Tarif Bakauheni-Merak Bakal Naik 10 Persen, Pengguna Jasa Pelabuhan Nilai Tak Tepat
Kenaikan sekitar 10-11 persen. Kenaikan ini diperkirakan berlaku mulai Desember 2019.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA - Pemerintah pusat berencana menaikkan tarif penyeberangan Pelabuhan Bakauheni menuju Merak.
Kenaikan sekitar 10-11 persen. Kenaikan ini diperkirakan berlaku mulai Desember 2019.
"Kami akan menaikkan tarif sejumlah pelabuhan secara bertahap. Saat ini lagi dibahas dengan Pak Menko (Menko Perekonomian Airlangga Hartarto)," ujar Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Menurutnya, kenaikan tarif tersebut dilakukan karena sudah lama tidak ada kenaikan.
Ia mencontohkan, tarif penyeberangan di pelabuhan Merak-Bakauheni sudah 5 tahun tak mengalami kenaikan.
"Tarif itu sudah 5 tahun enggak naik. Kalau dihitung secara ekonomi, mestinya naiknya tinggi sekali sampai 45 persen," kata dia. Namun, agar tak memberatkan masyarakat, kenaikan akan dilakukan secara bertahap.
• Simak Jadwal Dermaga Eksekutif Pelabuhan Bakauheni Hari Ini dan Besok
"Umpamanya 10 persen dulu (kenaikan) atau 15 persen dulu. Tahun depan lagi. Jadi bertahap," sambungnya.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi menyebut ada 20 lintas penyeberangan yang akan mengalami kenaikan mulai 1 Desember 2019.
Ia memastikan, kenaikan tarif ini telah mempertimbangkan pelbagai aspek keekonomian.
Secara rata-rata tarif penyeberangan akan naik sebesar 10,16 persen.
"Disetujui pak menteri kenaikan sekitar 10-11 persen tapi variatif. Kami minta persetujuan semua operator 1 Desember sudah bisa dijalankan," kata Budi.
Ia menjelaskan, aturan mengenai kenaikan tarif akan rampung dalam satu minggu mendatang.
Nantinya, bentuk aturan itu akan berupa Peraturan Menteri (PM) Perhubungan.
Jika aturan rampung, tahap selanjutnya adalah sosialisasi kepada masyarakat.
Sosialisasi tersebut akan melibatkan sejumlah stakeholder seperti PT ASDP Indonesia Ferry, Asosiasi, YLKI, dan Jasa Raharja.