Ahmad Doli Soroti Manuver Bamsoet Jelang Munas Golkar

Doli yang juga Ketua Komisi II DPR ini menceritakan, pada saat pemilihan ketua MPR, para kader Partai Golkar sebenarnya tidak ingin Bambang mengambil

Penulis: Romi Rinando | Editor: taryono
(Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat perayaan ulang tahun Golkar ke-55 di DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (20/10/2019). 

Pengurus DPP Partai Golkar menetapkan komposisi panitia dengan jalan demokratis dan sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).

"Jangan selalu mencari-cari alasan menyerang Pak Airlangga untuk kepentingan kelompoknya," ujarnya.

Kubu Bamsoet Sebelumnya, juru bicara (jubir) Bamsoet, Andi Sinulingga menuding panitia Munas Golkar tidak netral.

Ia mengatakan parameter ketidaknetralan panitia dapat dilihat dari Surat Keputusan (SK) kepanitiaan yang baru keluar 10 hari jelang munas.

Menurut dia, SK idealnya turun dua hingga tiga bulan sebelum munas. Selain itu, panitia tidak membuka agenda road show bagi bakal calon ketua umum.

Padahal, imbuh dia, road show cukup krusial karena para kandidat dapat menyampaikan visi dan misi ke daerah. "Berpartai itu pakai alat pikir, kalau pakai rasa sentimen, enggak ada argumentasi itu kan rumit.

Bagaimana mau urus rakyat, kalau ngurus internal sendiri saja enggak bisa berjiwa besar," kata dia dalam Kompas.com (23/11/2019).

Andi pun menuding Airlangga cenderung menggunakan kekuasaanya dan menghalalkan segala cara agar dapat mempertahankan kursi ketua umum.

"Kalau Pak Airlangga itu bagus memimpin selama dua tahun belakangan ini, harusnya dia tidur-tidur saja," ujarnya. (sumber kompas.com) 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Politikus Golkar: Manuver Bamsoet Kian Terlihat Usai Jabat

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved