Ikan Mati Mendadak di Lampung Utara
Perubahan Iklim Sebabkan Ikan Mati Mendadak di Lampura, Ini Solusi dari Dinas Perikanan Lampura
Menurut Kepala Dinas Perikanan Lampung Utara Sanny Lumi, kejadian tersebut merupakan upwilling, di mana terjadinya perubahan iklim di sekitar keramba.
Penulis: anung bayuardi | Editor: Noval Andriansyah
"Musibah seperti ini kita bongkar kosong. Padahal kami gadai bank untuk modal," kata Haidir Rianto, salah seorang pengelola Tambak, Sabtu (4/1/2020).
Dengan keadaan seperti ini, Haidir pun mengaku bingung, bagaimana cara membayar angsuran bank
"Harapannya pemerintah bisa kasih solusi karena kejadian ini dari Tahun 2014," tuturnya.
Para Petani juga mengaku, masih terikat utang dengan pemasok pakan.
"Kita masih terutang dengan mereka (pemasok pakan). Ngambil pakan tidak sedikit. Sebulan bisa 400-500 ton. Jadi utang bulan ini ditutup bulan depan," jelasnya.
Saat ini para Petani keramba sedang melakukan pembersihan keramba.
"Sekarang saya sedang beres-beres disemprot dan dikeluarkan semua (dari keramba). Kita bersih-bersih keramba," ucapnya.
Akibat Cuaca
Petani keramba di Keramba Bendungan Way Rarem, Lampung Utara, menduga penyebab ratusan ton ikan mati mendadak karena cuaca yang tak menentu.
Matinya ikan secara mendadak itu sudah terjadi sejak Kamis (1/1/2020).
"Sepertinya karena cuaca," kata Haidir Rianto, salah seorang pengelola Tambak, Sabtu (4/1/2020).
Menurut Haidir, musim pancaroba seperti sekarang ini membuat suhu air menjadi tidak menentu.
"Karena tahun baru kemarin mendung terus. Pancaroba. Tahun ini yang terparah," ucap Haidir.
Rugi Miliaran
Petani Tambak di Lampung Utara mengalami kerugian hingga Rp 8 Miliar akibat ikan mati mendadak.
Ratusan ton ikan mendadak mati di Keramba Bendungan Way Rarem, Lampung Utara, Kamis (1/1/2020).
Pengelola Tambak, Haidir Rianto (31) warga Desa Pekurun, Abung Pekurun Lampung Utara menjelaskan kejadian tersebut dimulai sejak malam Tahun Baru 2020.