Penyebab dan Gejala Batu Saluran Kemih yang Banyak Diderita Pria
Batu saluran kemih (BSK) merupakan penyakit yang masih banyak diderita masyarakat.Diantara semua penderita itu, paling banyak pria.
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
Pemeriksaan fisik terdiri dari pemeriksaan fisik umum meliputi hipertensi, demam, syok, dan anemia.
Pemeriksaan fisik urologi meliputi sudut kostovertebrata (nyeri tekan, nyeri ketok, dan pemeriksaan ginjal), supra simfisis (nyeri tekan, teraba batu, dan buli kesan penuh), genetalia eksterna (teraba batu di uretra), dan colok dubur (teraba batu di buli-buli (palpasi bimanual).
Ada juga pemeriksaan penunjang yakni pemeriksaan laboratorium dan pencitraan.
Pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan darah dan urinalisa.
Pemeriksaan dapat berupa hemoglobin, hematokrit, leukosit, trombosit, dan hitung jenis darah.
Apabila pasien direncanakan untuk diintervensi maka perlu dilakukan pemeriksaan darah berupa ureum, kreatinin, uji koagulasi, natrium, dan kalium.
Jika diperlukan dapat dilakukan pemeriksana kalsium dan C-reactive protein
Sedangkan pencitraan dilakukan untuk yang dicurigai bati ginjal atau batu ureter.
Pasien dengan batu ureter biasanya akan mengeluh nyeri, muntah, kadang demam, namun dapat pula tidak memiliki gejala.
USG merupakan pencitraan yang awal dilaksanakan dengan alasan aman, mudah diulang dan terjangkau.
USG dapat mengidentifikasi batu yang berada di kaliks, pelvis, dan UPJ.
"Pemeriksaan CT scan non kontras sebaiknya dilakukan mengikuti pemeriksaan USG pada pasien dengan nyeri punggung bawah akut karena lebih akurat," kata dr. Exsa
Pasien BSK anak-anak memiliki risiko tinggi kekambuhan.
Oleh karena itu perlu dilakukan prosedur analisis batu saluran kemih.
Gangguan metabolik yang dapat menimbulkan pembentukan batu yang tersering pada anak adalah refluks vesikoureter, obstruksi UPJ, neurogenic bladder, dan kesulitan berkemih lainnya.