Road to Bandar Lampung 2020
Singgung Pariwisata, Rycko Sebut Telukbetung Jadi Destinasi Sampah
Kata putra sulung mantan Gubernur Lampung Sjachroedin ZP ini, jalur kereta Bandar Lampung menuju Bandara Radin Inten akan dilanjutkan.
Penulis: Beni Yulianto | Editor: Daniel Tri Hardanto
“Drainase, harusnya sekarang musim kemarau ini (pemkot) Bandar Lampung giat-giatnya melakukan normalisasi talut. Satu bulan ke depan musim hujan turun (malah) banjir. Bukan karena bencana, tapi ulah manusia. Pemerintah tidak bisa memberikan pelayanan sehingga banjir,” ujarnya.
Selain itu, Bandar Lampung sebagai kota jasa dan pariwisata harus memaksimalkan potensi yang ada.
“Wisata kita ada sejarah kapal, mercusuar kapal di Taman Dipangga, Taman Kera. Hari ini tidak melihat bagaimana upaya pemerintah menggali itu. Saya kira ke depan transportasi yang sudah diusulkam lama, sebagai destinasi alternatif Bandar Lampung ke bandara dengan kereta api,” bebernya.
Untuk pembangunan transportasi, kata putra sulung mantan Gubernur Lampung Sjachroedin ZP ini, jalur kereta Bandar Lampung menuju Bandara Radin Inten akan dilanjutkan.
“Ke depan, jalur transprotasi yang sudah pernah digagas sejak masa Gubernur Pak Sjachroedin, jalur Bandar Lampung menuju bandara dengan kereta, akan dilanjutkan,” ucapnya.
Terakhir, Rycko menyinggung mengenai peta pariwisata di Bandar Lampung.
• Kembalikan Berkas ke DPC PDIP, Rycko Menoza Serius Tarung Pilkada Bandar Lampung
“Satu lagi, kecamatan perlu digali potensi daerah. (Ada) 20 kecamatan, potensi dan unggulan yang berbeda-beda. Misalnya keripik singkong di mana. Tujuan wisata sekarang ini banyak di Pesawaran. Tetapi tidak ada peta pariwisata. Jangan numpang tidur saja di Bandar Lampung, tetapi tidak ada peta pariwisata,” kata dia.
Wali kota, menurut Rycko, berperan sebagai manajer pembangunan.
“Tidak bisa wali kota sendiri. Dia hanya manajer. Harus mendapatkan banyak masukan. Saya ada tagline Bandar Lampung Baru untuk 2020,” pungkasnya. (Tribunlampung.co.id/Beni Yulianto)