Tribun Bandar Lampung
KONI Lampung Akan Bantu Citra Febriyanti, Atlet Angkat Besi Mendapatkan Haknya
Ketua KONI Lampung Prof Yusuf Sulfarano mengatakan pihaknya akan bantu Citra Febriyanti mendapatkan haknya.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) Lampung akan terus mencari tahu prestasi atlet angkat besi Citra Febriyanti.
Tenggelamnya nama Citra menurut Ketua KONI Lampung Prof Yusuf Sulfarano Minggu (22/12/2019) yakni belum diketahuinya prestasi sang atlet sehingga belum diperhatikan pemerintah.
Tetapi secepatnya akan dicari tahu sehingga dapat segera diberikan penghargaan bagi atlet yang telah mengharumkan nama Lampung di kancah Internasional.
"Jujur saya baru tahu berita ini, bagaimanapun KONI akan membantu Citra untuk mendapatkan haknya," katanya
Dirinya akan segera menyelidiki kenapa hal tersebut bisa terjadi.
• Citra Febriyanti, Peraih Medali Perak di Olimpiade London Mau Ketemu Jokowi, KONI: Kami Akan Bantu
Karena dirinya baru menjabat pengurus KONI Lampung.
Maka dirinya akan mencari tahu atlet tersebut dan akan diberikan penghargaan.
Apalagi sudah membawa nama Lampung dan Indonesia pada ajang bergengsi tersebut harus diberikan penghargaan.
Karena setiap hak harus didapatkan oleh para atlet sekecil apapun penghargaan tersebut.
Citra Febriyanti, Peraih Medali Perak di Olimpiade London Mau Ketemu Jokowi, KONI: Kami Akan Bantu
elama 7 tahun atau sejak 2012, Citra Febriyanti yang merupakan atlet angkat besi asal Lampung berjuang mendapatkan haknya sebagai peraih Medali perak Olimpiade 2012 di London.
Perjuangan tersebut masih belum berakhir hingga kini.
Citra Febriyanti, merupakan atlet angkat besi nasional.
Perjuangannya menjadi seorang atlet tidaklah mudah.
Sampai pada 2014 silam, ia terpaksa mundur dari dunia yang begitu ia cintai karena mengalami cidera.
• Satu Tahun Pasca Tsunami, Warga Pulau Pasaran Minta Pelebaran Jembatan
Dua tulang lumbalnya patah.
Selain itu, Citra Febriyanti mengalami saraf kejepit.
Terakhir, Citra Febriyanti terjun di kejuaraan Asian Games 2014 yang diselenggarakan di Incheon, Korea Selatan.
Atlet kelahiran 22 Februari 1988 ini telah banyak menorehkan prestasi.
• Didapuk Jadi Paskibra Upacara Hari Ibu, Istri Kadis PU Belajar Lagi Baris Berbaris
Baik itu nasional maupun internasional.
Bahkan dia menjadi satu-satunya lifter perempuan yang mendapat tiket Olimpiade 2012 London, mewakili Indonesia.
Saat itu, Citra Febriyanti yang turun di kelas 53 kilogram dan berhasil menduduki urutan keempat.
Namun peringkatnya ini kemudian naik menjadi peringkat 2 atau meraih Medali perak, karena 2 atlet di atasnya didiskualifikasi lantaran kasus dopping.
Namun sayangnya, perubahan peringkat Citra Febriyanti tidak disertai dengan hak-haknya.
Sampai saat ini, Citra Febriyanti tidak mendapatkan haknya sebagai peraih Medali perak itu.
Sampai saat ini pula, pemerintah tidak mengapresiasinya seperti atlet lain.
"Saya ingin mendapat hak saya. Kalau memang (saya) dapat (juara) Olimpiade, mana Medali saya, mana penghargaan buat saya," tutur Citra Febriyanti yang ditemui di rumahnya di Kelurahan Pringsewu Selatan, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Lampung.
Citra Febriyanti berharap adanya perhatian atas apa yang sudah dilakukannya untuk negara Indonesia.
"Karena Medali itu tidak bisa dibeli dengan uang, tidak gampang, prosesnya cukup lama. Saya mau hasil seperti rekan-rekan yang lain, mendapat haknya," tambah Citra Febriyanti.
Citra Febriyanti mengaku, atas perubahan ranking hasil kejuaraan angkat besi kelas 53 putri Olimpiade 2012 London tersebut sudah dilaporkan tiga kali ke Persatuan Angkat Besi Binaraga Angkat Berat Seluruh Indonesia (PABBSI).
Ini agar Citra Febriyanti mendapatkan hak-haknya sebagai peraih Medali perak.
Namun, sampai kini tidak ada kabar lanjutan dari PABBSI.
Bahkan pihak Citra Febriyanti diminta untuk mengurus sendiri.
Melalui kakaknya, Widiyanto, Citra Febriyanti juga telah mengadu kepada KOI (Komite Olimpiade Indonesia) perihal perubahan ranking Citra Febriyanti Febrianti dalam Olimpiade London 2012.
Sang kakak juga sudah menyurati Sekretariat Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI, perihal dopping Olimpiade London 2012.
Namun apa daya, surat yang dilayangkan melalui e-mail tersebut bertepuk sebelah tangan.
Surat- surat itu tidak menuai balasan sehingga tidak ada tindak lanjut atas perolehan Medali perak Citra Febriyanti pada Olimpiade 2012, London.
"Saya sudah menunggu terlalu lama, dan diminta menunggu sampai kapan?" tanya Citra Febriyanti.
Kini sudah 7 tahun setelah Olimpiade London 2012.
Citra Febriyanti menginginkan hak dari perjuangannya di Olimpiade 2012 tersebut diberikan.
Perjuangan tersebut tidak mudah.
Ia berlatih dari kecil hingga dewasa.
Sampai luka dan mengalami patah tulang lumbal.
Menurutnya itu semua tidak mudah.
"Saya keluar dari angkat besi, apa yang saya dapat seakan nggak dipakai lagi. Saya ingin ketemu dengan Pak Presiden," tuturnya.(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)