Anak Buah yang Berulah, Jenderal Ini Minta Maaf
Anak Buah yang Berulah, Jenderal Ini Minta Maaf. Buntut dari peristiwa adu jotos polantas dengan sopir ambulans
"Kami semua selalu mengarahkan anggota di lapangan untuk melakukan yang baik kepada masyarakat. Kita selama ini tak bisa menjaga stabilitas di masyarakat," kata Agus.
Menurut Agus, dia juga selalu memberikan arahan-arahan kepada anggotanya, agar melakukan yang terbaik kepada masyarakat.
"Mudah-mudahan ke depan tidak terulang. Apa yang menjadi prioritas harus dilayani, semacam mobil ambulans, pemadam kebakaran dan lainnya," kata Agus.
Dia juga menyayangkan beberapa akun media sosial yang justru menyebar hoaks pasca kejadian.
Ada akun yang menyebut bahwa pasien yang dibawa dalam ambulans meninggal dunia.
Namun, pada faktanya tidak demikian.
"Kepada orang-orang yang suka menyebar berita bohong, berhentilah. Kasihan masyarakat. Jangan jadikan upaya yang selama ini kita lakukan untuk menjaga hal-hal baik di masyarakat, dirusak dengan berita-berita bohong yang merugikan," kata Agus.
Diberitakan sebelumnya, pada Sabtu (2/11/2019) siang, di simpang empat Jalan KF Tendean, Tebingtinggi, terjadi cekcok antara oknum polisi dengan sopir ambulans yang membawa pasien dari RS Sri Pamela ke RSUD Kumpulan Pane, Tebingtinggi.
Masalah itu diketahui banyak orang, karena beredarnya video berdurasi 23 detik di media sosial dan aplikasi WhatsApp.
Dalam video tersebut, terlihat seorang polisi mengucapkan beberapa kata yang tidak semuanya jelas terdengar.
Polisi itu juga balik merekam dengan ponselnya.
Seseorang di dalam mobil mengatakan, "Kami ambulans sedang di-stop polisi".
Namun, sebelum orang tersebut selesai berbicara, polisi tampak mengambil kunci mobil dari kaca pintu mobil.
Upaya polisi itu ditepis oleh sopir ambulans yang mengenakan kaos oranye.
Namun, polisi tersebut berhasil mengambil kunci, sehingga sopir turun dari mobilnya.