Prabowo hingga Wiranto, Deretan Jenderal Purn yang Dicekal AS dan Masuk Daftar Hitam
Tak hanya Prabowo Subianto, ada nama Jenderal TNI lain yang ternyata masuk daftar hitam Amerika Serikat (AS).
- Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo
Dilansir Kompas.com, mengutip sebuah laporan harian New York Times mengungkapkan tahun 2000, Departemen Luar Negeri AS menolak visa Prabowo Subianto yang pangkat terakhirnya di militer adalah letnan jenderal.
Keberangkatan Prabowo kala itu adalah untuk menghadiri wisuda anaknya di Boston.
Pihak AS tidak pernah menjelaskan mengapa permohonan visa Prabowo ditolak.
Prabowo Subianto mengatakan kepada Reuters pada 2012, ia masih ditolak untuk mendapatkan visa AS.
Penolakan tersebut dilandasi tuduhan Prabowo terkait dengan kerusuhan yang menewaskan ratusan orang setelah penggulingan Soeharto.
Namun, tuduhan tersebut dibantah Prabowo.
- Jenderal TNI (Purn) Wiranto
Diwartakan bbc.com, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto pernah ditolak masuk Amerika lantaran diduga terkait pelanggaran HAM di Timor Timur yang menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas pada 1999.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Kabinet Kerja Jokowi tersebut diisukan ikut andil di kerusuhan 1998.
Ditambah tuduhan kejahatan perang oleh pengadilan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

- Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Syamsudin
Dilansir bbc.com, Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Syamsudin merupakan bagian dari rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Waktu itu, ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal di Kementerian Pertahanan.
Rombongan tersebut berniat menghadiri pertemuan Kelompok G-20 di Pittsburgh, Amerika Serikat pada Oktober 2009.
Larangan Sjafrie Syamsudin masuk ke Amerika Serikat diduga karena terlibat peristiwa Mei 1998, ketika menjabat sebagai Pangdam Jaya.
Dia dituding melakukan pembiaran atau terlibat aktif di kerusuhan berbau rasial itu.
