Tanya Dokter

Apa Itu Bintitan, Penyebab, Jenis-jenis, Gejala dan Pengobatan Bintitan

Penyakit Blefaritis atau yang disebut dengan bintitan. Bintitan adalah kondisi di mana seseorang mengalami pembengkak atau peradangan di kelopak mata.

Penulis: Tama Yudha Wiguna | Editor: Noval Andriansyah
Tribunlampung.co.id/TAMA YUDHA WIGUNA
Ilustrasi. Apa Itu Bintitan, Penyebab, Jenis-jenis, Gejala dan Pengobatan Bintitan. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Penyakit blefaritis atau yang disebut dengan bintitan. bintitan adalah kondisi di mana seseorang mengalami pembengkak atau peradangan di bagian kelopak mata. Lalu, apa itu bintitan serta gejala bintitan, penyebab bintitan dan cara obati bintitan atau blefaritis?

Penyakit blefaritis atau bintitan membuat klopak mata terasa tindak nyaman dan memunculkan warna kemerah-merahan.

Penyakit blefaritis bisa dialami semua golongan usia dan kondisi ini umumnya tidak menular.

Dokter praktik umum di Bandar Lampung, Boy Zaghlul Zaini menjelaskan, bintitan terjadi karena adanya bakteri (hordeolum) serta timbulnya infeksi pada sudut-sudut atai tepian mata.

“Penyakit blefaritis hal lumrah dalam dunia medis dan tidak ada sangkut pautnya terdahap mitos dan lain-lainnya,” tukas Boy, Kamis (26/12/2019).

Apa Itu Abses Otak? Begini Gejala dan Cara Pengobatannya

Penyebab Alergi Kacang, Gejala hingga Langkah Mencegah Alergi Kacang dan Obat Alergi Kacang

Apa Itu Abses Anus, Jenis Abses Anus, Penyebab Abses Anus dan Cara Mengobati Abses Anus

Ia menyarankan, biarkan bintitan tersebut pecah dengan sendirinya.

“Biarkan saja, sebab takunya nanti infeksi. Lebih baik diberikan obat tetes mata atau dikompres air hangat. Nanti bintitan tersebut pecah sendirinya,” imbuh Boy.

Apa penyebab bintitan dan faktor risikonya?

Belum diketahui apa penyebab pasti blefaritis, namun ada berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit ini, seperti munculnya ketombe pada kulit kepala atau alis.

Reaksi alergi dari penggunaan produk kosmetik, juga dapat memicu radang pada kelopak mata.

Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko blefaritis antara lain:

1. Efek samping penggunaan obat

2. Infeksi bakteri

3. Kelainan pada kelenjar minyak

4. Terdapat kutu pada bulu mata

Apa saja jenis-jenis bintitan?

Blefaritis dibagi dalam dua jenis, yaitu:

Blefaritis anterior, yaitu peradangan pada kulit di bagian luar kelopak Jenis ini umumnya dipicu oleh infeksi bakteri Staphylococcus dan ketombe pada kulit kepala.

Blefaritis posterior, yaitu peradangan di bagian dalam kelopak mata.

Blefaritis posterior dipicu oleh kelainan pada kelenjar minyak yang terletak di bagian dalam kelopak mata.

Apa gejala bintitan?

Blefaritis umumnya terjadi di kedua mata, namun gejala yang timbul akan lebih parah pada salah satu kelopak mata.

Gejala ini akan memburuk di pagi hari. Beberapa gejala tersebut antara lain:

1. Bengkak dan kemerahan pada kelopak mata

2. Kelopak mata terasa gatal

3. Mata merah

4. Kelopak mata menjadi lengket

5. Mata menjadi sensitif pada cahaya

6. Pertumbuhan bulu mata yang tidak normal

7. Sering mengedipkan mata

8. Pengelupasan kulit di sekitar mata

9. Mata bisa tampak berair atau bisa juga tampak kering

10. Penglihatan buram

11. Mata terasa berpasir

12. Sensasi terbakar atau tersengat pada mata

13. Bulu mata rontok

Bagaimana cara obati bintitan?

Hingga saat ini, belum ada pengobatan untuk menangani blefaritis.

Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menangani gejala yang dialami.

Pasien bisa meredakan peradangan di rumah dengan mengompres mata dengan kain dan air hangat minimal selama 1 menit.

Basahi kain sesekali agar tetap hangat, guna melunakkan kerak dan mencegah endapan minyak di kelopak mata.

Antibiotik

Untuk pasien blefaritis yang diduga dipicu oleh infeksi bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik minum, salep, atau tetes mata.

Beberapa hal yang perlu diketahui terkait penggunaan antibiotik adalah:

Hindari penggunaan lensa kontak bila menggunakan antibiotik dalam bentuk salep atau tetes mata, karena dapat menyebabkan iritasi.

Pasien dapat mengalami sensasi terbakar akibat salep antibiotik, namun sensasi ini tidak berlangsung lama.

Antibiotik minum bisa menyebabkan pasien lebih sensitif terhadap sinar matahari. Karena itu, sebisa mungkin hindari paparan matahari.

Antibiotik minum juga dapat memengaruhi perkembangan janin dan bayi.

Oleh sebab itu, tidak dianjurkan pada pasien blefaritis yang sedang hamil atau menyusui.

Waspadai efek samping penggunaan antibiotik, seperti muntah, diare, dan nyeri lambung.

Pola makan

Selama menjalani pengobatan, pasien disarankan mengonsumsi makanan yang mengandung lemak omega-3.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asam lemak omega-3 dapat membantu mengatasi gejala blefaritis.

Sejumlah makanan dengan kandungan asam lemak omega-3 adalah:

1. Ikan sarden, tuna, atau salmon.

2. Kacang-kacangan.

3. Kacang kedelai dan produk dari kacang kedelai.

4. Biji-bijian.

5. Sayuran hijau.

Bagaimana pencegahan blefaritis?

blefaritis dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan nyeri pada mata. Untuk mencegahnya, beberapa langkah di bawah ini bisa dilakukan.

1. Cuci muka secara teratur.

Untuk wanita yang biasa memakai riasan wajah, jangan lupa untuk membersihkannya setiap sebelum tidur malam.

2. Selalu jaga kebersihan tangan untuk menghindari infeksi bakteri.

3. Jangan menggaruk mata dengan tangan yang kotor.

4. Segera periksa ke dokter bila mata memerah, membengkak, dan terasa nyeri.

5. Mintalah sampo khusus ke dokter untuk mengurangi ketombe, terutama pada penderita yang kondisi ketombenya sudah parah.

Demikian, penjelasan apa itu bintitan serta gejala bintitan, penyebab bintitan dan cara obati bintitan atau blefaritis. (tribunlampung.co.id/tama yudha wiguna)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved