Muncul Fenomena Alam Awan Mirip UFO di Atas Gunung Sumbing, Ini Kata BMKG
Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG Agie Wandala mengatakan bahwa awan lentikuleris dipengaruhi oleh topografi gunung
Penulis: Romi Rinando | Editor: Reny Fitriani
Menurutnya, untuk memastikan hal itu perlu dilakukan pengkajian lebih mendalam.
Seperti mengambil sampel air dan biota laut sekitarnya.
Hanya, diakui Rudy, BMKG Lampung terhambat ketersediaan alat yang memadai.
"Kalau di BMKG pusat kan mereka bisa koordinasi dengan instansi yang punya alat seperti LIPI," katanya.
Rudy mengaku sudah melihat foto-foto yang beredar di media sosial.
Ia berharap siapa pun yang belum melihat ke lokasi untuk tidak langsung memercayai fenomena alam itu begitu saja.
Bisa saja, lanjut Rudy, foto yang beredar itu hasil rekayasa fotografi atau editan.
Namun yang jelas, sampai sejauh ini fenomena tersebut tidak berpengaruh terhadap perubahan iklim dan cuaca di Lampung.
"Cuaca Lampung dan sekitarnya masih terpantau normal. Artinya, tidak ada titik yang mengalami perubahan ekstrem," tutupnya.
Emisi Cahaya
Masyarakat Kabupaten Pesisir Barat sejak beberapa hari terakhir dihebohkan dengan fenomena alam.
Sepanjang pinggir pantai terjadi pembiasan sinar berwarna biru yang menyala terang saat malam hari.
Fenomena alam tersebut diduga disebabkan oleh makhluk hidup yang mengalami reaksi kimia tertentu sehingga menghasilkan emisi cahaya atau disebut bioluminescene.
Bioluminescene sendiri ditemukan di seluruh biosfer, tetapi hanya pada vertebrata laut, invertebrata dan beberapa jenis tumbuhan.
Fenomena tersebut, menurut Penjaga Pantai Labuhan Jukung Krui, Aswin, merupakan fenomena alam yang baru pertama kali terjadi.