Penyebab Anton Medan Menangis Tersenggal di Sidang Pablo Benua
Terdakwa Galih Ginanjar, Rey Utami, dan Pablo Benua kembali menjalani kasus pidana pencemaran nama baik di media sosial.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sidang kasus video ikan asin dengan agenda eksepsi kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (6/1/2020).
Terdakwa Galih Ginanjar, Rey Utami, dan Pablo Benua kembali menjalani kasus pidana pencemaran nama baik di media sosial.
Sidang yang sedianya dilangsungkan pada Senin siang sempat molor dan baru dimulai pada sore hari.
Ada pemandangan berbeda dalam persidangan tersebut.
Kemunculan Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) yang juga pemuka agama Ramdhan Effendi atau Anton Medan mencuri perhatian.
Saat persidangan selesai, Anton Medan mengungkapkan kedatangannya untuk mendukung Pablo Benua sebagai sesama mualaf.

• Depan Napi Lapas Rajabasa, Anton Medan Cerita Berdakwah di Lokasi Pelacuran dan Lapas Sejak 1993
• Galih Ginanjar & Pablo Benua Dijebloskan ke Sel Tikus, Apa Kata Fairuz?
• Gara-gara Farhat Abbas, Galih Ginanjar dan Pablo Benua Dijebloskan Lagi ke Sel Tikus
• Ayah Rey Utami Merasa Tertipu oleh Pablo Benua karena Pengakuan Ini
Anton juga mengaku miris dengan masalah hukum yang menimpa Pablo.
Menurutnya, masalah dugaan pencemaran nama baik itu tidak harus masuk ke ranah pengadilan.

"Saya katakan kita enggak boleh dendam dan suudzan. Makanya saya minta segalanya dimediasi supaya selesai, saya katakan damai saja," ujar Anton di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin.
Setelah itu, Anton terlihat menangis tersenggal hingga ucapannya tidak terdengar jelas.
Pablo Benua dan sejumlah rekan berusaha menenangkan Anton.
Saat kembali berbicara, Anton Medan mengatakan, Pablo bukanlah seorang penjahat dan tidak harus diadili.
"Dia bunuh orang enggak, narkoba enggak, nipu engak, mencuri enggak," ujar Anton.
Pablo Benua dan Rey Utami terharu mendapatkan dukungan dari Anton dalam persidangan itu.
Sebelumnya, Galih Ginanjar menghina Fairuz A Rafiq, mantan istrinya, melalui akun YouTube Pablo Benua dan Rey Utami.
