Road to Bandar Lampung 2020

Singgung Pariwisata, Rycko Sebut Telukbetung Jadi Destinasi Sampah

Kata putra sulung mantan Gubernur Lampung Sjachroedin ZP ini, jalur kereta Bandar Lampung menuju Bandara Radin Inten akan dilanjutkan.

Penulis: Beni Yulianto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribun Lampung/Deni
Rycko Menoza memaparkan visi dan misinya dalam diskusi Road to Bandar Lampung 2020 di Ballroom Hotel Aston, Rabu (30/10/2019). 

Singgung Pariwisata, Rycko Sebut Telukbetung Jadi Destinasi Sampah

 TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Rycko Menoza menjadi salah satu bakal calon wali kota yang hadir dalam diskusi Road to 2020 Bandar Lampung di Ballroom Hotel Aston, Rabu (30/10/2019).

Mantan bupati Lampung Selatan ini memaparkan visi misinya setelah Yusuf Kohar.

Jika Yusuf Kohar menyampaikan visi dan misinya secara berapi-api, Rycko sedikit lebih tenang.

“Bicara pemerintahan, Pak Yusuf Kohar sebagai pelaku. Tentu beliau tahu permasalahan saat ini. Saya pernah dipercaya jadi bupati di Lampung Selatan. Bicara kapasitas, datuk saya pernah diberi amanah, bapak saya, adek saya pernah. Saya tidak bicara kapasitas,” ucap Rycko.

Mengenai birokrasi, Ryko mengatakan, jika menjadi pemimpin di Bandar Lampung lima tahun ke depan, ia akan memberikan kesempatan pembangunan mulai dari bawah.

“(Ketua) RT sebagai kaki tangan pemerintah paling depan. Idealnya bukan hanya perintah dari pemerintah ke RT. Tapi RT juga dilibatkan. Kan ada musrenbang, RT bisa dilibatkan, memberikan masukan pembangunan di daerahnya. Di Bandar Lampung, hanya usulan top down (dari atas ke bawah). Mestinya apa masukan RT, tiap kelurahan, tentu banyak masukan,” beber dia.

Yusuf Kohar Janji Istri Tak Ikut Ngatur Pemerintahan

Pilkada Bandar Lampung 2020: PKS Jajaki Jalan Bareng Rycko Menoza

Menurut dia, kondisi dan kebutuhan di setiap daerah, mulai dari RT, kelurahan sampai kecamatan, berbeda-beda.

“Kebutuhan tiap daerah pasti beda. Nyatanya, hari ini pembangunan Bandar Lampung, dulu Tanjungkarang dan Telukbetung, lebih banyak pembangunan Tanjungkarang. Telukbetung kita lihat masyarakat pesisir hanya jadi destinasi sampah. Masyarakat di bawah garis kemiskinan,” ungkapnya.

Rycko juga menyinggung mengenai pembangunan infrastruktur di Bandar Lampung yang masih terpusat pada jalan.

Sementara sarana pendukungnya belum maksimal, seperti fasilitas pedestrian.

“Infrastruktur tidak cukup dengan jalan bagus. Karena kan nggak semua naik kendaraan. Pedestarian yang layak,” tandasnya.

Selain itu, kata dia, drainase juga harus lebih baik untuk mengatasi banjir.

Musim kemarau seperti saat ini, menurut dia, seharusnya dijadikan Pemkot Bandar Lampung untuk membangun drainase.

Tujuannya, jika musim hujan datang sebulan kemudian, tidak terjadi banjir.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved