Antisipasi Penyebaran Narkoba di Lampung, Ditresnarkoba Tempatkan Personel di Tol Lampung
Antisipasi Penyebaran Narkoba di Lampung, Ditresnarkoba Tempatkan Personel di Tol Lampung
Antisipasi Penyebaran Narkoba di Lampung, Ditresnarkoba Tempatkan Personel di Tol Lampung
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Ditresnarkoba Polda Lampung mencatat jumlah kasus narkoba periode Januari-Oktober 2019 sebanyak 1.397 perkara.
Dari jumlah perkara tersebut, diamankan 1.954 tersangka.
Sementara barang bukti yang diamankan ganja sebanyak 502,2 kilogram (kg), sabu 171,9 kg, ekstasi 54.268 butir, psikotropika 20.572 butir, dan tembakau Gorila 143,15 gram.
Hal tersebut disampaikan Direktur Reserse Narkoba Polda Lampung Kombes Pol Shobarmen, Minggu (27/10/2019).
• Berita Tribun Lampung Terpopuler Minggu, 27 Oktober 2019, Kecelakaan Maut di Tarahan, 4 Orang Tewas
Merujuk perbandingan data sepanjang 2018 tercatat jajaran Polda Lampung membongkar 1.500 kasus narkoba dan menangkap hampir 2.000 tersangka.
Shobarmen mengatakan, guna menekan penyelundupan narkotika, pihaknya gencar melakukan langka antisipatif.
Satu di antaranya, memetakan beberapa simpul titik rawan modus para penyelundup mendistribusikan narkotika melalui Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Lampung.
Menurutnya, akses jalur transportasi baru pasti ada dampak.
“Khususnya dimanfaatkan orang-orang yang akan menggunakan jalur tol ini untuk menyelundupkan atau membawa atau mengedarkan barang narkotika seperti sabu atau ganja," ungkapnya.
Shobarmen menambahkan, adanya pemetaan jalur simpul rawan di jalan tol pihaknya bakal cepat mengadang aksi para penyelundup.
Kendati demikian, ia enggan merinci jalur simpul mana saja di jalan tol yang sudah dipetakan pihaknya.
Shobarmen menyatakan, Ditresnarkoba akan melakukan koordinasi dengan pihak pengelola JTTS.
• Anak Bunuh Ayah Kandung di Lampung, Terungkap Sosok Wanita yang Dihampiri Pelaku Sebelum Bacok Ayah
"Jalur ini kan ada pengelolanya, jadi jangka pendek ini kami akan berkoordinasi untuk diberi akses," timpalnya.
Shobarmen menuturkan, pihaknya juga berencana menempatkan personel di pintu masuk tol.
"Sehingga jika ada yang dicurigai dan ada kendaraan yang membawa barang haram bisa langsung lakukan pencegahan," tandasnya. (tribunlampung.co.id/hanif mustafa)