Jenderal Petarung Jadi Penasihat Prabowo, Pernah Mau Tembak Pengawal Presiden Israel
Tak berapa lama, sambil memegang tongkat komando, ke dua tangannya diangkat tanda menghalau massa yang hendak menyerbu presiden. Serentak massa menghe
Penulis: Romi Rinando | Editor: taryono
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menunjuk Sjafrie Sjamsoeddin sebagai penasihat khususnya di Kementerian Pertahanan.
Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar-lembaga Dahnil Anzar Simanjuntak membenarkan hal ini.
Sjafrie ditunjuk karena dianggap memiliki kemampuan mumpuni di bidang pertahanan.
Diketahiu Sjafrie Sjamsoeddin, memang dikenal dekat dengan Prabowo Soebianto.
Mengutip Harian Kompas, 14 Agustus 1996, Sjafrie merupakan lulusan Akabri 1974, satu angkatan dengan Prabowo.
• Batal Jadi Cagub Gerindra, Sandiaga Janji 100 Persen Dukung Sjafrie Sjamsoeddin
• Menhan Prabowo Tunjuk Letjen Purn Sjafrie Jadi Penasihat Khusus
• Ini Komentar Ahok seputar Isu Sjafrie Sjamsoeddin Jadi Cagub Gerindra
Pria kelahiran Ujungpandang 30 Oktober 1952 ini kemudian melanjutkan pendidikannya di bidang bisnis dan meraih gelar MBA tahun 1993.
Karier militernya dimulai di lingkungan Baret Merah.
Jabatan sebagai Danton Grup I, Danki II Grup I, Pa Intel Grup I,
Dan Satlak Pengawal Pribadi Presiden RI,
Wadan Yon Grup I, Danyon I Grup I,
Waasops Dan Kopassus (1975-1991).
Selain itu, ia pernah bertugas sebagai pengawal pribadi Presiden Soeharto dalam setiap kunjungan ke luar negeri.
Sjafrie antara lain pernah menjadi pengawal pribadi Presiden Soeharto ketika melakukan kunjungan kerja ke Malaysia,
Singapura, Filipina, Srilanka (1979), Amerika Serikat, Jepang (1980), AS, Jepang, Korea, Spanyol (1982),
Malaysia, Singapura (1984), AS, Timur Tengah, Tunisia (1993), India (1994), Denmark, Bosnia, Kroasia, Jerman, CIS (1995).