Muncikari Nyamar Jadi Sopir, Ijab Kabul Kawin Kontrak di Puncak Bogor Tinggal Bilang 1 Kata

Praktik prostitusi berkedok kawin kontrak di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, diungkap jajaran Polres Bogor.

tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi. Muncikari Nyamar Jadi Sopir, Ijab Kabul Kawin Kontrak di Puncak Bogor Tinggal Bilang 1 Kata. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Praktik prostitusi berkedok kawin kontrak di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, diungkap jajaran Polres Bogor.

Polisi telah menangkap para pelaku yang merupakan Muncikari.

Para Muncikari itu menawarkan tarif bervariasi kepada pria hidung belang, yang tertarik menjalani praktik kawin kontrak.

Dalam aksinya, para pelaku menawarkan para wanita yang bisa dijadikan istri kontrak.

Tarif Kawin Kontrak di Puncak Bogor Diminati Turis Timur Tengah

Fakta-fakta Bus Sriwijaya Terjun Bebas ke Jurang, Sempat Masuk Parit hingga Senggol Mobil Lain

IPW Sebut Jokowi Bentuk Geng Solo di Polri, Para Perwira Mulai Resah

Jika cocok, Muncikari akan menyiapkan wali nikah abal-abal.

Proses ijab kabul pun cukup singkat, hanya sekitar 5 menit.

"Sesuai permintaan, minta 5 hari, karena dia stay di Puncak 5 hari. Jadi, selama stay di Puncak dia bayar sewanya (kawin kontrak) 5 hari," kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Benny Cahyadi di Mapolres Bogor, Senin (23/12/2019) malam.

Polisi telah menangkap beberapa orang, yang diduga sebagai penyedia wanita atau Muncikari, dalam kasus kawin kontrak tersebut.

Praktik kawin kontrak di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor sebenarnya bukan hal baru.

Praktik tersebut sudah berlangsung sejak belasan tahun lalu,

Yaitu, sejak kawasan Puncak yang memiliki hawa sejuk, jadi tempat tujuan wisata turis asal Timur Tengah.

Kapolres Bogor AKBP Muhammad Joni menjelaskan, para Muncikari yang diamankankan di kawasan Cisarua Puncak, Kabupaten Bogor bermodus sebagai sopir turis wisatawan Timur Tengah.

Barang bukti dari empat mucikari kawin kontrak yang ditangkap polisi
Barang bukti dari empat mucikari kawin kontrak yang ditangkap polisi (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Saat bertemu dengan turis Timur Tengah, mereka akan menawarkan wanita-wanita untuk dijadikan istri kontrak.

Lama kawin kontrak bervariasi, antara 5 hari hingga 1 bulan.

Hal itu tergantung lama waktu turis tersebut berlibur di Indonesia.

"Modus mereka sebagai sopirnya turis termasuk menawarkan kawin kontrak dan bersangkutan juga jadi walinya, jadi tanpa ada penghulu," kata AKBP Muhammad Joni dalam jumpa pers, Senin (23/12/2019) malam.

Apabila turis Timur Tengah berminat, sang Muncikari akan membawa beberapa wanita yang bisa dipilih oleh turis tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved