ILC TV One Selasa Malam Bahas Siapa yang Merampok Jiwasraya?
ILC TV One Selasa 7 Januari 2020 pukul 20.00 membahas tema Siapa yang Merampok Jiwasraya?
Penulis: taryono | Editor: taryono
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - ILC TV One Selasa 7 Januari 2020 pukul 20.00 membahas tema Siapa yang Merampok Jiwasraya?
Demikian Host Karni Ilyas mengumumkannya via akun resmi Twitternya, Selasa 7 Januari 2020.
Sebagaimana diberitakan secara luas, Jiwasraya mengalami gagal bayar polis kepada nasabah terkait produk investasi Saving Plan.
Produk tersebut adalah asuransi jiwa berbalut investasi hasil kerja sama dengan sejumlah bank sebagai agen penjual.
Perusahaan asuransi pelat merah ini menyerah dan tak sanggup memenuhi kewajiban pembayaran yang mencapai Rp 12,4 triliun.
Menilik ke belakang, limbungnya keuangan Jiwasraya terutama karena kesalahan penempatan investasi yang dilakukan manajemen terdahulu.
• Dituding Terima Suap dari Jiwasraya, Erick Thohir Buka Suara
• Presenter Callista Wijaya Minta Bantuan Jokowi dan Erick Thohir, Uangnya Tersangkut di Jiwasraya
• Banting Tulang Cari Uang, Artis Callista Wijaya Jadi Korban Jiwasraya 1,5 Miliar
• Artis Cantik Jadi Korban Jiwasraya, Butuh Uang untuk Berobat Sang Ibu
Dalam laporan keuangan yang Jiwasraya, aset berupa saham pada Desember 2017 tercatat sebesar Rp 6,63 triliun, menyusut drastis menjadi Rp 2,48 triliun pada September 2019.
Yang paling parah, terjadi pada aset yang ditempatkan di reksa dana, dimana pada Desember 2017 tercatat sebesar Rp 19,17 triliun, nilainya anjlok menjadi Rp 6,64 triliun pada September 2019.
Sementara itu aset lainnya yang ditempatkan di obligasi korporasi dan SUN relatif stabil.
Dikutip dari Kontan, penyebab gagal bayar adalah Jiwasraya banyak melakukan investasi di aset berisiko tinggi untuk mengejar return tinggi.
Selain itu, Jiwasraya juga diduga melakukan rekayasa harga saham.
Modusnya melalui melalui saham overprice yang dibeli oleh Jiwasraya, kemudian dijual pada harga negosiasi (di atas harga perolehan) kepada manajer investasi, untuk kemudian dibeli kembali oleh Jiwasraya.
Kesalahan berikutnya adalah pembentukan harga produk saving plan yang ditawarkan dengan jaminan return sebesar 9 persen hingga 13 persen sejak 2013 hingga 2018 dengan periode pencairan setiap tahun.
Saham-saham yang dikoleksi Jiwasraya sangat fluktuatif yang disebut-sebut masuk dalam kategori saham gorengan.
Di sisi lain, aset perusahaan asuransi ini juga tak cukup menalangi pembayaran polis.