Unjuk Rasa Mahasiswa

BREAKING NEWS - Unjuk Rasa Mahasiswa di DPRD Lanjutan Aksi Lampung Bergerak 24 September

BREAKING NEWS - Unjuk Rasa Mahasiswa di DPRD Lanjutan Aksi Lampung Bergerak 24 September

Penulis: hanif mustafa | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Hanif
BREAKING NEWS - Unjuk Rasa Mahasiswa di DPRD Lanjutan Aksi Lampung Bergerak 24 September 

Paksa Masuk

Tak boleh temui Wakil Rakyat, Mahasiswa Aliansi Lampung Bergerak memaksa merangsek masuk.

Alhasil para demonstran wanita yang berada digaris depan sempat ribut mulut dengan anggota Polwan.

Pantauan Tribun, para mahasiswa sempat dilarang menemui wakil rakyat.

Mahasiswa pun mulai memanas dan berusaha merangsek kedalam.

Namun massa mendingin setelah beberapa mahasiswa diperbolehkan masuk kedalam gedung untuk menemui wakil rakyat.

Sebelumnya diberitajan, seratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Lampung Bergerak kembali menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Lampung, Jumat 18 Oktober 2019.

Aksi demonstrasi ini merupakan lanjutan aksi penolakan Revisi UU KPK yang digelar didepan kantor DPRD Lampung beberapa waktu lalu.

Kali ini, para mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Lampung Bergerak menuntut kepada wakil rakyat DPRD Lampung untuk menyampaikan aspirasi.

BREAKING NEWS - Massa Aksi Coba Merangsek Masuk Gedung DPRD Lampung Terhalang Pagar Betis Polwan
BREAKING NEWS - Massa Aksi Coba Merangsek Masuk Gedung DPRD Lampung Terhalang Pagar Betis Polwan (Tribunlampung.co.id/Hanif)

Aspirasi Aliansi Lampung Bergerak yakni neminta Presiden mengeluarkan Perpu Pembatalan revisi UU KPK.

Pantauan Tribun, ratusan mahasiswa ini mencoba memaksa masuk kedalam DPRD Lampung.

Namun upaya ini tertahan setelah anggota Polwan membuat pagar betis untuk menahan para demonstran wanita yang berada digaris depan.

"Kita tunggu pimpinan DPRD turun," seru orator yang ada diatas mobil.

Pemuda ini pun menyerukan bahwa hari ini aksi demonstrasi yang digelar olehnya disambut oleh aparatur negara.

"Hari ini kalian datang karena tugas, dan dibayar negara, tetapi seragam dan topi dari uang rakyat," serunya.

"Dan kami bergerak menggunakan alamater kebanggaan kami dengan uang kami, kami datang dengan hati nurani. Maka jangan sampai seragam kalian menutup hati nurani kalian," imbuhnya.

Mahasiswa ini mengatakan DPRD sudah kehilangan fungsi pengawasan.

"Perpu KPK merupakan tanda adanya masih adanya upaya korupsi, korupsi musuh kita bersama," katanya dalam orasi. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved