VIDEO Fadlan Satria, Pemain Scrabble Dunia Asal Lampung
Berikut ini profil lengkap pemain scrabble dunia asal Lampung Fadlan Satria.
Penulis: Wahyu Iskandar | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNGWIKI.COM, BANDAR LAMPUNG - Berikut ini profil lengkap pemain scrabble dunia asal Lampung Fadlan Satria.
Latar Belakang
Namanya Fadlan Satria atau biasa dipanggil Fadlan.
Ia lahir di Bandar Lampung, 8 September 1993 dari pasangan Sudirman dan Maisari.
Pria berprestasi ini adalah anak pertama dari dua bersaudara.
Ia memiliki adik laki-laki yang bernama Muhammad Faisal Sidiq.
Sempat tinggal di Tulang Bawang selama kurang lebih 6 tahun ketika kecil, kini Fadlan menetap di Bandar Lampung.
Pendidikan
Fadlan mengeyam pendidikan pertamanya di SDN 1 Gunung Sari Tulang Bawang.
Ia mengaku, tinggal di daerah pedalaman tersebut sarat akan keterbatasan.
Mulai dari keterbatasan listrik, akses yang masih hutan, maupun sarana prasarana dari sekolah.
"Di sana gurunya terbatas, bahkan ngerangkap di hampir semua mata pelajaran," paparnya saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (13/12).
Dengan kondisi tersebut, Fadlan merasa hidupnya sulit untuk maju jika terus menetap di sana.
Selain itu, ia juga termotivasi dengan sepupunya yang ia ketahui tinggal di Bandar Lampung yang kualitas pendidikannya jauh lebih baik.
"Awalnya inisiatif bilang ke orang tua kalo mau pindah sekolah ke Bandar Lampung. Sempet ada diskusi sedikit, terus akhirnya diizinin," katanya sambil mengenang.
Berbekal restu dan semangat ingin maju, Fadlan merantau ke ibukota Provinsi Lampung, Bandar Lampung.
Di sini ia tinggal bersama sang nenek dan melanjutkan pendidikannya ke SMPN 8 Bandar Lampung.
Di tahun-tahun pertama, ia sempat merasa minder.
Teman-temannya tampak dua kali lipat lebih banyak ilmunya dibanding dia yang berasal dari desa.
"Belum lagi saya kan cadel, susah mau ngomong huruf 'r', jadi suka down waktu pas liat temen cadel yang lain diejek-ejekin," katanya.
Keadaan tersebut akhirnya membuat Fadlan putar otak.
Ia merasa perlu menyiasati kekurangannya tersebut agar bisa tampil lebih percaya diri.
Akhirnya ketika diperintahkan membaca water yang notabene terdiri dari huruf 'r', ia membacanya dengan baik sehingga terdengar seperti native (orang dengan bahasa ibu bahasa Inggris).
"Guru saya bilang bahasa Inggris kamu bagus Fadlan. Pujian itu rasanya bener-bener sampe ke hati, jadi salah tingkah, dan semangat buat belajar bahasa Inggris," ujarnya.
Dari momen tersebutlah titik awal kehidupan Fadlan di mulai.
Ia mulai menyenangi bahasa Inggris dan membuatnya hidup dalam dirinya.
Pagi, siang, sore dan malam ia habiskan untuk menghapal banyak kosakata baru dari kamus bergambar.
"Pas SMP bahkan sempet ikutan Olimpiade Bahasa Inggris se-Bandar Lampung dan dapet peringkat 10 besar," katanya.
Selepas lulus, ia melanjutkan pendidikannya ke SMAN 5 Bandar Lampung.
Sekolah yang beralamat di Jalan Soekarno Hatta, Way Dadi, Sukarame, Bandar Lampung ini menjadi sejarah prestasi Fadlan dalam dunia scrabble.
"Dulu sebenernya pertama kali kenal scrabble lewat sepupu, dan di SMA 5 ini kok ketemu lagi, ya udah langsung main," ujarnya.
Di antara sekian banyak cabang bahasa Inggris yang ada, Fadlan mengaku memilih scrabble karena tidak mengharuskannya banyak berinteraksi dengan orang lain.
"Saya orangnya introvert, dan yang nggak menuntuk banyak interaksi kan cuma scrabble," ungkapnya pada Tribun Lampung.
Semasa SMA, Fadlan telah menyumbangkan sedikitnya 50 piala di tingkat lokal maupun nasional.
Kecintaannya pada dunia scrabble juga tak luntur tatkala memasuki dunia perkuliahan.
Tepat tahun 2011, Fadlan masuk ke Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
Meski sempat merasa jurusan karena tidak berkesempatan melanjutkan pendidikannya di Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Unila, tak membuat Fadlan patah arang.
"Sempet ngerasa beban, pengen pindah jurusan juga tapi terkendala biaya, ya udah jadi pelariannya ke scrabble," katanya menambahkan.
Prestasi
Sejauh ini, Fadlan telah menyabet ratusan penghargaan baik di tingkat daerah, nasional, hingga internasional.
Tidak diketahui secara pasti berapa jumlahnya, akan tetapi ia mengonfirmasi jumlahnya mendekati 200 buah.
Penghargaan
- Penerima beasiswa studi singkat Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) on Environmental Issues 2015, Hawaii, USA.
- Juara 3 lomba scrabble dalam Asian English Olympics 2014 di Universitas Bina Nusantara, Jakarta.
- Delegasi Indonesia dalam Nusantara Leadership Camp 2014, Putrajaya, Malaysia.
- Perwakilan Fakultas Pertanian Universitas Lampung dalam International Summer Camp 2014 di Robinson Forest, Appalachian Center, Kentucky, USA.
- Penerima penghargaan pemuda daerah berprestasi dari Bupati Tulang Bawang tahun 2014, Lampung.
- Penerima penghargaan mahasiswa berprestasi non-akademik oleh Rektor Universitas Lampung dalam Dies Natalis Universitas Lampung yang ke-49 tahun 2014, Lampung.
- Penerima penghargaan Young Leaders for Indonesia (YLI) National Wave 8 (60 pemuda berprestasi tingkat nasional) oleh YLI Foundation 2016, Jakarta.
- Juara 1 Indonesia Scrabble Challange 2013 oleh Indonesia Scrabble Federation, Mercubuana University, Jakarta.
- Delegasi Indonesia dalam World Scrabble Championship 2013, Praha, Republik Ceko.
- Juara 2 Causeway Scrabble Challange 2011, Johor Bahru, Malaysia.
- Peringkat 5 Penang International 2013, Penang, Malaysia.
- Peringkat 6 Thai Princess Cup 2013, Bangkok, Thailand
- Juara 3 Asian English Olympics 2014, Jakarta, Indonesia.
- Juara 1 National English Competition 2018, Jakarta, Indonesia.
- Peringkat 20 World Youth Scrabble Championship - Side A 2015, Perth, Australia.
- Peringkat 28 Capgemini International Scrabble Tournament 2019, Bangalore, India.
- Pembicara di International Youth Water Justice Summit 2014, University of Kentucky, USA.
Perlu waku dua tahun bagi Fadlan untuk mengejar mimpi menjadi pemain scrabble tingkat dunia.
"Dua tahun pertama kuliah sibuk berjuang untuk ikutan World Scrabble Championship, kalo di sepak bola sekelas Piala Dunia FIFA," jelasnya.
Bukan hal yang jarang bagi Fadlan untuk bahkan mengesampingkan kuliahnya sementara waktu demi menjadi bisa sampai sana.
"Kalo ada ujian sama lomba, saya pilih lomba. Waktu itu kayak nggak boleh ada yang ganggu konsentrasi saya di scrabble," tuturnya.
Banyak orang yang menyangsikan Fadlan mampu menggapai mimpinya dan menganggap hal yang dilakukan adalah sia-sia.
"Seringlah dengar ada yang bilang, 'alah Fadlan itu sudah lagi lah, mending yang pasti-pasti aja, dananya juga susah,' atau 'Fadlan itu menang lomba kemana-mana tapi kuliahnya nggak bener'," katanya sembari mengenang.
Akan tetapi, cibiran-cibiran tersebut tak membuat Fadlan goyah.
"Waktu itu seleksi buat kejuaraan scrabble dunia itu lawan paling beratnya dari Universitas Bina Nusantara, tapi alhamdulillah berkat doa dan kerja keras, akhirnya saya lolos dan mewakili Indonesia," katanya.
Kejuaraan yang diselenggarakan di Praha, Republik Ceko 2013 tersebut diikuti sedikitnya 110 orang dari berbagai negara.
Di sana, Fadlan didaulat sebagai salah satu peserta termuda mengingat usianya yang baru menginjak 20 tahun.
"Ada kepuasan tersendiri, akhirnya yang diusahain mati-matian membuahkan hasil," ujarnya.
Setelah itu, pencapaian-pencapaian lain datang silih berganti di hidup Fadlan.
Bahkan sampai saat ini, Fadlan berhasil menyambangi sekitar 10 negara dari empat benua di dunia.
Mulai dari Malaysia, Amerika, India, Australia, Republik Ceko, dan lain-lain.
"Dulu pernah punya impian untuk bisa ke 25 negara berbeda. Dan alhamdulillah rejeki yang didapet sampe saat ini ada 10 negara dengan rute perjalanan sekitar 25 kali. Soalnya ada negara yang double," katanya menjelaskan.
Karier
Semakin nyaman dengan dunia bahasa Inggris, pria yang sudah sejak dulu bercita-cita menjadi pengusaha ini akhirnya mendirikan sebuah tempat bimbingan belajar (bimbel) bahasa Inggris bernama Just Speak pada tahun 2014.
Bersama dua sahabatnya, Deni Burhasan dan Aulia, Fadlan berkeinginan untuk menjadi wadah bagi para pemuda Lampung untuk belajar.
"Saya pengen adik-adik dan teman-teman saya bisa berkompetisi secara internasional dengan menguasai kuncinya, yaitu bahasa Inggris," ucapnya.
Nama Just Speak sendiri terinspirasi dari pengalaman hidup Fadlan.
Dahulu, karena bahasa Inggrisnya terbatas, Fadlan menghindari percakapan atau interaksi secara langsung dengan orang lain.
"Awalnya saya kira ngomong bahasa Inggris itu harus paham grammar, atau fasih gitu, tapi ternyata enggak. Orang-orang (bule) masih paham apa yang kita sampein dan maklum karena bahasa ibu kita bukan bahasa Inggris," jelasnya.
Sejak saat itu, sosok Fadlan tidak lagi takut salah dan ditertawakan.
Baginya, yang penting berani berbicara atau Just Speak, maka kemampuan berbahasa Inggris dapat meningkat dengan sendirinya.
Akhirnya nama Just Speak tersebutlah yang dipakai.
Antusiasme masyarakat terhadap Just Speak semakin hari semakin meningkat.
Dari yang awalnya hanya menggunakan satu kelas, kini jumlahnya mencapai tujuh kelas.
Selain menjadi CEO Just Speak, Fadlan juga aktif mengisi materi di berbagai kegiatan baik di Lampung maupun luar Lampung.
Banyak permintaan dari para warganet agar ia menyambangi banyak kota di Indonesia.
"Saya pikir sudah saatnya untuk menjangkau mereka yang berada di luar Lampung semua, akhirnya saya buat campaign Sebar Semangat Positif di Instagram dan Youtube," paparnya.
Kampanye yang bernada motivasi tersebut dibuat dalam rangka memotivasi dan menyebarkan semangat positif untuk banyak pihak.
Hal ini juga terinspirasi dari pengalaman Fadlan sendiri akibat dari kata-kata positif gurunya di masa lalu.
"Buat jadi Fadlan yang sekarang tu karena keajaiaban kata-kata, jadi saya pengen yang lain juga bisa merasakan perubahan hidupnya melalui kata-kata," jelasnya.
Sampai saat ini, akun Instagram pribadi Fadlan yang berisi konten sebar semangat positif berhasil diikuti oleh 17,9 ribu pengikut.
Sedangkan untuk Youtube sudah di-subscribe oleh 627 orang.
Gaya Hidup
Aktif sebagai pembicara, influencer di Instagram dan Youtube, CEO di salah satu lembaga kursus bahasa Inggris ternama di Lampung, sampai pelatih scrabble, tak lantas membuatnya meninggalkan hobi yang lain.
Fadlan mengaku menyukai kegiatan traveling, kuliner dan membaca buku.
Di kala senggang, dirinya berupaya menghabiskan waktu dengan hal-hal yang positif.
"Saya suka buku-buku karangan Tere Liye, sama buku yang memotivasi," ujarnya.
Kegemarannya ini terbukti di meja kerjanya berbaris rapi buku-buku dari berbagai pengarang.
Sedangkan ketika ditanya kuliner apa yang paling ia suka, segera ia sebut masakan ibunya.
"Tetep, yang paling enak itu masakan mama," jawabnya mantap.
Selain hal-hal di atas, Fadlan kini menyibukkan diri di berbagai aktivitas keagamaan.
Mulai dari pengajian sampai bergabung dengan lingkungan serupa.
"Sempet ngerasa kosong, karena selalu berambisi sama dunia. Dan ketika sudah diberikan banyak kenikmatan dan tercapai, malah jadi lalai dan ada yang kurang'," katanya.
Dari yang awalnya berfokus ke dunia, kini ia lebih memilih menyiapkan bekal untuk akhirat.
Asmara
Karier yang mapan dan usia yang cukup, Fadlan bertekat untuk menyegerakan menikah.
Tidak muluk-muluk, kriteria pasangan idamannya hanyalah yang sevisi dalam menjalani hidup.
"Yang bisa sama-sama meraih surga-Nya," tutupnya singkat.
(Tribunlampungwiki.com/Kiki Novilia)
Videografer Tribunlampung.co.id/Wahyu Iskandar