Kasus DBD di Tanggamus Meningkat 2 Kali Lipat Dibanding Tahun 2018

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGGAMUS - Dinas Kesehatan Tanggamus menyatakan jumlah kasus demam berdarah dangue (DBD) sampai akhir Oktober ada 244 kasus.

Menurut Kabid Pencegahan Pengobatan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Taman Prasi, jumlah itu naik tiga kasus dari akhir bulan lalu, sejumlah 241 kasus.

"Sampai akhir bulan ini ada 244 kasus, dari semuanya ada satu penderita yang meninggal beberapa bulan lalu. Kami juga sudah keliling ke puskesmas untuk kewaspadaan," kata Prasi.

Menurutnya dengan kewaspadaan jumlah kasus DBD tidak naik signifikan.

Sebab sekarang mulai masuk musim hujan akhir tahun. Dan di musim hujan cenderung kasus DBD mengalami kenaikan.

Untuk kasus DBD tahun ini memang sudah menunjukkan kenaikan.

Sebab sekarang sudah mencapai 244 kasus, saat akan masuk musim hujan kembali.

Maka kemungkinan kenaikan kasus bisa terjadi.

Prasi mengaku, jumlah kasus DBD selama tahun lalu ada 108 kasus, sedang sepanjang tahun ini sudah 244 kasus. Maka kenaikannya sudah seratus persen lebih, bahkan bisa bertambah lagi.

Lokasi tertinggi kasus DBD selama ini terjadi di wilayah kewenangan Puskesmas Kota Agung sebanyak 50 kasus, lalu Puskesmas Talang Padang ada 33 kasus, dan Puskesmas Gisting 28 kasus.

• Terjangkit DBD, Bocah 8 Tahun di Tanggamus Meninggal Dunia

Prasi mengaku, dari pihaknya menitik beratkan kewaspadaan pada puskesmas.

Sebab lembaga itu yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dan dekat dengan masyarakat.

"Kami sudah buat surat edaran ke tiap puskesmas untuk mulai giatkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) bersama masyarakat. Itulah bentuk kewaspadaan," kata Prasi.

Ia mengaku PSN sendiri berupa tindakan 3M, yakni menguras tempat penampungan air, menutup penampungan air, dan mengubur barang bekas yang bisa menampung air.

• Waspadai Ancaman Penyakit DBD di Musim Kemarau, Lakukan Ini untuk Pencegahan

"Sasaran PSN adalah mencegah adanya jentik nyamuk yang biasa ada di tempat air bersih. Dan targetnya di tempat seperti itu jangan ada jentik nyamuknya, biar populasi nyamuk tidak banyak," kata Prasi.