TNI Polri Serbu Markas KKB yang Selama Ini Tak Tersentuh di Balingga, 2 Orang Tewas

Distrik Balingga menjadi salah satu markas KKB pimpinan Purom Okinam Wenda yang selama ini tak tersentuh TNI Polri

youtube
TNI Polri Serbu Markas KKB yang Selama Ini Tak Tersentuh di Balingga, 2 Orang Tewas 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Aparat TNI-Polri terlibat baku tembak dengan KKB Papua di Distrik Balingga, Kabupaten Lanny Jaya. Dua orang KKB tewas.

Distrik Balingga menjadi salah satu markas KKB pimpinan Purom Okinam Wenda.

Selama ini, daerah Balingga disebut sebagai daerah tak tersentuh dan baru beberapa bulan terakhir aparat TNI-Polri bisa masuk ke wilayah ini.

Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto mengakui pihaknya terlibat kontak senjata dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Balingga, Kabupaten Lanny Jaya, Papua.

Kejadian tersebut berlangsung saat HUT OPM 1 Desember Minggu (1/12/2019) malam dan Senin (2/12/2019) pagi.

"Hasilnya, aparat TNI-Polri mengamankan satu pucuk revolver, kemudian ada dua korban tewas dari KKB," ujar Candra, saat dihubungi, Senin.

Candra mengatakan, kedua korban tidak tewas secara bersamaan.

Pada kontak senjata pertama atau Minggu malam, seorang anggota KKB berhasil dilumpuhkan.

Kemudian pada Senin pagi, petugas menembak seorang anggota KKB lainnya.

Sementara dari pihak petugas keamanan dipastikan tidak ada korban.

"Yang tewas ini dari kontak senjata tadi malam tewas satu dan tadi pagi satu lagi. Dia bersenjata tapi senjatanya dibawa lari kawannya," kata Candra.

Hingga saat ini, anggota TNI-Polri masih menduduki Distrik Balingga dan situasi kini sudah terkendali.

Candra memperkirakan anggota KKB yang terlibat kontak senjata tersebut merupakan kelompok pimpinan Purom Okinam Wenda atau Kodap II Lanny Jaya.

Meski dalam peristiwa tersebut petugas berhasil menewaskan dua anggota KKB dan menyita satu pucuk senjata jenis revolver, ternyata usaha untuk masuk ke Distrik Balingga tidak mudah.

"Balingga itu dari dulu markasnya Purom yang tidak tersentuh sama sekali," ujar Candra.

Meski tidak menyebut waktu pastinya, ia mengungkapkan baru beberapa bulan terakhir TNI-Polri bisa masuk ke Balingga.

Itupun harus melalui kontak senjata yang akhirnya membuat pasukan KKB Purom Wenda lari ke Teomala.

Karenanya pada 1 Desember, TNI-Polri bisa menggelar bakti sosial di Balingga.

Selain Balingga, pasukan TNI-Polri juga telah berhasil merebut satu titik strategis yang sebelumnya dikuasai Purom Wenda.

Daerah tersebut adalah Kampung Popome, Distrik Mokoni.

"Titik kuatnya dia (Purom Wenda) itu di Popome karena dari situ bisa pantau ke seluruh wilayah Lanny Jaya," ucap Candra.

Setelah berhasil diduduki, kini TNI telah mendirikan pos di Popome.

Masuknya Balingga sebagai salah satu zona merah juga sempat diakui oleh Sekretaris Daerah Lanny Jaya Christian Sohilait.

Ia mengakui, ada beberapa distrik di Lanny Jaya yang merupakan wilayah perlintasan atau bahkan menjadi markas KKB.

Karenanya sangat mungkin bila beberapa kepala kampung diintervensi oleh KKB yang sedang melintas.

Setidaknya Sohilait menyebut ada lima distrik di Lanny Jaya yang menjadi wilayah perlintasan KKB.

Kelima distrik yang dimaksud adalah, Distrik Wano Barat, Kuyawage, Balingga Barat, Balingga, dan Ayumnati.

SOSOK PUROM WENDA 

Melansir akun facebook Surga Kecil yang Jatuh ke Bumi, sekitar 15 tahun lalu, pria bernama lengkap Purom Okiman Wenda pada awalnya hanya pelaku kriminal kelas "teri" yang sering mabuk-mabukan dan memalak masyarakat.

Dia beroperasi di wilayah Kabupaten Puncak Jaya. Akibat ulahnya yang selalu meresahkan warga, Purom pun masuk dalam kejaran pihak kepolisian.

Demi menghindari kejaran polisi, Purom lari ke hutan di distrik Tingginambut dan bergabung dengan kelompok separatis OPM pimpinan Goliath Tabuni.

Tingkat intelektual Purom yang rendah memudahkan Goliath Tabuni mendoktrin ide-ide separatisme dan rasisme kepada dirinya.

Seiring dengan menurunnya aksi kelompok Goliath Tabuni akibat kejaran aparat, Purom pun mulai berusaha menunjukkan eksistensinya.

Dia menarik diri dari kelompok Goliath Tabuni dan mulai membentuk kelompok tersendiri yang terdiri dari anggota yang berusia muda, brutal, emosional dan tidak berpendidikan.

Purom Okiman Wenda
Purom Okiman Wenda (facebook)

Purom memilih hutan pedalaman di Kabupaten Lanny Jaya sebagai basis kekuatannya.

Berikut ini catatan jejak kekejaman kelompok separatis Purom Wenda :

Tahun 2012

- Kelompok Purom Wenda mulai dikenal ketika melakukan penyerangan terhadap Mapolsek Pirime pada 27 November 2012.

Purom dkk membunuh dengan keji 3 orang anggota Polsek Pirime dan merampas 3 pucuk senjata api, 2 senjata api laras panjang dan 1 pistol Revolver.

- Bahkan beberapa hari kemudian, ketika Kapolda Papua saat itu, Irjen Pol Tito Karnavian meninjau TKP di Mapolsek Pirime, Purom dengan arogansinya melakukan penembakan terhadap rombongan Kapolda. Keputusan yang didasari arogansi dan kebodohannya itu justru mengakibatkan salah satu anggotanya, Wandis Wanimbo, tewas tertembak aparat. Sebagai pemimpin kelompok tersebut, Purom lah yang sesungguhnya paling bertanggung jawab atas kematian anggotanya tersebut.

- Sebulan kemudian, Desember 2012, Purom dkk kembali menembak seorang warga sipil, Ferdi Turuwalo, seorang pekerja bangunan asal Toraja di kampung Dugom, Distrik Tiom. Jenazah Ferdi ditemukan dengan luka tembak di kepala. Ini menunjukan bahwa Ferdi ditembak dari jarak sangat dekat. Sadis !!!

Tahun 2014
Tanggal 30 Mei 2014 sore hari, kelompok Purom Wenda kembali beraksi di depan sebuah kios pengecer BBM, Distrik Tiom. Dia menembak mati seorang anggota Polri bernama Bripda Irfan yang sedang melintas.

- Dua bulan kemudian, 17 Juli 2014, seorang warga sipil bernama Nasito, asal Purbolinggo, yang sehari-harinya bekerja sebagai tukang ojek ditembak di bagian leher oleh Purom Wenda dkk di dekat SD Inpres Desa Dugume, Distrik Tiom, Kab. Lanny Jaya.

- Sekitar seminggu kemudian, 28 Juli 2014, kelompok Purom melakukan penghadangan terhadap Tim patroli gabungan Polres Lanny Jaya dan Polsek Pirime di Kampung Nugume, Distrik Pirime.

- Pada 1 Agustus 2014, kembali Purom menunjukan arogansinya dengan melakukan penghadangan terhadap pasukan TNI yang sedang melaksanakan pergeseran pasukan dari Wamena menuju Lanny Jaya. Satu orang prajurit TNI menderita luka tembak dan 5 orang kelompok Purom tewas dalam kontak senjata tersebut.

- Tiga hari kemudian, 4 Agustus 2014, kelompok separatis ini kembali menyerang konvoi personel Brimob Papua yang sedang mengawal Sekda Kab. Lanny Jaya di sekitar jembatan Yalipok, lerbatasan Kampung Jiwili dan Kampung Wiremgembur. Satu orang personel Brimob menderita luka pada kornea mata terkena kelongsong peluru.

Tahun 2015

- Dua orang warga sipil bernama Giku Murib dan Markus, yang bekerja sebagai pengemudi dan operator alat berat CV Nirwana menderita luka tembak di tangan dan bahu kiri setelah mobil yang mereka tumpangi ditembak dari arah belakang di Distrik Popome. Purom dkk juga membakar 1 unit Escavator milik CV Nirwana.

Tahun 2016

- Siang tanggal 22 Agustus 2016, seorang warga sipil karyawan PT Asjaya berusia 36 tahun bernama Simon, asal Toraja, ditembak mati di bagian kepala dan dada kanan oleh kelompok Purom Wenda di desa Kome, Distrik Malagaineri, Kab. Lanny Jaya.

Tahun 2017

- Bripka Awaludin mengalami luka parah di kepala akibat penembakan yang dilakukan oleh Purom Wenda di kios milik Awaludin di Pasar Tiom, Distrik Tiom, Kab. Lanny Jaya pada 1 Mei 2017.

Tahun 2018
Tanggal 2 November 2018, KKSB menembak tukang ojek yg bernama Yanmar di Kampung Mokani, Distrik Balingga, Kab Lanny Jaya.

Tanggal 3 November 2018, kelompok Purom Wenda menyerang TNI yang akan mengambil jenasah Yanmar. Dua anggota KKB tewas saat terlibat baku tembak.

Senin, 12 November Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) kembali melakukan penembakan terhadap tukang ojek, Aldi (23) di Kabupaten Lanny Jaya, Papua setelah menurunkan penumpang di Kampung Jiwili, Distrik Wiringambur, sekitar pukul 16.45 WIT. Beruntung tembakan meleset sehingga korban selamat.

September 2019

Purom Okiman Wenda memberikan waktu dalam satu bulan kepada orang non Papua untuk segera meninggalkan dari tanah West Papua.

“Orang pendatang segerah pulang kampung atau ke daerah masing-masing, tinggalkan Tanah Papua, saya kasih waktu dalam satu bulan ini”. Tegas Purom melalui telepon selulernya kepada media majalahwekonews. Selasa, (3/09/2019).

“Apabila himbauan saya ini tidak mau mendengar maka kami akan tembak mereka, tidak peduli dia pengusaha sipil atau pegawai negeri. Abang Ojek juga kami akan tembak,” katanya.

Artikel ini dikompilkasi dari Kompas.com dengan judul "2 Hari Kontak Senjata dengan TNI-Polri di Lanny Jaya Papua, 2 Anggota KKB Tewas", "Markas KKB Purom Wenda di Papua yang Tak Tersentuh Akhirnya Bisa Dikuasai"

 
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved