Kisah Deasy Bangun Coco Eyelash, Sempat Menyerah Bikin Eyelash Extension Selama 6 Jam Lebih

Dari semula hanya usaha kecil-kecilan di kamar kost, kini menjadi usaha yang banyak dikenal masyarakat Lampung.

Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
Dok Pribadi
Deasy Febrianti Suhandi 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Merintis usaha dari kecil-kecilan, sering dilakukan para pengusaha, termasuk Deasy Febrianti Suhandi.

Wanita kelahiran 18 Februari 1994 itu sukses merintis Coco Eyelash, dari semula hanya usaha kecil-kecilan di kamar kost, kini menjadi usaha yang banyak dikenal masyarakat Lampung

Deasy menceritakan, Maret 2017 Deasy bersama dengan adiknya memulai usaha Coco Eyelash di sebuah kamar kost yang ada di Jalan Kopi.

Coco Eyelash adalah usaha yang menerima pemasangan eyelash extension.

Menurut Deasy saat itu eyelash extension belum booming seperti sekarang, yang booming adalah tanam bulu mata.

Untuk itu Deasy dan adiknya bertekad untuk membuat eyelash extension booming.

Sebab, eyelash extension adalah teknik memasang bulu mata palsu yang membuat kelopak mata tetap terasa nyaman, ringan, dan tidak terasa seperti menggunakan bulu mata palsu.

Teknik memasangnya, satu helai bulu mata palsu ditempelkan ke satu helai bulu mata asli.

Untuk bisa memasangnya dibutuhkan keterampilan dan ketelatenan, yang bisa didapatkan dengan kursus.

Untuk itulah Deasy sempat ikut kursus eyelash extension sebanyak dua kali pertemuan pada awal tahun 2017.

Setelah kursus, Deasy belajar eyelash extension di manekin dan seorang model.

Ketika mencoba eyelash extension pada model, Deasy merasa gemetar dan gugup yang membuat eyelash extension baru selesai setelah 6 jam.

Aku sempat menyerah. Sampai aku bilang kalau ada yang mau bayar aku Rp 200 ribu untuk cuci baju, aku lebih baik cuci baju saja. Aku nggak mau eyelash extension lagi. Tapi adik aku terus kasih semangat buat aku dan akhirnya aku semangat lagi," kata Deasy.

Lama kelamaan, Deasy menjadi terbiasa melakukan eyelash extension ke customer.

Weekday Deasy melakukannya sendirian karena adiknya masih kuliah, dan weekend Deasy melakukannya bersama dengan adiknya.

Seiring berjalannya waktu, customer yang datang kian ramai, sehingga kamar kost itu sudah tidak memadai lagi untuk menerima banyaknya customer yang datang.

Akhirnya, September 2017, Coco Eyelash dipindahkan ke kios di bawah kost yang disewa selama satu tahun.

Secara bertahap, kios diisi dengan kasur, ac, walpaper, cat, dan sebagainya agar customer semakin merasa nyaman.

Untuk membantu melakukan eyelash exetension ke para customer, pada November 2017 direkrut seorang asisten.

Di kios itu selain melayani eyelash extension, Coco Eyelash juga melayani sulam alis dan bibir.

Untuk bisa melakukan sulam alis dan bibir, Deasy mengikuti kursus selama satu minggu di Jakarta.

Pada Agustus 2018, Coco Eyelash pindah ke Vila Citra.

Tempatnya strategis karena berada didekat pintu masuk Vila Citra.

Meskipun pindah, namun tidak membuat Coco Eyelash kehilangan customer.

Ditempat baru, selain eyelash extension, sulam alis, dan sulam bibir, Coco Eyelash juga menerima pemasangan nail art.

Saat itu nail art belum booming.

Sehingga Deasy dan adiknya ingin membuat nail art booming, karena nail art bisa membuat kuku tangan maupun kaki menjadi tampak cantik dan bersih.

Untuk bisa memasang nail art Deasy kursus terlebih dahulu.

Awalnya di sini hanya menerima pemasangan nail art polos diberi glitter dan french nail art.

Beberapa bulan kemudian baru menerima pemasangan nail art dengan gambar dan aksesoris.

Nail art Deasy promosikan lewat media sosial dan dirinya sendiri.

"Maksud diri sendiri, aku pasang nail art di kuku tangan dan kaki aku.

Customer yang melihat nail art itu biasanya langsung tertarik, dan mau pasang nail art juga.

Bahkan ada yang mau pasang nail art persis seperti nail art aku," ujar Deasy.

Selain nail art, disini juga ditambah BB glow, korean vit c, dan MTS (micro needle theraphy system).

Untuk bisa melakukan ketiganya Deasy juga ikut kursus.

Bagi Deasy kursus penting agar customer puas dengan hasilnya.

Berikan Garansi Tiga Hari untuk Customer

Bagi Deasy, customer adalah raja.

Untuk itu Deasy selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk semua customernya.

Salah satunya dengan memberikan garansi selama tiga hari untuk eyelash extension, sulam bibir, sulam alis, nail art, BB glow, korean vit c, dan MTS.

Selama garansi, jika terjadi keluhan apapun, misal nail artnya ada yang retak, Deasy dengan senang hati akan memperbaikinya gratis.

Sekalipun keluhan itu karena kesalahan customer sendiri.

Namun meski sudah berusaha memberikan yang terbaik, Deasy pernah beberapa kali menerima komplain dari customer.

Misal setelah eyelash extension hasilnya kanan dan kiri beda.

Ada juga yang komplain karena pelayanan, seperti sudah menunggu lama tapi yang dilayani lebih dulu yang baru datang, ketika datang tidak disambut, dan sebagainya.

Setiap kali menerima komplain, Deasy akan langsung minta maaf dan berusaha memberikan penjelasan.

"Setelah memberikan penjelasan, aku berusaha agar customer itu tidak komplain lagi. Salah satu cara yang pernah aku lakukan, aku minta customer datang lagi, dan aku jamin ada satu tempat kosong untuk customer itu," kata Deasy. (tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved