Pencuri Gondol Motor di Perumahan Tentara, Berakhir Tragis setelah Tertangkap dan Digebuki Massa
Aksi kawanan pencuri motor itu berlangsung di halaman Masjid Al Bayinnah Surabaya. Namun, aksi tersebut digagalkan warga yang memergokinya.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pencuri motor beraksi di Kompleks Perumahan TNI hingga tertangkap dan bernasib tragis. Massa yang emosi melampiaskan kekesalannya pada pelaku.
Satu pencuri berhasil ditangkap, sedangkan dua pelaku lainnya yang sempat melarikan diri, ditangkap beberapa waktu kemudian.
Setelah digebuki dan dianiaya massa yang kalap, pencuri motor yang tertangkap akhirnya tewas dengan kondisi mengenaskan.
Kronologi pencuri beraksi di Kompleks Perumahan TNI AL di Jalan Semampir 1A Kota Surabaya, Selasa (15/11/2019) subuh.
• Mahasiswi Jatuh Kepala Menghantam Jalan Akibat Dijambret, Aksi Pelaku Terekam CCTV
Aksi kawanan pencuri motor itu berlangsung di halaman Masjid Al Bayinnah Surabaya.
Namun, aksi tersebut digagalkan warga yang memergokinya.
MI dinyatakan tewas di rumah sakit Karang Tembok Surabaya.
Sedangkan dua pelaku lainnya, yakni Bagus Sugiantoro (24) warga Wonosari Besar Surabaya dan Andri Guntur (21) warga Tambak Wedi Surabaya sempat melarikan diri ke Sampang, Madura.
"Saat kami amankan, ternyata tersangka dinyatakan meninggal di rumah sakit Karang Tembok Surabaya," beber Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Antonius Agus Rahmanto, Rabu (27/11/2019).
Seusai melakukan penyelidikan, polisi mendapatkan dua tersangka lain yang bersembunyi di wilayah Sampang Madura.
"Kami mendapat informasi setelah menginterogasi keluarga tersangka yang meninggal dunia dan didapati kedua tersangka lain bersembunyi di Sampang,Madura," tambah Agus.
Dari hasil penyidikan polisi, kawanan ini sudah dua belas kali beraksi di Surabaya.
Mereka biasanya membidik motor yang ada di pekarangan rumah dan halaman masjid tidak dijaga.
Setiap kali berhasil membawa barang curian, para pelaku menjualnya ke Madura dengan uang sebesar Rp 2.000.000 hingga Rp 3.000.000, tergantung jenis dan merek motornya.
"Uangnya buat kebutuhan hidup sehari-hari," aku Andri Guntur yang merupakan otak aksi kejahatan.