Dahlan Iskan Mengaku Legawa Jika Benar Tertipu oleh Paparan Kinerja Manajemen Jiwasraya

Melihat ketidakmampuan perseroan untuk membayarkan polis yang jatuh tempo, Asmawi pun memutuskan untuk menghentikan penawaran polis sementara waktu.

Penulis: Romi Rinando | Editor: taryono
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Dahlan Iskan Mengaku Legawa Jika Benar Dirinya Tertipu dari Paparan Kinerja Manajemen Jiwasraya 

"Saya mencoba menghubungi dirut lama itu. Yang pernah saya puji habis-habisan di pada 2012 itu."

"Yang saat itu mampu mencari jalan keluar yang brilian, selain injeksi modal yang saya pasti tidak setuju," ungkapnya.

Dirinya menilai, saat itu manajemen lama Jiwasraya cukup mumpuni mencari jalan keluar dari kesulitan yang membelit perusahaan.

Padahal, beban Jiwasraya saat itu cukup berat.

"Ternyata ditemukan jalan lain. Alhamdulillah. Jiwasraya keluar dari kesulitan. Sampai-sampai saya menyebutnya 'Jiwasraya telah merdeka'. Merdeka dari beban triliunan," ucap Dahlan.

"Kebetulan saat itu menjelang 17 Agustus. Kata 'merdeka' lagi menggema di mana-mana. Tapi yang benar-benar merasakan arti merdeka adalah Jiwasraya," imbuhnya.

Jika benar memang dirinya tertipu oleh paparan kinerja oleh manajemen Jiwasraya saat itu, Dahlan mengaku legawa menerimanya.

"Apakah tidak mungkin saat itu saya pun tertipu oleh angka-angka yang dipaparkan direksi Jiwasraya?"

"Saya begitu ingin tahu jawabnya. Saya siap menerima kabar buruk, bahwa saya pun tertipu," ungkap Dahlan.

Cerita Mantan Dirut Jiwasraya

d
Mantan Dirut Jiwasraya Asmawi Syam di Jakarta, Jumat (27/12/2019) (Kompas.com/MUTIA FAUZIA)

Mantan Direktur Utama Jiwasraya Asmawi Syam mengungkapkan beberapa masalah Jiwasraya ketika dirinya menjabat selama dua bulan di perusahaan asuransi pelat merah tersebut.

Meski singkat, Asmawi yang mulai efektif bekerja pada Agustus 2018 langsung dihadapkan pada masalah pelik yang mendera perseroan.

Pasalnya kala itu, Jiwasraya terancam gagal bayar lantaran terjadi ketidakseimbangan aset dan kewajiban pada neraca perusahaan.

Investasi yang dimiliki perusahaan tidak bisa dicairkan lantaran harga yang merosot dan tak lagi likuid.

"(Masalah) pertama ya itu pencairan. Ketika masuk saya dihadapkan pada masalah pencairan."

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved