Fenomena Cold Surge, Angin Dingin dari China yang Masuk Lampung

Fenomena Cold Surge biasa terjadi saat Asia memasuki musim dingin, yakni di wilayah China atau dataran Tibet serta Hong Kong.

Harian Warta Kota/Henry Lopulalan
Ilustrasi - Cold Surge atau Seruakan Dingin. 

Hujan Lebat

Dwikorita pun menekankan akan ada peningkatan intensitas curah hujan selama 5 hingga 10 Januari 2020.

"Jadi pada tanggal tersebut, 5 sampai 10 Januari curah hujan intensitasnya diperkirakan meningkat lagi," kata Dwikorita.

Biasanya, kata dia, intensitas curah hujan mulai meningkat menjelang malam hingga dini hari.

Sementara pada pagi hingga menjelang siang, cuaca masih tergolong aman.

"Tapi kalau sudah menjelang gelap itu biasanya intensitasnya meningkat," kata Dwikorita.

Dalam paparannya terkait prakiraan tersebut, wilayah lainnya di pulau Jawa selain Jabodetabek juga berpotensi dilintasi ‘Cold Surge’.

"Nah jadi untuk wilayah (lintasan) tadi Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung kemudian sampai Jabodetabek dan Jawa. Ini Jawa ya, tidak hanya Jabodetabek, jadi DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur itu juga potensi," papar Dwikorita.

Selanjutnya, setelah tanggal 11 hingga 15 Januari 2020, diprakirakan pergerakannya masuk ke Kalimantan Barat.

"Ini terus bergerak ke arah Timur melewati bagian Selatan lalu ke Kalimantan bagian Timur, akhirnya mampir di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara," ujar Dwikorita.

Dwikorita menuturkan bahwa 'Cold Surge' ini diprakirakan akan mulai masuk ke Samudera Pasifik pada 15 Januari 2020.

Ia berharap masyarakat serta pemerintah daerah yang dilintasi 'Cold Surge' ini bersiap untuk menghadapi intensitas curah hujan yang cukup tinggi pada tanggal yang ia sebutkan itu.

"Ini mereka (Cold Surge) berjalan terus, pengaruhnya tanggal 11 sampai 15, itu intensitas tinggi di zona-zona tersebut. Dan 15 (Januari) itu sudah mulai luluh, dan mereka menuju ke Samudera Pasifik," pungkas Dwikorita.

Sementara itu, Kapusdatinkom Badan Nasional Penanggulangan Bencana Agus Wibowo mengatakan sebanyak 22 ton garam siap ditebar di sekitar wilayah Jabodetabek.

Hal tersebut untuk mengatur volume hujan yang turun.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved