Potensi Kerugian Negara Capai Rp 1,5 Miliar Akibat Penyelundupan Harley Davidson oleh Dirut Garuda

Barang tersebut diselundupkan di Maskapai Garuda GA 9721 Air Bus A300-900 Neo.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Menteri BUMN Erick Thohir menunjukkan barang bukti motor Harley Davidson saat konferensi pers terkait penyelundupan motor Harlery Davidson dan sepeda Brompton menggunakan pesawat baru milik Garuda Indonesia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12/2019). Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu berhasil mengungkap penyelundupan sepeda motor Harley Davidson pesanan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, I Gusti Ngurah Askhara dan dua sepeda Brompton beserta aksesorisnya menggunakan pesawat baru Airbus A330-900 Neo milik Garuda Indonesia. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton yang diduga dilakukan oleh eks Dirut Garuda Indonesia berpotensi mengakibatkan kerugian negara.

Bahkan, nilai kerugian negara yang diakibatkan bisa mencapai miliaran rupiah.

Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan kerugian negara sebesar Rp 532 juta hingga Rp 1,5 miliar akibat penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton  yang dilakukan mantan Dirut Garuda.

Barang tersebut diselundupkan di Maskapai Garuda GA 9721 Air Bus A300-900 Neo.

Harga motor Harley Davidson yang diselundupkan tersebut sekira Rp 800 juta per unitnya.

Dirut Garuda Indonesia Dipecat Menteri BUMN Erick Thohir, Menhub Budi Karya Komentar

Sedangkan nilai dari sepeda Brompton antara Rp 50 juta-Rp 60 juta.

"Dengan demikian total kerugian negara, potensi atau yang terjadi kalau mereka tidak melakukan deklarasi ini adalah antara Rp 532 juta sampai Rp 1,5 miliar," terang Sri Mulyani.

Menurut Sri Mulyani, pihak bea cukai hingga kini masih melakukan penelitian lebih lanjut terhadap pihak ground hendling dan juga nama dari penumpang yang masuk ke dalam klaim tax tersebut.

Siaran Pers kasus penyelundupan Harley Davinsion disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Tohir, Kamis (5/12/2019)
Siaran Pers kasus penyelundupan Harley Davinsion disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Tohir, Kamis (5/12/2019) (Tangkap Layar Youtube Kompas TV)

"Kami mengatakan suadara SAS mengaku, barang ini dibeli melalui akun IB.

Jadi katanya memang sudah lama akan melakukan pembelian melalui akun IB," ujar Sri Mulyani.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menuturkan setelah pihaknya melakukan pengecekan, SAS mengaku pihaknya tidak mendapatkan kontak penjual yang didapat melalui akun IB.

Selain itu, diungkapkan oleh Sri Mulyani, SAS memiliki hutang bank sebesar Rp 300 juta, yang dicairkan pada bulan Oktober lalu.

Uang tersebut digunakan oleh SAS untuk merenovasi rumah.

Kemudian ditemukan transfer uang yang dilakukan SAS ke rekening istrinya sebanyak tiga kali, senilai Rp 50 juta.

Sri Mulyani menuturkan jika sebenarnya SAS ini tidak mempunyai hobby motor, tapi mengimpor Harley Davidson.

Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan, SAS sebenarnya memiliki hoby sepeda.

Fakta lain yang ditemukan adalah, adanya transaksi keuangan yang ditengarai memiliki hubungan terhadap inisiatif untuk membeli dan membawa motor tersebut ke Indonesia.

"Jadi kami sekarang masih dalam proses terus melakukan penyelidikan terhadap motif awal dan apakah betul yang bersangkutan memang yang memiliki atau melakukan atas nama pihak lainnya," jelasnya.

Lebih lanjut, Sri Mulyani memaparkan soal modus untuk memasukkan barang ke Indonesia melalui cara ilegal dilakukan dan sering terjadi dengan berbagai jenis modus.

Modus tersebut dapat dilakukan melalui berbagai jalur bisa melalui Tanjung Priok, Cengkareng, dan bisa melalui pelabuhan-pelabuhan yang lain.

"Dan oleh karena itu saya memerintahkan bea dan cukai untuk terus meningkatkan pengawasan," ungkapnya.

Sri Mulyani meminta kepada bea dan cukai serta jajaran yang terkait untuk menyelesaikan kasus ini dalam pemeriksaan dan penindakan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Lebih lanjut, Dri Mulyani berharap komitmen dari berbagai pihak menjaga republik Indonesia dari tindakan-tindakan ilegal untuk bisa berkerjasama dan menanggulangi hal-hal tersebut.

Berbuntut Panjang

Kasus penyelundupan onderdil Harley Davidson dan sepeda Brompton berbuntut panjang.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sampai turun tangan.

Bahkan Erick Thohir mengancam akan mencopot direksi Garuda Indonesia jika terbukti terlibat dalam 

“Mengenai Garuda, biarkan saja Bea Cukai melihat ada enggak kasus-kasus yang benar-benar seperti yang dilaporkan. Kalau benar, ya harus dicopot,” ujar Erick di Jakarta, Rabu (4/12/2019).

“Lebih baik sebelum ketahuan mengundurkan diri, tapi kalau benar, ya kita copotlah,” sambung Erick.

Kendati begitu, Erick masih menunggu hasil investigasi yang dilakukan oleh Bea dan Cukai. Setelah hasilnya keluar, dia baru akan mengambil sikap.

 Menteri Erick Thohir Sebut Ahok Akan Jadi Komisaris Utama Pertamina

“Kita juga mesti ada (asas) praduga tak bersalah, tapi kalau memang (benar), ya kita copotlah,” kata Erick.

Sebelumnya, petugas Bea dan Cukai menemukan onderdil motor Harley Davidson dan sepeda Brompton ilegal di pesawat baru milik Maskapai Garuda Indonesia yang berjenis Airbus A330-900 NEO.

Kasubdit Humas Bea dan Cukai Deni Surjantoro mengatakan, barang-barang tersebut ditemukan saat petugas melakukan pengecekan di hanggar pesawat milik PT GMF AeroAsia Tbk di kawasan Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu (17/11/2019).

Menurut Deni, saat itu pesawat tersebut baru datang dari pabrik Airbus di Perancis.

Kedatangan pesawat itu telah diberitahukan oleh Garuda Indonesia kepada Bea dan Cukai.

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap pesawat tersebut di bagian kabin cokpit dan penumpang, tidak ditemukan pelanggaran kepabeanan.

 Sosok Elizabeth Tjandra Istri Cantik Erick Thohir Calon Menteri Jokowi

Selain itu, juga tidak ditemukan barang kargo lain seperti yang dilaporkan pihak Garuda Indonesia.

“Namun, pemeriksaan pada lambung pesawat (tempat bagasi penumpang) ditemukan beberapa koper bagasi penumpang dan 18 boks warna coklat yang keseluruhannya memiliki claim tag sebagai bagasi penumpang,” ucap dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul  Erick Thohir Ancam Copot Direksi Garuda jika Terlibat Kasus Harley Ilegal

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Sri Mulyani Ungkap Potensi Kerugian Negara hingga Rp 1,5 Miliar Akibat Penyelundupan di Garuda

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved