Mobil Terbakar di Tol Lampung
BREAKING NEWS - Inilah Sosok Guru yang Bawa 2 Bocah Korban Kecelakaan Maut ke Rumah Sakit
Dian pun secara spontan turun dari mobil dan mendatangi kedua bocah malang itu di tepi jalan. Saat itu, keduanya menangis dengan wajah penuh darah.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Daniel Tri Hardanto
BREAKING NEWS - Inilah Sosok Guru yang Bawa 2 Bocah Korban Kecelakaan Maut ke Rumah Sakit
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, METRO - Dian Jani Prasinta adalah salah satu sosok yang berjasa menolong korban luka dalam kecelakaan maut di Tol Lampung Km 96 Desa Candimas, Natar, Lampung Selatan, Sabtu (19/8/2019).
Guru SDN 1 Pinang Jaya, Kemiling, Bandar Lampung ini melarikan dua bocah ke rumah sakit.
Kedua bocah itu adalah Vania (9) dan adik bungsunya, Pricillia Saronka (2).
Mobil Honda Civic abu-abu BE 1230 BK yang ditumpangi Vania terbakar hebat setelah menabrak bagian belakang truk BH 8794 HP yang melaju di jalur lambat.
Dalam peristiwa itu, Vania kehilangan kedua orangtuanya, Hadi Prayitno (40) dan Elisabeth Yona (37), warga Kampung Talang, Kelurahan Sumur Putri, Telukbetung Selatan, Bandar Lampung.
Selain itu, Vania juga kehilangan adik keduanya, Mikail (7).
Satu korban lain adalah Kris (43), keponakan Hadi.
• BREAKING NEWS - Sedan Terbakar di Tol Lampung, 4 Orang yang Masih Sekeluarga Tewas
• BREAKING NEWS - Sedan Terbakar di Tol Lampung, Dua Bocah Menangis dengan Wajah Penuh Darah
Ditemui Tribunlampung.co.id di IGD RS Mardi Waluyo, Metro, Dian menceritakan saat itu hendak pergi ke Metro untuk mengikuti Pelatihan Profesi Guru (PPG).
"Saya itu mau PPG ke Metro pagi tadi sama teman saya, Resti Fani. Lalu saya lihat ada mobil terbakar," kata Dian.
Dian pun secara spontan turun dari mobil dan mendatangi kedua bocah malang itu di tepi jalan.
Saat itu, keduanya menangis dengan wajah penuh darah.
• BREAKING NEWS - Wajah Masih Ada Bercak Darah, 2 Bocah Korban Kecelakaan Ini Asyik Lahap Es Krim
Dian langsung mengantarkan keduanya ke RS Mardi Waluyo Metro.
Setiba di rumah sakit, kedua korban langsung mendapat perawatan intensif.
"Kaget dan sedih melihatnya. Jadi semua kegiatan PPG hari ini saya tinggalkan," kata Dian.
(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)
