Rekor MURI Kebaya Sulam Usus
Desainer Lampung Aan Ibrahim Desain Kebaya Sulam Usus Kekinian Agar Diminati Kaum Mellenial
Aan Ibrahim diwawancara usai menerima penghargaan mengatakan, dirinya merupakan orang pertama yang membuat sulam usus dengan berbagai bentuk.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID. BANDAR LAMPUNG - Pemerintah Kota Bandar Lampung melalui Ketua Dekranasda Kota Bandar Lampung Eva Dwiana Herman HN memberikan piagam penghargaan kepada dua desainer Lampung yang dianggap membantu melestarikan dan mengembangkan kerajinan sulam usus.
Dua desainer tersebut adalah Siti Rahayu dan Aan Ibrahim.
Keduanya diberikan piagam usai upacara peringatan Hari Ibu ke 91 di Lapangan Enggal Bandar Lampung, Senin (23/12/2019).
Aan Ibrahim diwawancara usai menerima penghargaan mengatakan, dirinya merupakan orang pertama yang membuat sulam usus dengan berbagai bentuk.
"Dulu dari bentuk bebek terus ke baju sekitar tahun 1996. Tantangannya luar biasa, banyak orang mencemooh," beber Aan.
• 12 Ribuan Peserta Upacara Berkebaya Sulam Usus Peringati Hari Ibu Sabet Rekor MURI
Namun ejekan orang dianggapnya sebagai pemacu yang terus menyemangatinya untuk berkreasi lebih maksimal.
"Lama-lama makin ke sini orang mengapresiasi, kok bagus. Terlebih kita padukan dengan segala macam jenis pakaian ada baju, kebaya, celana," ungkap Aan.
Kini dirinya mengupayakan bagaimana agar sulam usus ini bisa diterima dengan baik oleh generasi mellenial.
Selain mengenalkannya melalui sekolah-sekolah utamanya kejuruan, dirinya juga mendorong kreasi pakaian sulam usus kekinian dan simpel.
"Jadi kita desain kebaya yang simpel lengan pendek, rok atau celana sulam usus sehingga anak muda ini mau memakainya dan turut kelestariannya," tambahnya.
12 Ribuan Peserta Upacara Berkebaya Sulam Usus Peringati Hari Ibu Sabet Rekor MURI
Wali Kota Bandar Lampung Herman HN mengapresiasi atas terselenggaranya upacara Hari Ibu ke 91 menggunakan pakaian khas kebaya atau busana sulam usus.
Herman menilai kaum ibu sangat berperan penting dalam membentuk generasi muda yang baik dan berpendidikan.
"Saya menilai peran ibu ini luar biasa karena membuat anak-anak memiliki ahlak dan pendidikan yang baik," kata Herman dalam sambutannya.
Terpisah Senior Manager Muri Yusuf Ngadri mengatakan, peserta upacara, petugas, maupun hadirin sebanyak 12 ribuan ibu-ibu yang mengenakan kebaya atau busana sulam usus dalam peringatan Hari Ibu ini diganjar Rekor Muri.
"Dua Rekor Muri diberikan kepada pemrakarsa dan pengambil ide juga pelaksana dari peringatan hari ibu menggunakan busana sulam usus," kata Yusuf usai upacara, Senin (23/12/2019).
• BREAKING NEWS - Ribuan Emak-emak Pakai Kebaya Sulam Usus Kumpul di Lapangan Enggal, Ada Apa?
Yusuf menambahkan, acara semacam ini menjadi salah satu cara dalam melestarikan busana tradisional khususnya sulam usus.
Ketua TP PKK Bandar Lampung Eva Dwiana Herman HN mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyukseskan acara pemecahan rekor Muri mengenakan busana sulam usus.
Menurutnya sulam usus merupakan salah satu icon dan pakaian adat di Kota Bandar Lampung.
"Kita melestarikan sulam usus ini supaya anak-anak mellenial, anak-anak jaman sekarang, agar semua paham bahwa kota punya sulam usus yang menjadi icon Bandar Lampung," beber Eva.
Dia bahkan rencananya akan mengajak penyulam usus dan pelestari kopi pada April 2020 mendatang berkunjung ke Meksiko untuk mengenalkan kerajinan sulam usus.
"Dalam rangka HUT Kota Meksiko kita akan sekalian mempromosikan sulam usus dan kopi Lampung di sana," paparnya.
Terkait hari ibu, dia mengapresiasi semua ibu yang telah mendidik anak-anaknya menjadi generasi penerus bangsa.
"Saya mengapresiasi semua ibu-ibu yang sudah melahirkan dan membesarkan anak-anaknya menjadi luar biasa, termasuk mensupport suami menjadi semakin sukses," kata Eva.
Menurutnya dari peran seorang istri dan ibulaj kesuksesan suami dan anak terbangun.
"Tetaplah menjadi ibu luar biasa. Di luar kita hebat, di rumah ibu harus lebih hebat untuk suami dan anak-anaknya," tandasnya.
Didapuk Jadi Paskibra Upacara Hari Ibu, Istri Kadis PU Belajar Lagi Baris Berbaris
Hal unik dalam peringatan Hari Ibu ke-91 oleh Pemkot Bandar Lampung di Lapangan Enggal dimana selain peserta upacara semuanya berkebaya sulam usus, petugas upacara juga kesemuanya berkebaya sulam usus.
Pantauan dari Tribunlampung.co.id, komandan upacara, pembaca UUD, hingga petugas pengibar bendera semuanya perempuan berkebaya sulam usus.
Nampak camat, lurah, istri-istri Kepala Dinas maupun pejabat lainnya di lingkup Pemkot Bandar Lampung juga terlibat dalam upacara peringatan Hari Ibu.
Salah satunya Camat Kedaton Febriana yang menjadi danton (komandan pleton) dalam pasukan pengibar bendera peringatan hari ibu tersebut.
"Ditunjuk sama pelatihnya jadi komandan. Di pasukan pengibar bendera juga ada istri kadis, istri kepala badan, istri-istri camat ditambah ASN dan Satpol PP perempuan," beber Febriana usai mengibarkan bendera.
• Satu Tahun Pasca Tsunami, Warga Pulau Pasaran Minta Pelebaran Jembatan
Di proses latihan menurutnya yang sulit adalah kumpulnya karena kesibukan masing-masing.
"Yang sulit pas nyamain waktu mau latihan. Karena kesibukan," terang camat berparas manis itu.
Belum lagi saat latihan, sambung dia, ada yang sama sekali tidak memiliki basic baris berbaris.
Namun diakuinya itu menjadi keseruan tersendiri.
"Pas proses latihan ada yang nggak punya basic sama sekali. Istri-istri kepala dinas ini. Jadi ngelatih kekompakan ya pas latihan itu," kata dia.
Mengenai saat bertugas sendiri menurutnya tidak ada kesulitan berarti karena rok yang dikenakan dimodifikasi menjadi rok celana.
Istri Kadis Pekerjaan Umum Bandar Lampung Ani Rahmawati Iwan Gunawan mengatakan, anaknya bahkan sempat tidak yakin jika dirinya bisa baris-berbaris.
"Anak di rumah sampai bilang apa Mama bisa. Ya saya jawab belajar nanti bisa,"kelakarnya.
Menurutnya dirinya memang sudah lupa cara baris-berbaris karena mengenal itu saat di bangku sekolah dulu.
"Dari gak bisa, udah lupa karena dulu pas sekolah tahunya dikit-dikit juga. Tapi karena arahan bimbingan pelatih akhirnya bisa semua," beber ibu dua anak ini.
Ani menceritakan, dalam seminggu jadwal latihan tiga kali.
"Latihan dari pertengahan November lalu," tambahnya.
Ani merasakan keseruan dengan menjadi petugas pengibar bendera ini.
"Seru banget. Acara kumpul-kumpul bareng ibu-ibunya karena latihan baris berbaris," tandasnya.
Lurah Koryati Bawa 20 Emak-emak PKK Berkebaya Sulam Usus
Antusiasme emak-emak nampak yang mengikuti upacara peringatan hari ibu di Lapangan Enggal Bandar Lampung nampak dari raut wajah yang tetap sumringah meskipun panas menyengat.
Lurah Sukabumi Indah Koryati mengatakan, dirinya beserta rombongan sebanyak 20 orang sudah sampai di Lapangan Enggal bahkan sejak pukul 06.00 WIB, Senin (23/12/2019).
"Dikasih tahu tentang upacara hari ibu di Enggal ini sudah dari seminggu lalu. Drescodenya kebaya sulam usus," bebernya.
Diakuinya tiap kelurahan diminta perwakilan 15 orang namun dirinya membawa rombongan 20 orang.
"Kalau diturutin banyak yang mau ikut tapi kan dibatasi pesertanya dari tiap perwakilan kelurahan," kata dia.
Peserta lainnya Meriam mengaku bangga bisa terlibat dalam pemecahan rekor Muri menjadi salah satu peserta berkebaya sulam usus.
"Kita memang punya koleksi kebaya sulam usus, bisa terlibat dalam pemecahan Rekor Muri sebagai peserta peringatan hari ibu mengenakan kebaya sulam usus tentu bangga sekali," kata wanita berhijab ini.
Agar tidak pingsan saat mengikutu upacara, dirinya menyempatkan diri sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat ke lapangan.
"Udah sarapan dong," tambahnya.
Pakai Kebaya Sulam Usus
Ribuan emak-emak alias ibu-ibu mengikuti upacara peringatan Hari Ibu di Lapangan Enggal, Bandar Lampung, Senin (23/12/2019).
Pantauan Tribunlampung.co.id, nampak semua ibu-ibu peserta upacara ini mengenakan Kebaya Sulam Usus.
Termasuk pembina upacara, Ketua TP PKK Bandar Lampung Eva Dwiana Herman HN.
Pasukan pengibar bendera Merah Putih pun kompak mengenakan Kebaya Sulam Usus diiringi pasukan Satpol PP perempuan.
Wali Kota Bandar Lampung Herman HN beserta jajarannya juga hadir dalam upacara ini.
• Kampanye Pengurangan Sampah Plastik, Pembagian 29.600 Tumbler Pecahkan Rekor MURI
Rencananya akan ada pemecahan Rekor MURI dengan peserta upacara memeringati Hari Ibu mengenakan Kebaya Sulam Usus.(Tribunlampung.co.id/Sulis Setia M)