Panglima TNI dan Kapolri Turun ke Papua, Keberadaan KKB Egianus Kogoya Terendus
Panglima TNI dan Kapolri tengah melihat seorang warga yang sedang memeriksakan kesehatannya di acara Bakti Sosial TNI-Polri di PLBN Skouw, Jayapura
Penulis: Romi Rinando | Editor: Heribertus Sulis
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Menjelang HUT Organisasi separatis Papua Merdeka 1 Desember, aparat keamanan meningkatkan ekstra pengamanan di Papua.
Bahkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Azis langsung turun ke lapangan sejak Rabu (27/11/2019).
Kehadiran dua tokoh tersebut diharapkan memberikan rasa aman bagi masyarakat di Papua.
Selama di Papua, panglima dan kapolri akan melakukan sejumlah kegiatan hingga 1 Desember.
Sementara itu, Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto mengatakan, pihaknya telah mengetahui keberadaan KKB Papua pimpinan Egianus Kagoya.
Berikut fakta lengkapnya:
1. Jelang HUT OPM, TNI lacak keberadaan Egianus Kogoya

Sosok Egianus Kogoya (dilingkari) yang dianggap oleh TNI/Polri sebagai orang yang paling bertanggungjawab terhadap berbagai aksi penembakan di Kabupaten Nduga, Papua
• Daftar Jenderal TNI yang Dimutasi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
• Anak Miliarder Hilang di Lembah X Papua, Pasukan Kopassus Diterjunkan Kaget Lihat Potongan Kaki
• Anggota TNI Gugur di Papua, Praka Zulkifli Dikeroyok Massa Saat Istirahat
Kolonel Cpl Eko Daryanto mengatakan, pihaknya telah mengetahui keberadaan Kelompok Kriminal Bersenjata - KKB Papua pimpinan Egianus Kagoya.
"Kita sudah tahu," kata Eko, di Jayapura, Rabu (27/11/2019).
Eko menjelaskan, pekan lalu, kelompok Egianus diketahui berada di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, untuk menghadiri acara kedukaan.
Setelahnya aparat terus memantau pergerakan kelompok tersebut untuk mempersempit ruang gerak mereka.
Eko mengklaim bahwa pihaknya telah mengetahui jalur-jalur tradisional yang biasa digunakan kelompok Egianus.
"Untuk pengejaran tetap sifatnya dengan kepolisian. Kita sudah maping dimana kerawanan arah gerakan dari kelompok yang dimungkinkan akan melakukan aksi ataupun tindakan," ujar dia.
2. Pengamanan di Papua ditingkatkan
Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto

Menurut Eko, pihak TNI akan terus mendukung kepolisian dalam upaya menjaga kestabilan keamanan di Papua jelang 1 Desember.
Bahkan empat batalyon yang berada di Jayapura dan Mimika akan menggelar latihan tempur.
Seluruh petugas dalam posisi siap untuk ditempatkan ketika ada gangguan keamanan.
"Ketika nanti situasinya perlu dikerahkan, itu bagaimana komando dari atas," kata Eko.
3. Agenda Panglima TNI dan Kapolri di Papua
Panglima TNI dan Kapolri tengah melihat seorang warga yang sedang memeriksakan kesehatannya di acara Bakti Sosial TNI-Polri di PLBN Skouw, Kota Jayapura, Papua, Rabu (27/11/2019)

Menurut Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM. Kamal, Kapolri bersama Panglima TNI bakal berada di Papua hingga 1 Desember 2019.
"Panglima dan kapolri ada kegiatan ke Wamena dan Timika, di sana akan ada doa bersama dan kemudian Minggu kembali ke Jayapura," ujar AM. Kamal, di Jayapura, Rabu (27/11/2019).
Sementara itu, kehadiran Panglima TNI dan Kapolri, kata dia, diyakini mampu memberi dampak positif bagi masyarakat dan kesiapan aparat keamanan jelang 1 Desember mendatang.
"Di Wamena Panglima dan Kapolri akan lebih memberi penguatan pada aparat keamanan," ujarnya.
4. Polri pastikan jumlah personel cukup di Papua
Sosok Egianus Kogoya (dilingkari) yang dianggap oleh TNI/Polri sebagai orang yang paling bertanggungjawab terhadap berbagai aksi penembakan di Kabupaten Nduga, Papua(Dok Istimewa)
Kepolisian RI ( Polri) memastikan bahwa jumlah personelnya mencukupi dalam pengamanan wilayah Papua menjelang ulang tahun Organisasi Papua Merdeka ( OPM) yang diperingati setiap 1 Desember.
"Cukup, cukup," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (26/11/2019).
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai rincian jumlah personel yang dikerahkan, Argo kembali menegaskan bahwa jumlah personelnya mencukupi.
"Cukup, pokoknya cukuplah," tutur dia.
Kapolda Papua Ungkap Sumber Dana KKB Papua
TERUNGKAP dugaan sumber dana kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua untuk membeli senjata dan amunisi.
Dugaan sumber dana KKB Papua ini diungkap Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw.
Menurut Paulus Waterpauw, salah satu sumber dana yang digunakan KKB Papua adalah sumbangan dari kepala kampung.
Melansir dari Kompas.com dalam artikel 'Kapolda Papua: Kepala Kampung Jangan Beri Dana ke KKB', Paulus Waterpauw mengimbau kepada kepala kampung untuk tidak memberikan bantuan dana kepada KKB Papua.
Menurut Paulus Waterapauw, selama ini diduga kelompok bersenjata ini meminta dana kepada kepala kampung.
Dana tersebut kemudian digunakan untuk membeli senjata api dan amunisi.
"Apapun alasannya, saya tekankan kepada kepala kampung tidak memberikan dana sedikitpun kepada kelompok-kelompok tersebut," kata Paulus, Jumat (22/11/2019) malam.
Paulus mengingatkan, apabila ada kepala kampung yang terbukti memberikan bantuan dana kepada KKB, maka akan ditindak tegas.
Mengingat, selama ini kelompok bersenjata tersebut kerap melakukan aksi teror penembakan maupun pembunuhan, baik terhadap aparat keamanan maupun warga sipil di pedalaman Papua.
"Kami akan tindak tegas kepala kampung yang terbukti berikan dana kepada KKB Papua," ujar Paulus.
Diberitakan sebelumnya, TNI juga sempat membongkar dugaan sumber senjata yang dipakai oleh KKB Papua
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Ini Beberapa Dugaan Sumber Senjata Kelompok Separatis Papua', Aidi menyebut sumber senjata dan amunisi yang dimiliki KKB Papua berasal dari berbagai pihak.
Menurut Aidi, beberapa bulan lalu berhasil ditangkap warga Polandia di Wamena yang sedang bertransaksi amunisi dengan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Barang bukti yang berhasil diamakan saat itu berupa ratusan amusi.
Namun, diduga sudah banyak yang lolos, sebelum ditangkap.
"Kemungkinan sudah lolos ribuan butir yang lain sebelum tertangkap," kata Aidi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/7/2019).
Selain itu, garis perbatasan negara yang sangat luas dan garis pantai Papua yang demikian panjang dan tidak mungkin bisa dijaga selama 24 jam, dinilai memungkinkan menjadi peluang pasokan amunisi dari luar.
Menurut Aidi, pasca kerusuhan Ambon dan Poso juga menjadi salah satu faktor tersebar senjata dan amunisi ke KKB Papua.
Sebab, dari tangan perusuh di lokasi tersebut, belum semuanya berhasil ditarik kembali ke negara.
"Kemungkinan sebagian besar disusupkan masuk ke Papua," tutur Aidi.
Tak hanya itu, terjadinya konflik di beberapa negara tetangga seperti Filipina juga menjadi peluang sumber pasokan amunisi dan senjata masuk ke Papua.
Selain itu, dalam beberapa kali penyerangan Pos TNI-Polri, anggota kelompok separatis berhasil merampas senjata dan amunisi dari tangan aparat keamanan.

TERBONGKAR Motif di Balik KKB Papua Sering Ganggu Freeport, Ini Kata Kapolda yang Bikin Miris (Kolase AP/OPM dan Ade Sulaeman)
TERBONGKAR Motif di Balik KKB Papua Sering Ganggu Freeport, Ini Kata Kapolda yang Bikin Miris
Aidi juga menyebutkan, ada dugaan keterlibatan tokoh-tokoh Papua tertentu yang mendukung KKB Papua.
Salah satu indikasinya, beberapa tokoh Papua diam dan tidak bereaksi ketika kelompok separatis melaksanakan serangkaian tindakan kekerasan, pembantaian, penyerangan, pemerkosaan dan lain-lain.
Namun, saat negara bertindak mengerahkan aparat keamanan TNI-Polri, mereka ramai-ramai melancarkan protes, mengkritik, memaki, memfitnah bahkan meminta TNI-Polri ditarik dari Nduga.
"Jadi bukan tidak mungkin para tokoh Papua tertentu berada di balik pergerakan KKB Papua di hutan," kata Aidi.
TNI dan Polri sergap petinggi KKB Papua
Di sisi lain, TNI dan Polri berhasil menyergap KKB Papua bernama Iris Murib menjelang HUT OPM
Melansir dari Kompas.com dalam artikel 'Pimpinan KKB Ditangkap Saat Cari Amunisi untuk HUT OPM di Papua', Iris Murib ditangkap pada Kamis (21/11/2019) di Kali Pindah-pindah, Jalan Trans Timika-Nabire, Distrik Iwaka.

Dia ditangkap sekitar pukul 14.21 WIT.
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan, penangkapan Iris Murib dilakukan oleh Tim Khusus Polda Papua dan Satgas Nemangkawi.
Saat akan ditangkap, Iris Murib sempat melakukan perlawanan.
Menurut Paulus, dalam penangkapan itu Iris Murib terpaksa ditembak, supaya tidak melawan dan melarikan diri.
"Sekarang sudah di RS Bhayangkara Jayapura guna menjalani perawatan," kata Paulus.
Menurut Paulus, polisi sudah lama mengikuti gerak-gerik Iris Murib.
Paulus Waterpauw mengatakan, Iris Murib ditangkap saat sedang mempersiapkan aksi menjelang ulang tahun Organisasi Papua Merdeka ( OPM) pada 1 Desember 2019.
Menurut Paulus, Iris Murib ditangkap saat mencari amunisi terkait rencana aksi 1 Desember 2019 tersebut.
Selain itu, Iris Murib diketahui akan bergabung dengan KKB lainnya yang menuju Tembagapura, baik dari Intan Jaya, Sugapa, dan lainnya.
"Prinsipnya, yang bersangkutan di Timika dan akan bergabung ke Tembagapura bersama kelompok-kelompok lain dan melakukan aksi pada 1 Desember nanti," ujar Paulus.
Melansir dari Kompas.com dalam artikel 'Profil Iris Murib, Pimpinan KKB yang Dikenal Sadis dengan Catatan Hitam', Paulus Waterpauw menyebut Iris Murib dan kelompoknya tergolong sadis dalam melakukan aksinya.
Terlebih lagi, Iris Murib memiliki karakter keras dan bertindak sebagai eksekutor.
Paulus menceritakan beberapa riwayat kelam mengenai Iris Murib.
Pada 2014 lalu, kelompok yang dipimpin Iris Murib menembak dua personel kepolisian di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.
Serangan itu menyebabkan Aipda Tomson Siahaan dan Bripda Ari Aprianto gugur.
"Ketika itu, personel kepolisian melakukan bersih-bersih dalam rangka perayaan ibadah Natal di gereja, kemudian diserang," kata Paulus saat ditemui pada Jumat (22/11/2019) malam.
Kemudian, pada 2015, Iris Murib pernah melakukan penyerangan terhadap Polsek Sinak.
Penyerangan itu lagi-lagi menimbulkan korban jiwa.
Kelompok yang dipimpin Iris Murib menyebabkan tiga personel polisi gugur, dan seorang terluka.
Selain itu, Iris Murib juga merampas delapan pucuk senjata api dan amunisi.
"Saat itu, anggota (polisi) sedang istirahat, kemudian diserang," ujar Paulus.
Paulus mengapresiasi keberhasilan tim gabungan ini dalam menangkap Iris Murib, salah satu pimpinan KKB.
Kepolisian akan memberikan penghargaan kepada personel gabungan yang menangkapnya.
"Karena dia sudah lama kita cari, di mana dia cukup keras, sadis, dan keji," kata Paulus. (sumber warta kota)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Jelang HUT OPM 1 Desember, TNI Sudah Tahu Lokasi Pemimpin KKB Papua Egianus Kagoya,