Ketika Jokowi Cemburu dan Surya Paloh Tak Bisa Memeluknya . . .

Para kader berteriak meminta Surya memeluk Jokowi. "Peluk, peluk, peluk," teriak seluruh kader.

Facebook.com/Prananda Paloh
Puan Maharani abadikan momen pertemuan Megawati Soekarnoputri dan Surya Paloh 

"Malam ini kita menyaksikan pelajaran berharga dari tiga tokoh bangsa.

Ibu Megawati, Bapak Surya Paloh dan Bapak Presiden Jokowi menunjukkan pada kita semua seperti apa kedewasaan dan sikap negarawan dalam politik.

Ibu Megawati menunjukkan persahabatan dan persaudaraan.

Dia datang di Kongres Partai Nasdem, kemudian berjabat tangan dengan Bapak Surya Paloh.

Senyumnya terus mengembang di sepanjang acara. Dia menunjukkan silaturahmi dalam koalisi akan selalu solid, tanpa ada tanda-tanda retak.

Bapak Surya Paloh juga menunjukkan kedewasaan.

Dia menerima Ibu Megawati, berjabat tangan, kemudian memberikan apresiasi di hadapan banyak orang.

Berkali-kali dia berkata: “Ibu Mega yang saya sayangi.” Dia menyebut Ibu Mega sebagai sahabat Partai Nasdem yang paling dekat.

Bapak Presiden Jokowi juga menunjukkan sisi kenegarawanan.

Beliau mengatakan, rangkulan Pak Surya Paloh ke Sohibul Iman (Presiden PKS) hanya kecemburuan.

Beliau merasa tidak pernah dirangkul seerat itu.

"Jadi setelah ini, saya akan peluk erat bang Surya lebih erat dari beliau peluk Sohibul Iman," sambung Jokowi disambut riuh para kader Nasdem.

Sorak-sorai semakin kencang saat Bapak Jokowi turun dari panggung, kemudian mendatangi Bapak Surya Paloh dan merangkul lebih erat.

Pada ketiga elite politik ini, kita melihat butiran pelajaran berharga.

Mereka tidak pernah berseteru. Mereka tidak pernah bertengkar hingga tak saling tegur sapa. Mereka saling merindukan, saling menyayangi, dan saling bersilaturahmi sebagai sesama anak bangsa.

Malam ini Presiden Jokowi menjernihkan banyak hal yang kabur. Kata Pak Jokowi, Ibu Megawati tidak pernah mengabaikan jabat tangan dari Pak Surya Paloh. Dalam suasana yang ramai, Ibu Megawati tidak melihat uluran tangan Pak Surya.

Yang menarik, Pak Surya Paloh juga menjernihkan anggapan publik dan media. Nasdem belum tentu akan memberikan kursi calon presiden kepada Anies Baswedan, Ridwan Kamil, dan Khofifah. Nasdem akan memberikan kesempatan kepada semua anak bangsa untuk mengikuti konvensi yang akan diadakan partai.

Malam ini langit Jakarta terlihat lebih terang. Bintang gemintang tampak terang di sana. Namun, hati kita menjadi lebih terang benderang, saat semua prasangka dan salah paham diluruskan. Kepada tiga tokoh bangsa ini, kita belajar kedewasaan serta sikap sebagai seorang negarawan.

Semoga Ibu Megawati, Bapak Surya Paloh, dan Bapak Presiden Jokowi selalu diberikan kesehatan dan kekuatan untuk selalu menjadi teladan bagi semua anak bangsa. Negeri ini masih perlu menyerap banyak pelajaran dari mereka." Demikian postingan Prananda Paloh, Senin (11/11/2019) malam. 

Kemudian Prananda Paloh mengunggah video momen salaman Surya Paloh dengan Megawati Soekarnoputri.

Saat Pak Surya Bertemu Ibu Mega

Di luaran sana banyak yang mengira koalisi sedang rapuh, sedang tidak solid.

Padahal kami yang melakoni dunia politik justru melihat semua hal baik-baik saja. Silaturahmi dalam koalisi tetap terjaga.

Kami baik-baik saja dan saling menjabat tangan, penuh keakraban.

Malam ini, Pak Surya Paloh bertemu Ibu Megawati. Kedua pimpinan partai politik ini saling sapa dan berjabat tangan.

Keduanya saling menjaga keakraban dan tertawa bersama. Tak ada marah. Tak ada hal yang tidak solid.

Semua tahu bahwa semua pihak sama-sama bekerja untuk Indonesia yang lebih baik.

Semuanya untuk Indonesia maju."  tulisnya. 

(Kompas.com/Tribun-medan.com/Facebook.com)

Sebagian artikel telah tayang di Kompas.com dengan judul: Surya Paloh ke Jokowi: Ingin Saya Peluk Erat, tapi Enggak Bisa...

 
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved