Tribun Pringsewu

Terduga Teroris Tertangkap di Pringsewu, Kapolda Serahkan Pengembangan Kepada Densus 88 Mabes Polri

Irjen Pol Purwadi Arianto mengungkapkan bila penangkapan teroris itu merupakan ranah dari Densus 88 Mabes Polri.

Tribunlampung.co.id/Didik
Terduga Teroris Tertangkap di Pringsewu, Kapolda Serahkan Pengembangan Kepada Densus 88 Mabes Polri 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Warga Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung sempat dikejutkan dengan penangkapan terduga teroris di Pekon Waringinsari Barat, Kecamatan Sukoharjo beberapa waktu lalu.

Kepala Kepolisian Daerah Lampung Irjen Pol Purwadi Arianto mengungkapkan bila penangkapan teroris itu merupakan ranah dari Densus 88 Mabes Polri.

"Pengembangannya saya serahkan kepada Densus, sehingga ini kewenangan Mabes Polri untuk mengembangkan dan menjelaskan hal ini," ungkap Purwadi, Senin, 25 November 2019 di Mapolres Pringsewu.

Dia menambahkan, bahwa yang menindak terorisme adalah tim dari Densus 88 Mabes Polri.

Diberitakan sebelumnya, Densus 88 Mabes Polri menangkap seorang terduga teroris, berinisial SS alias R warga Pekon Waringinsari Barat, Kecamatan Sukoharjo.

Penangkapan tersebut dibenarkan oleh Kepala Pekon Waringinsari Barat Woto Siswoyo yang saat itu mendampingi Tim Densus 88 melakukan penggeledahan di tempat tinggal terduga teroris.

Woto menceritakan bila SS sempat mengurus pembuatan administrasi kependudukkan.

VIDEO Densus 88 Kembali Tangkap Terduga Teroris Warga Sukoharjo Pringsewu

SS mengurus administrasi kependudukkan ke Kepala Pekon Waringin Sari Barat Woto Siswoyo sekitar 15 hari sebelum ditangkap Tim Densus 88.

Woto mengatakan, SS ke rumahnya untuk membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) dan surat nikah.

Sebab, kata dia, pernikahan SS dengan dua istrinya masih siri. SS, kata Woto, memilik dua orang istri.

Keduanya tinggal dalam satu komplek, namun berbeda rumah.

Mereka tinggal satu komplek dengan Ujan. 

Saifurochman yang ditangkap pada Juni 2018 lalu.

Woto mengakui bila SS merupakan satu kelompok dengan Ujang. Kelompok tersebut, menurut dia, sudah terkenal menutup diri.

Contoh kecil, kata dia, saudaranya hajatan tidak bersedia datang. Yasinan dan genduri juga tidak bersedia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Tags
Pringsewu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved