Gantung Diri di Bandar Lampung
Pemilik Toko Jam di Way Halim Ditemukan Tewas Gantung Diri Pakai Kabel Listrik
Salah satu tetangga korban Marno mengatakan korban ditemukan gantung diri menggunakan kabel listrik.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pemilik toko jam Fadil ditemukan tewas gantung diri menggunakan kabel listrik.
Salah satu tetangga korban Marno mengatakan korban ditemukan gantung diri menggunakan kabel listrik.
"Pakai kabel listrik, yang segede jari itu, pijakannya pakai paving, jadi tinggal di tendang paving," ucapnya, Kamis 14 November 2019.
Marno pun mengaku tak mengatahui persis jam berapa Suhar mengakhiri hidupnya.
"Mungkin sekitar jam 5, tapi tadi ketahuan jam tujuhan, sama adiknya yang nemuin," bebernya.
Sebelumnya diberitakan, seorang pria paruh baya ditemukan tak bernyawa di dapur rumahnya.
Peristiwa ini terjadi di Jalan Ki Maja, RT 7 LK I Perumnas Way Halim, tepatnya di Kios Jam Fadil, Kamis 14 November 2019.
• BREAKING NEWS - Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas Tergantung di Toko Jam Way Halim
Informasi dihimpun, pria tersebut diketahui bernama Suhar.

Suhar diperkirakan berumur sekitar empat puluh hingga lima puluhan.
Suhar sendiri ditemukan gantung diri di dapur rumahnya.
Pantauan Tribun Lampung, saat ini puluhan warga berkumpul di lokasi kejadian.
Polisi pun sudah berdatangan, bahkan tim inafis juga sudah melakukan olah TKP.
Nenek 74 Tahun Nekat Gantung Diri
Kejadian gantung diri sebelumnya terjadi di wilayah Tulangbawang Barat.
Petugas Polsek Tulangbawang Tengah melakukan identifikasi dan olah TKP peristiwa penemuan mayat perempuan lansia, Rabu (13/11).
Kapolsek Tulangbawang Tengah Kompol Zulfikar, mewakili Kapolres Tulangbawang AKBP Syaiful Wahyudi mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (12/11), sekitar pukul 08.15 WIB di rumah korban.
• Warga Desa Bukoposo Mesuji Tewas Gantung Diri
"Adapun identitas korban yaitu Sumi (74), warga Tiyuh/Kampung Candra Mukti, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat," ujar Kompol Zulfikar, kemarin.
Mayat nenek inipertama kali ditemukan Fatimah (43), tetangganya. Waktu itu Fatimah mengunjungi kediaman Sumi bermaksud memberitahu ada orang yang ingin membeli dedak (ampas padi).
Fatimah memanggil si nenek tetapi tidak ada respon, lalu dia bersama temannya berinisiatif masuk ke rumah. Fatimah dan temannya kaget melihat si nenek sudah dalam posisi tergantung dengan menggunakan kain stagen hijau.

Kain diikatkan di rang atap rumah, sementara tidak jauh dari mayat si nenek terdapat kursi.
Mendapati peristiwa itu, Fatimah meminta bantuan warga untuk menurunkan jasad nenek Sumi.
Sedangkan Suparjo (43), anak kandung nenek Sumi saat kejadian sedang tidak berada di rumah, sehingga tidak mengetahui dengan jelas peristiwa tersebut.
"Menurut keterangan Suparjo kepada petugas kami, nenek ini nekat mengakhiri hidupnya diduga karena mengalami depresi akibat penyakit diabetes yang tidak kunjung sembuh," tutur Kapolsek.
(Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)