Mahasiswa UIN Tewas saat Jadi Imam Salat Isya, Jasad dan Kain Kafannya Tak Keluarkan Bau
Kepikiran cuma satu pakai selang air tak tarik, lalu saya turun. Korban sudah tidak kelihatan," jelasnya seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Penulis: Romi Rinando | Editor: Noval Andriansyah
Dede juga mengaku begitu terharu ketika melihat wajah putranya untuk yang terakhir kalinya itu.
"Kemarin dibawa ke sini. Sama kakeknya dibuka kain kafannya. Darahnya masih ada, darahnya gak bau. Saya cium gak bau. Saya terharu lagi, senyum dia posisinya. Itu yang membuat saya terharu," kata Dede Setiadi saat ditemui TribunnewsBogor.com di kediamannya, Senin (2/12/2019).
Dede mengaku bahwa saat itu perasaannya campur aduk antara rasa sedih tapi juga bangga.
Sebab anaknya itu ia yakini meninggal dalam keadaan syahid yakni saat mendirikan salat.
"Sedih, bangga pokoknya campur aduk. Cuman kalau melihat fotonya, barang-barang dia, suka sedih lagi. Wajar lah manusiawi ya, yang penting kita harus sadar memang itu takdirnya di situ, meninggal saat melaksanakan salat, saat bersuci. Itu cukup bagi saya menyatakan anak saya syahid menurut Islam. Saya aja akhir hayat saya belum tentu bisa begitu," kata Dede. (sumber tribunnewsbogor.com )
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Mahasiswa yang Tewas Saat Jadi Imam Sholat Isya Simpan Rahasia, Ayah Haru Dengar Kesaksian Pelayat,