Singgung Ahok, Iwan Fals: Baru Diusulin Aja Udah Geger Lagi

Atas kehebohan tersebut, musisi senior Indonesia Iwan Fals memberikan komentarnya via akun resmi Twitternya @iwanfals.

Penulis: taryono | Editor: taryono
Kompas.com
Singgung Ahok, Iwan Fals: Baru Diusulin Aja Udah Geger Lagi 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kabar Ahok ditawari kursi bos BUMN mengundang pro dan kontra.

Tak ayal, kabar tersebut pun mengundang keriuhan di Twitter.

Netizen pun memeriahkan dengan beragam tagar seperti #AhokDirutMafiaCemberut, #BersihkanMafiaBUMN hingga #BUMNBukanUntukNapi yang kemudian menjadi trending topic di Indonesia.

Diketahui, kabar Ahok ditawarkan kursi bos BUMN bermula setelah ia bertemu Menteri BUMN Erick Thohir di Gedung Kementerian BUMN pada Rabu 13 November 2019.

Kala itu, dan menyatakan siap apabila pemerintah benar-benar ingin melibatkan dirinya untuk BUMN.

Buya Syafii soal Kelompok yang Tolak Ahok Jadi Bos di BUMN: Biarkan Saja, Gak Usah Didengar

Atas kehebohan tersebut, musisi senior Indonesia Iwan Fals memberikan komentarnya via akun resmi Twitternya @iwanfals.

Terbaru, Iwan Fals menyebut Ahok luar biasa.

"...luar biasa Ahok ini baru diusulin aja udah geger lagi, ada apa ya," tulis Iwan Fals Selasa 19 November 2019.

Sebelumnya, Iwan Fals juga mencuitkan sebuah gambar Ahok dengan segala perkakas rumah tangga sambil mengatakan, "Halo BUMN".

Dilansir Kompas.com, Peneliti Alpha Research Database Indonesia, Ferdy Hasiman menilai Menteri BUMN Erick Thohir tak perlu risau dengan adanya penolakan terhadap Basuki Tjahaja Purnama dari serikat pekerja Pertamina.

Fahri Hamzah Bela Basuki Tjahaja Purnama (BTP): BUMN Memerlukan Saudara Ahok

Menurut dia, Serikat Pekerja tidak memiliki yang alasan masuk akal menolak Ahok menjadi Direktur Utama atau Komisaris Utama Pertamina.

Penolakan itu lebih karena alasan politis dan takut jika Ahok akan bersih-bersih di Pertamina.

“Alasannya sangat politis menolak karena Ahok bahasanya kasar dan bikin heboh di Pertamina. Alasan seperti ini yang selalu dipakai para penolak Ahok, bahasanya yang cenderung kasar dan keras selalu diangkat agar mempengaruhi opini publik,” ujar Ferdy dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/11/2019).

Ferdy menambahkan, saat menjabat Gubernur DKI Jakarta, Ahok kerap marah-marah karena birokratnya tak memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dan banyak koruptor.

Bahasa yang keras adalah cara Ahok melawan politisi korup yang sering bermain-main dengan anggaran negara dan tak memberikan layanan prima kepada masyarakat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved