Tribun Pesawaran
33 Persen SD di Pesawaran Tak Memiliki Sarana Cuci Tangan yang Lengkap
33 Persen SD di Pesawaran Tak Memiliki Sarana Cuci Tangan yang Lengkap
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PESAWARAN - Sebanyak 33 persen Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Pesawaran tidak memiliki sarana cuci tangan.
Ketua TP PKK Kabupaten Pesawaran Nanda Indira Dendi Ramadhona mengungkapkan, sebanyak 25 persen SD sudah memilih sarana cuci tangan namun belum dilengkapi dengan sabun atau air mengalir.
"Jumlah Sekolah Dasar (SD) yang memiliki sarana cuci tangan lengkap dengan air mengalir dan sabun sebanyak 42 persen," ujar Nanda dalam acara peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS) Sedunia, Selasa, 5 November 2019 di SMP N 26 Pesawaran.
Nanda mengatakan, persentase tersebut berdasar analisa Dapodik Tahun 2018. Menurut Nanda, acara tersebut sebagai upaya untuk mengampanyekan HCTPS.
• Prabowo Subianto Jadi Menteri Jokowi, Ahmad Dhani Sebut Kita dari Nol Lagi
Tujuannya untuk menurunkan angka kematian anak-anak akibat penyakit diare yang timbul karena kurangnya akses pada air bersih, sarana sanitasi dan sarana cuci tangan.
Penderitaan karena sakit diare, menurut dia, dapat dikurangi dengan melakukan cuci tangan pakai sabun.
"Menurut penelitian, (cuci tangan pakai sabun) dapat mengurangi angka kematian yang terkait dengan penyakit diare hingga hampir 50 persen,” ungkapnya.
Dia menekankan, cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan langkah kecil untuk memulai hidup sehat.
Perilaku sederhana ini bisa melindungi peserta didik dari penyakit seperti diare dan saluran pernapasan.
Untuk itu lah, lanjut dia, Kemendikbud khusus Direktorat PSD menghimbau SD supaya melakukan kegiatan bersama cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.
Kegiatan CTPS, menurut dia, dapat dikombinasikan dengan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) lainnya.
Antara lain mengkonsumsi makanan sehat bersama, membersihkan sampah di lingkungan sekolah, memberantas jentik nyamuk dan melakukan kerja bakti bersama warga sekolah.
Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya HCTPS.
• Menjerit Sakit Kepala setelah Minum Suguhan Kopi, 2 Warga Lampung Ditemukan Tewas Mengenaskan
Dia mengungkapkan, HCTPS merupakan kampanye global yang diperingati setiap 15 Oktober 2019.
HCTPS dicanangkan oleh PBB dan bekerjasama dengan organisasi lain, baik pemerintah maupun swasta.
Kegiatan itu sebagai upaya untuk menurunkan tingkat kematian balita dan pencegahan terhadap penyakit yang berdampak pada penurunan kualitas hidup manusia. (tribunlampung.co.id/r didik budiawan c)