Tribun Bandar Lampung
Kisah Sopir Ambulans Pemkot Bandar Lampung, Pernah Merasa Diikuti: Padahal Kosong
Namun, di tengah perjalanannya ke Bandar Lampung, Ahmadi Afandi merasa ada beberapa orang yang turut di dalam mobil ambulans yang dikemudikan itu.
Penulis: kiki adipratama | Editor: Noval Andriansyah
Ahmadi Afandi menceritakan, setelah selesai mengantarkan jenazah ke rumah duka, ia bergegas kembali ke Bandar Lampung.
Namun, di tengah perjalanannya ke Bandar Lampung, Ahmadi Afandi merasa ada beberapa orang yang turut di dalam mobil ambulans yang dikemudikan itu.
"Pada saat itu memang kondisinya malam, sekitar pukul 23.00 WIB, masuk ke jalan sepi mulai kerasa kaya ada orang di belakang itu, padahal kosong," cerita Ahmadi Afandi, kepada Tribunlampung.co.id, saat ditemui di Bundaran Tugu Adipura, Bandar Lampung, Sabtu (4/1/2020).
"Saya sempat merasa takut. Tapi saya coba beranikan diri, saya berhenti dan saya buka kaca mobilnya semua," imbuh Ahmadi Afandi.
"Dengan begitu, saya coba menunjukan, bahwa saya tidak ingin diganggu, saya sudah bantu orang dengan ikhlas jadi jangan ganggu saya," tambah Ahmadi Afandi.
Tak hanya cerita mistis, Ahmadi Afandi mengatakan, menjadi sopir ambulans juga dituntut tetap profesional dan amanah.
Jenazah harus diantar sesuai pemberi amanah.
Kondisi jalan yang ditempuh, kata Ahmadi Afandi, juga tak selalu mudah.
Seperti melewati pegunungan dan jalan berlobang sehingga membuatnya pernah kecelakaan.
"Sempat juga terjadi insiden karena posisinya habis hujan lebat, jalan agak sedikit licin, mobil oleng lalu nabrak tebing," ujar Ahmadi Afandi.
Cerita serupa juga disampaikan Veri Hormes (39), sopir ambulans gratis di Pemkot Bandar Lampung lainnya.
Veri Hormes menceritakan, pada suatu waktu ia mengendarai ambulans untuk mengantar jenazah ke pinggiran gunung di Rajabasa, Bandar Lampung.
Dengan jalan yang terjal dan sempit, kata Veri Hormes, memaksa dirinya untuk tetap memacu adrenalin.
Akhirnya Veri Hormes tetap membawa ambulans yang dikemudikannya itu untuk sampai ke rumah duka.
“Di situ yang memacu adrenalin kami, bagaimana kami harus tetap profesional dalam melayani masyarakat," tukas Veri Hormes.