Jasad Ayah Ditemukan di Bawah Musala, Muafatim 2 Kali Mimpi Bertemu Almarhum
Jasad Ayah Ditemukan di Bawah Musala, Muafatim 2 Kali Mimpi Bertemu Almarhum
Di tempat shalat itulah, Fatim menunaikan ibadah salat.
Fatim yang sempat resah beberapa kali, tidak bisa berbuat banyak karena cerita ayahnya sudah menikah lagi dan tinggal di luar pulau.
Selama tinggal di rumah itu, setelah kembalinya dia dari Malaysia, Fatim dua kali bermimpi sang bapak.
Pertama, dalam mimpinya, Surono minta dipayungi.
Mimpi itu dia ceritakan kepada ibunya.
Ibunya hanya menjawab pendek, mungkin Surono sakit dan memintanya mendoakan Surono.
Mimpi kedua, tutur Fatim, sang ayah berpesan untuk menjaga ibunya dan bilang kalau dirinya kesal dengan Bahar.
"Dalam mimpi itu bapak bilang 'nduk, lindungi bu e yo, aku kesel karo Bahar'. Saya langsung terbangun setelah mimpi itu," ujarnya kepada Tribunjatim.com.
Beberapa waktu setelah mimpi itu, baru terbongkarlah kalau ayahnya telah meninggal dunia.
Bahkan jasad ayahnya dikubur di dapurnya, di bawah musala.
Fatim tidak pernah menyangka, kalau sang kakak tega melakukan hal keji itu kepada ayahnya hanya karena cemburu soal harta (ekonomi).
"Kakak itu memang kerap bilang, apa-apa yang diberi saya oleh bapak. Padahal bapak memberlakukan sama kepada kami. Saya nggak nyangka, juga kaget kok sampai tega begitu. Dikuburnya di situ lagi, tempat saya shalat," ujarnya lirih.
Kini Fatim harus tegar karena memiliki bayi perempuan berusia 22 hari di tengah peristiwa tragis yang menimpa keluarganya.
Cerita Karangan
Bahar nampak secara tidak sengaja membuka kematian ayahnya.
Kepada Kepala Dusun Juroju, Bahar bercerita kalau ayahnya telah mati dan dibunuh Jm (suami siri Busani).
Dia mengetahui itu, setelah bertanya kepada sang ibu.
Bahar mengaku bermimpi ditemui sang ayah.
Dia pun menelepon ibunya untuk bertanya tentang keberadaan ayahnya.
Bahar juga bercerita kepada Misri, setelah dia bertanya kepada ibunya, ternyata ayahnya telah mati.
"Kata Bahar waktu cerita ke saya, ayahnya katanya dibunuh oleh lek-nya. Lek-nya itu mengacu kepada suami siri Busani. Waktu cerita ke saya, saya kan nggak ngerti apakah itu benar atau tidak. Kalau tidak benar, kan berarti dia mengarang cerita. Namun tentang tidak adanya Pak Wid (panggilan akrab Surono, red), memang saya ketahui sudah agak lama. Dia lama tidak terlihat," ujar kepala dusun kepada TribunJatim.com.
Setelah mendengar cerita Bahar itulah, akhirnya kepala dusun dan Bahar mendatangi Polsek Ledokombo dan melaporkan peristiwa itu.
Dari sinilah, akhirnya misteri hilangnya Surono terkuak.
Surono tidak hilang, namun meninggal dunia. Jasadnya terkubur di rumahnya sendiri.
(TribunnewsBogor.com/ TribunJatim)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Sebelum Jasad Ayah Ditemukan di Bawah Musala, Muafatim Mimpi Surono Minta Dipayungi & Berpesan Ini
# Jasad Ayah Ditemukan di Bawah Musala, Muafatim 2 Kali Mimpi Bertemu Almarhum