Pasukan Ingin Culik Para Jenderal, Ternyata Sosok Ini yang Gagalkan Manuver Prabowo
Sebagai prajurit tempur, Luhut banyak terlibat dalam operasi militer seperti di Timor Timur (Timur Leste).
Itu membuat Benny Moerdani marah.
Sejak itu Luhut tidak berani lagi bertanya apapun ke atasannya Benny Moerdani.
Rencana Penculikan Para Jenderal
Di saat kedekatannya dengan Benny Moerdani sedang hangat-hangatnya, Luhut mendapat informasi akan ada pergerakan pasukan Den 81 Gultor.
Sebagai komandan, Luhut heran mengapa pasukannya sudah siaga tanpa sepengetahuan dirinya.
Usut punya usut, pasukan Den 81 Gultor bersiaga karena perintah sang wakil Kapten Prabowo Subianto.
Di dalam buku biografi Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, disebut bahwa Prabowo merancang skenario penculikan terhadap Letjen Benny Moerdani, Letjen Sudharmono dan Marksekal Madya Ginanjar Kartasasmita.
Sontak ini membuat Luhut kaget. Luhut pun mengonfirmasi kabar ini langsung ke Prabowo Subianto.
Prabowo mengaku Letjen Benny Moerdani akan melakukan kudeta terhadap Presiden Soeharto.
Prabowo meminta dukungan Luhut untuk melancarkan aksi penculikan para jenderal tersebut.
Luhut yang sangat mengenal sosok Benny Moerdani, tidak percaya begitu saja.
Luhut lalu melaporkan isu kudeta ini ke Menhakam Pangab M Jusuf.
M Jusuf tak percaya Benny Moerdani akan melakukan tindakan kudeta.
Luhut lalu mengamankan semua senjata pasukan Gultor dan menggagalkan manuver Prabowo Subianto.
Di tengah perjalanan, hubungan Benny Moerdani dengan Soeharto memburuk.