncang-goncang. Ada ketimpa karung tangkil," ungkapnya.

Ia pun mengatakan, jika ia tidak bisa melihat secara langsung lantaran berada di dalam boks tertutup dan setengah tertidur.

"Jadi gak tahu apa-apa, kondisi lelah habis muat. Panennya di Teluk. Kami mau pulang ke Tamin," kata warga Tanjungkarang ini.

Hal senada diungkapkan oleh Suradi yang berada di dalam boks tertutup sehingga tak mengetahui apa yang terjadi.

"Gak tahu, tahu-tahu sudah di bawah," katanya menahan sakit.

Ia pun mengaku hanya menumpang ke Tamin setelah memuat tangkil di Umbul Duren. "Dari Umbul Duren, Umbul Kunci turun ke Tamin," tandasnya.

Kejadiannya Begitu Cepat...

Suasana duka menyelimuti rumah korban kecelakaan Kasturah (54) truk boks D 8867 CV.

Rumah duka yang terletak di jalan KH Agus Salim Gang Darma Bakti No 67 Kaliawi ini nampak masih didatangi oleh beberapa pelayat.

Jenazah Kasturah sudah dimakam tak jauh dari rumahnya di taman pemakaman umum Sukawangi.

Sahril (34), anak sulung Kasturah dari lima bersaudara, tak menyangka ayahnya meninggal secara mendadak.

"Iya, ini sangat mendadak, kejadiannya begitu cepat," ungkapnya dengan lirih, Minggu (13/10/2019).

Sahril mengatakan, ayahnya sempat mengeluh mengalami sakit di dada saat sebelum meninggal.

"Bapak saya meninggal di rumah sakit. Jadi semalam saya itu ke Rumah Sakit Tjokrodipo jam 11 malam, karena saya masih kerja di pasar," bebernya.

Saat ditemui, ayahnya mengeluh sakit di dada dan punggung.

"Sama kepalanya luka. Sempat ngeluh, bilang gini: aduh Ril gimana bapak ini? Saya bilang, 'jangan bilang gitu, bertahan, cucung masih kecil-kecil," katanya sembari mengingat kejadian semalam.

Namun, lanjut Sahril, sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, ayahnya mengembuskan napas terakhir.

"Sempat 4 jam bertahan, tapi akhirnya meninggal," tuturnya sembari mengusap matanya.

Sahril pun mengaku tidak tahu persis kejadian hanya saja nampak luka dari luar paling parah di bagian kepala.

"Mungkin ketimpa karung itu, karena sekian orang itu yang kena dada semua," sebutnya.

BREAKING NEWS - Polisi Amankan Sopir Truk Terjun ke Sungai

Sahril mengaku tidak mendapatkan firasat.

"Cuma pak mandor kaget, sehari sebelum meninggal kalau salaman cium tangan. Padahal gak biasanya, mungkin mau pamit," ucapnya.

Sahril menambahkan saat ini pihak keluarga belum mendapat bantuan dari pihak manapun. "Asuransi juga gak ada," tandasnya. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)  

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved