Tribun Bandar Lampung

7 PSK Terjaring Lagi Mangkal di Jalanan Bandar Lampung, Salah Satunya Berbadan Dua

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bandar Lampung kembali merazia 12 pekerja seks komersial (PSK) dan waria, Selasa (12/11/2019) malam.

tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi. Satpol PP Bandar Lampung merazia tujuh PSK, empat waria, dan satu pengemis. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bandar Lampung kembali merazia 12 pekerja seks komersial (PSK) dan waria, Selasa (12/11/2019) malam.

Plt Kasatpol PP Bandar Lampung Suhardi Syamsi mengatakan, 12 orang yang terjaring meliputi tujuh PSK, empat waria, dan satu pengemis.

Mereka terjaring di sejumlah lokasi, seperti Jalan Yos Sudarso, Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Kartini, dan sekitaran PKOR Way Halim.

"Tindak lanjut dari kita, dalam hal ini Pol PP, hanya sebatas melakukan penertiban," kata Suhardi kepada Tribunlampung.co.id, Rabu (13/11/2019).

Setelah didata, ke-12 orang tersebut diberi makan dan diserahkan ke Dinas Sosial Bandar Lampung.

"Sementara ada satu PSK yang kebetulan anaknya menyusul ke sini (kantor Pol PP) di jam sekolah. Agar anaknya tetap bisa sekolah, akhirnya kita antarkan pulang. Lagi hamil juga," ujarnya.

Sepanjang November 2019, setidaknya ada 33 PSK, waria, maupun pengemis yang terjaring operasi.

PSK Diracun Suami, Motif karena Cemburu Istri Dihamili Pelanggan

Berita Tribun Lampung Terpopuler Minggu 10 November 2019 - Dihamili Pelanggan, PSK Diracun Suami

"Pekan lalu ada 14 orang, lalu tujuh orang. Sementara semalam 12 orang," bebernya.

Suhardi mengatakan, sebagian yang terjaring razia merupakan pemain lama. 

"Ada kita kroscek datanya. Empat orang sudah sering sekali terjaring. Tapi lagi-lagi kita hanya mendata dan memberikan pencerahan. Pembinaan lebih lanjut, Pol PP tidak ada kewenangan untuk itu," jelas Suhardi. 

Pihaknya terus melakukan koordinasi dengan dinas sosial untuk membina lebih lanjut, terutama pelaku yang sudah sering terjaring.

"Harapannya, dinas sosial melakukan tindak lanjut. Jujur, jika tidak ada tindak lanjut, tidak akan ada efek maksimal," ujarnya.

Tindak lanjut yang dimaksud seperti memberikan keterampilan tertentu yang bisa dijadikan lahan pekerjaan ke depan agar bisa keluar dari profesi yang dijalani saat ini.

"Jadi sangat besar kemungkinan untuk berubah di luar profesi yang dijalani sekarang. Karena mereka beralasan kerja seperti ini karena faktor ekonomi," tukasnya.

Namun secara pribadi, bukan hanya faktor ekonomi yang memicu mereka berbuat demikian. 

Alasan PSK Online Rela Tak Dibayar Tamu yang Memesannya, Heran Setelah Lakukan Video Call

"Tapi sebenarnya kalau kita telisik lebih jauh, tidak hanya persoalan ekonomi. Ini merupakan kompleksitas persoalan," katanya.

Salah satunya mentalitas. Tak sedikit orang kurang mampu namun bisa bekerja di sektor lain yang lebih baik. (Tribunlampung.co.id/Sulis Setia Markhamah)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved