Berawal dari Hobi, Wiwid Sukses Rintis Brand Yasmin Wiwid

Hobi bisa menjadi profesi jika ditekuni. Hal itu dibuktikan oleh Owner dan Desainer Yasmin Wiwid, Widyastuti Murniasih Ryantini.

Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi Pribadi
Widyastuti Murniasih Ryantini 

Laporan Reporter Tribun Lampung Jelita Dini Kinanti

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Hobi bisa menjadi profesi jika ditekuni.

Hal itu dibuktikan oleh Owner dan Desainer Yasmin Wiwid, Widyastuti Murniasih Ryantini.

Wanita yang akrab disapa Wiwid itu sudah hobi desain sejak masih masih TK.

Hobi itu mulai muncul saat itu Wiwid melihat ibunya membuat pakaian-pakaian yang digunakan Wiwid untuk fashion show.

Lalu ketika SMP Wiwid belajar desain otodidak, dan SMA belajar desain di ekstrakulikuler tata busana.

Setelah itu di tahun 2013 Wiwid belajar di Esmod Jakarta Fashion Desain & Pattern Drafting.

Kemudian tahun 2015 Wiwid mulai merintis brand miliknya yakni Yasmin Wiwid.

Di awal merintis, Wiwid bekerja sama dengan Hijab Story Indonesia.

Dalam kerjasama itu, Wiwid memajang pakaian hasil desainnya di Hijab Story Indonesia yang ada di Lampung, Makasar, Jambi, Pekanbaru, dan Cilegon.

Kerjasama itu dilakukan Wiwid karena menurut Wiwid jika langsung membuka butik di awal merintis, berisiko tidak laku.

Itu karena belum banyak orang yang mengenal brandnya.

Dengan adanya kerjasama itu Wiwid berharap semakin banyak orang yang mengenal brandnya.

Harapan Wiwid pun terkabul, lama kelamaan brandnya mulai dikenal.

Setahun kemudian Wiwid menghentikan kerjasama itu.

Lalu Wiwid membuka online shop dan galeri di rumah yang masih bertahah sampai saat ini.

Wiwid sempat memiliki ruko di Jalan Urip Sumoharjo tahun 2018.

Namun hanya tiga bulan.

Selama memiliki online shop dan galeri, Wiwid mengalami persaingan dengan brand lain.

Namun bagi Wiwid persaingan itu adalah hal biasa.

Wiwid tinggal menghadapi persaingan dengan menjadi owner dan desainer brand milikinya dengan profesional.

Selain menghadapi persaingan, Wiwid juga pernah berhadapan dengan orang-orang yang mengatakan, yang dilakukan Wiwid hanya mendesain, setelah itu memberikan hasil desainnya ke penjahit.

"Padahal seorang desainer tidak semudah itu. Seorang desainer harus menunjukan totalitas dari 0 hingga hasil desainnya berhasil dijual atau diperagakan dalam fashion show, walaupun desainer itu memiliki karyawan," ujar wanita kelahiran

Selain itu Wiwid juga pernah menghadapi customer yang mengatakan kalau harga pakaiannya mahal dan membandingkannya dengan pakaian lain.

Contoh ada customer yang membandingkan pakaian tapis asli dengan printing.

Lalu Wiwid berusaha menjelaskan kalau tapis printing dan tulis beda.

Itu sebabnya tapis asli lebih mahal dibandingkan dengan tapis printing. Terkadang customer tidak mengerti perbedaan itu.

Miliki Ciri Khas

Sebagai seorang desainer, Wiwid harus memiliki ciri khas desainnya.

Ciri khas itu yang membedakan desainnya dengan desain milik desainer lain.

Ciri khas desain Wiwid adalah pakaian tradisional lampung yang dikreasikan.

Kreasi itu bertujuan agar orang mau menggunakan pakaian hasil desainnya.

Sehingga penjualan pakaiannya pun laris.

"Buat apa kalau pakaian yang dijual tidak laku.Supaya laku, saya mengkreasikan pakaian itu semenarik mungkin. Sehingga siapa pun bisa menggunakannya termasuk anak muda.

Pakaian hasil desainnya dibagi menjadi asli dan printing.

Contohnya saja tapis.

Untuk tapis asli bisa digunakan untuk pesta.

Biasanya yang banyak membeli tapis asli adalah customer menengah keatas.

Lalu tapis printing digunakan untuk keseharian.

Tidak mungkin untuk keseharian menggunakan tapis asli karena pasti akan terasa berat dan tidak nyaman.

Agar hasil desainnya bagus, Wiwid selalu berusaha untuk mendapatkan inspirasi yang bisa diterapkan dalam hasil desainnya.

Untuk mendapatkan inspirasi, Wiwid jalan-jalan keluar kota dan keluar negeri.

Seperti ke Jakarta, Kuala Lumpur, Thailand, dan Korea. Bahkan Wiwid belum lama ini pulang dari Korea.

"Biasanya setelah traveling, dalam satu atau dua hari inspirasi sudah bisa aku dapatkan. Aku tidak pernah kehilangan inspirasi hingga berhari-hari," kata Wiwid. (Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved